Mahakarya Sang Pemenang

Mulai Lagi Dari Awal Bagian 1



Mulai Lagi Dari Awal Bagian 1

Kehidupan Dunn telah mengalami dua kali perubahan dalam kurun waktu satu setengah tahun yang singkat, dan jenis perubahan ini tidak bisa dibandingkan dengan perceraian orang tuanya saat dia masih kanak-kanak. Setelah satu setengah tahun, Dunn sudah lama berhenti memikirkan pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal seperti "Siapa aku,""Dari mana aku berasal," atau "Ke mana aku pergi,". Selain itu, dia merasa pergi ke Cina dengan cara yang aneh seperti ini sama sekali tak merugikannya.     

Dia memang mencintai sepakbola, dan di masa lalunya, sepakbola adalah segalanya. Tapi dibandingkan dengan keluarga yang hangat dan penuh kasih, sepakbola adalah sesuatu yang masih bisa ia lepaskan.     

Dunn bahkan merasa mungkin sebaiknya seperti ini, dimana dia seharusnya menjadi orang normal yang lahir di desa di Cina. Kehidupannya sebelum ini pastilah kesalahan dari pihak Tuhan, yang membuatnya dilahirkan di Inggris secara tidak sengaja. Dia tidak suka Inggris, atau apa pun tentang Inggris. Apa yang diberikan oleh hari-harinya di Inggris? Tak lain hanya mimpi buruk.     

Jadi dia memutuskan untuk meninggalkan semua hal yang berhubungan dengan Inggris dan memulai kehidupan baru di Cina. Aku adalah Dunn, Dunn si orang Cina, bukan Tony Twain si orang Inggris. Masa lalu, masa kini, dan masa depan Tony Twain bukan lagi urusanku!     

Itulah yang dia rasakan sampai pertemuannya yang tak terduga dengan Tang En di jalanan kota Chengdu.     

Apa mungkin ini takdir?     

Sekarang, dia kembali duduk di ruangan kantor Ketua Nottingham Forest, menyaksikan dalam diam bagaimana Tang En dan Edward beradu mulut mengenai dirinya. Dia tidak peduli dengan isi atau hasil pertengkaran mereka, tapi malah melihat-lihat perabotan di seluruh ruangan itu.     

Dia masih mengingat tempat ini dengan sangat jelas. Saat Paul Hart, gurunya, akan meninggalkan Nottingham Forest, dia merekomendasikan Dunn kepada ketua klub, Tuan Nigel Doughty. Karena dewan direksi tidak menentang rekomendasi ini, Dunn, manajer muda yang diasuh oleh klub, akhirnya menjadi manajer pengganti Nottingham Forest.     

Satu-satunya masalah adalah bahwa karirnya sebagai manajer hanya berhasil bertahan selama paruh pertama pertandingan sebelum akhirnya diakhiri dengan paksa.     

Selama percakapan sehari-harinya dengan Tang En, Dunn juga mengetahui tentang seberapa baik perkembangan Nottingham Forest dan apa yang telah dilakukan oleh Tang En setelah mereka bertukar tubuh.     

Sekarang ruangan ini telah dipugar dengan banyak fasilitas baru yang belum pernah dilihatnya di masa lalu, perasaan terhormat dari klub sepakbola yang sudah berusia seabad itu telah banyak berkurang. Sekarang kantor ini memiliki suasana yang jauh lebih modern.     

Ketua klub yang menjabat saat Dunn masih berada di sini, Tuan Nigel Doughty, juga sudah pensiun dengan alasan kesehatan. Karenanya, Dunn merasa tak terbiasa dengan Nottingham Forest yang ada saat ini. Misalnya, Ketua baru ini kelihatannya sangat santai di depan Tang En, sama sekali tidak menunjukkan keseriusan Doughty yang biasanya.     

Edward Doughty saat ini duduk di salah satu sudut meja. Mendengarkan perkataan Tang En yang seolah tak berujung, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan hanyalah menggelengkan kepalanya terus menerus.     

"Tony, aku tahu kalau kau selalu melakukan berbagai hal dengan cara-cara yang tidak biasa, tapi kali ini kau sudah melangkah terlalu jauh. Kau ingin membuat orang ini, yang sama sekali tidak punya pengalaman melatih, tidak punya pengalaman apapun dengan sepakbola profesional, yang sedang mempersiapkan diri untuk mendapatkan lisensi pelatih di Inggris, asisten manajer tim Nottingham Forest? Sekarang setelah Nottingham Forest adalah sebuah tim Liga Utama, aku tidak bisa membiarkanmu melakukan ini."     

"Apa kau pikir aku sedang bermain-main? Edward. Apa kau pikir aku adalah tipe orang yang bermain-main dengan hal yang serius seperti ini? Dengar, aku akui kalau memang Dunn tidak punya apa-apa sekarang ini, tapi kita bisa memberinya kesempatan untuk membuktikan dirinya. Itu takkan membutuhkan banyak waktu-"     

"Tony!" Edward sedikit meninggikan suaranya. "Mempertaruhkan hasil tim utama hanya agar seorang pemula bisa membuktikan dirinya bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh tim yang baru dipromosikan seperti kita!"     

Sangat langka melihat Edward tampak seserius ini. Tang En agak tercengang selama sesaat sebelum akhirnya pulih dari keterkejutannya dan mengerutkan bibirnya. "Kau bilang kalau aku punya kuasa penuh atas urusan tim."     

Edward menghela nafas. "Tony. Aku tidak tahu bagaimana kau bisa mengenal lelaki Cina ini" Edward melirik Dunn, dan melihat pria itu tidak memperhatikan perdebatan antara dirinya dan Tang En, serta tidak menunjukkan keberanian ataupun ketakutan seperti yang seharusnya dimiliki oleh orang normal dalam situasi ini. "Baiklah, mungkin dia ada hubungan keluarga dengan guru Cina-mu yang cantik itu. Kalau kau berniat mencarikan posisi untuknya di dalam klub, itu tidak jadi masalah. Kau bisa memasukkannya ke tim pemeliharaan rumput, tim pemeliharaan peralatan, atau membiarkan dia menjadi pelayan di kantin ... atau pekerjaan semacam itu. Tapi dia tidak bisa menjadi asisten manajer tim utama. Itu posisi yang sangat penting."     

"Kalau kau tahu bahwa posisi itu sangat penting, kenapa kau setuju untuk membiarkan Walker pergi?" balas Tang En.     

"Mm ..." Edward tak bisa membalasnya. Dia tahu kalau dia memang salah. Dia menggaruk kepalanya dan menegakkan diri sebelum kemudian berbalik dan berjalan ke jendela Prancis di belakang kursinya. Edward memandang ke arah lapangan latihan yang sibuk dan melihat para pekerja dengan tergesa-gesa membuat persiapan untuk latihan yang akan segera dimulai. "Tony, membiarkan Walker pergi adalah kesalahanku. Saat itu, ada banyak hal tentang tim ini yang masih belum kupahami. Tadinya aku menganggap bahwa, selama tim memiliki manajer yang luar biasa, maka setiap dan semua masalah akan bisa diselesaikan. Setelah ayahku mendengar apa yang terjadi, dia memberitahuku tentang pentingnya seorang asisten manajer yang luar biasa di sebuah tim. Justru karena alasan inilah maka aku tidak bisa membiarkannya menjadi asisten manajer."     

Tang En menatap Edward tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya menatapnya. Edward melihat sorot mata Tang En sebelum kemudian menambahkan, "Mungkin dia bisa jadi asisten manajer di masa depan. Tapi tidak sekarang. Tak penting meski dia cukup kompeten. Temukan orang lain untuk saat ini, Tony."     

Mereka berdua saling memandang sebentar sebelum Tang En akhirnya menggelengkan kepalanya dan mengeluh, "Aku menghabiskan seluruh musim panas di Cina untuk menemukan asisten manajer yang paling cocok, dan sekarang kau mengatakan padaku kalau klub tidak setuju aku mengangkat orang ini, dan bahwa aku harus menemukan orang lain. Edward, apa kau tahu berapa banyak sisa waktu yang kita miliki? Tim akan memulai latihan pra-musim dalam dua hari, dan semua rencana latihan harus sudah disusun saat itu. Memintaku untuk mencari orang lain sekarang... Bagaimana kau berencana menyelesaikan masalah familiarisasi yang akan dihadapi tim di masa depan?"     

Edward merentangkan tangannya dan berkata "Kau bisa mengangkat seseorang dari dalam klub. Aku ingat bahwa dulu, kau juga dipromosikan secara langsung dari posisi manajer tim pemuda menjadi manajer tim utama."     

Ikan telah menggigit umpannya.     

Tang En mempertimbangkannya dengan suara keras, "Apa yang kau maksud adalah kau ingin aku mengambil David Kerslake? Kami memang sudah bekerja sama di tim pemuda untuk waktu yang lama, dan dia juga punya level pemahaman tertentu tentang bagaimana mengelola sebuah tim sepakbola... "     

Mendengarnya mengatakan itu, Edward mulai menganggukkan kepalanya. "Kau sangat cerdas, Tony. Itulah yang kumaksud. Bukankah Walker dulu juga pemain Nottingham Forest? Kenapa kau harus pergi keluar untuk mencari asisten manajer?"     

Tang En menoleh dan menatap ke arah Dunn, yang masih melihat ke sekeliling kantor dan kelihatannya tenggelam dalam pikirannya sendiri. "Kalau Kerslake datang ke tim utama untuk menjadi asistenku, lalu siapa yang akan bertanggung jawab atas tim pemuda? Edward, kau harus tahu bahwa pelatihan tim pemuda adalah tradisi Nottingham Forest yang paling berharga."     

"Itu takkan jadi masalah, kita selalu bisa mempromosikan salah satu pelatih tim pemuda."     

Tang En menggelengkan kepalanya, menolak saran Edward. "Aku sudah berada di tim pemuda untuk waktu yang sangat lama, dan aku memahami rekan-rekanku dengan sangat baik. Mereka semua memang memiliki kemampuan yang lumayan. Tapi aku merasa kalau membuat salah satu dari mereka bertanggungjawab atas tim pemuda maka hal itu akan merusak semuanya; hal itu akan menghentikan mereka untuk bisa memaksimalkan kelebihan mereka sepenuhnya." Itulah cara Tang En untuk memberitahu Edward bahwa ketika para pelatih tim pemuda itu diberi wewenang atas sebuah tipe pelatihan spesifik, mereka menunjukkan kinerja yang cukup bagus. Tapi membuat salah satu dari mereka menjadi manajer hanya karena alasan itu tak akan bisa berhasil.     

"Itu ..." Tang En dan orang-orang itu pernah bekerja bersama sebelum ini, jadi kalau dia mengatakan bahwa mereka tidak cukup kompeten untuk posisi itu, hal itu pasti lebih meyakinkan daripada anggapan Edward, yang murni didasarkan pada asumsi. Untuk sementara waktu, Edward telah kehabisan ide.     

Tang En merasa bahwa sudah waktunya untuk mengungkapkan motifnya yang sebenarnya. "Baiklah, kelihatannya kita sudah melupakan seseorang," kata Tang En sambil menatap Dunn, yang masih duduk di sofa.     

"Pria dua puluh lima tahun itu?" Edward menaikkan alisnya.     

"Apa kau akan menggunakan kekuatan veto-mu lagi, Edward?"     

"Um ... Tony. Kau pasti tahu lebih baik daripada aku bahwa Football Association takkan setuju membiarkan seseorang yang tidak memiliki sertifikasi pelatih untuk menjadi manajer di tim pemuda kita..."     

"Dia akan segera mendapatkan sertifikatnya, meskipun masih tingkat yang paling rendah." Tang En mengangkat bahu dan melanjutkan. "Kau tahu, Evan, ada pepatah yang berbunyi seperti ini ... Nyamuk mungkin bertubuh kecil, tapi mereka masih punya daging ... Hanya saja ... Um, peribahasa umum dari negara tertentu yang pernah kukunjungi sebelum ini. Tapi bukan itu maksudku. Intinya adalah, kita harus memutuskan tentang seseorang yang akan mengambil alih posisi manajer tim pemuda sekarang, sebelum memindahkan David Kerslake ke tim utama. Jelasnya, aku takkan membiarkan para pelatih tim utama menjadi manajer tim pemuda, dan tak ingin menggunakan salah satu pelatih di tim pemuda."     

Edward menganggukkan kepalanya dan berkata, "Aku mengerti maksudmu, Tony. Tapi pernahkah kau berpikir kalau Dunn — teman Cinamu itu — cocok menjadi manajer tim pemuda?"     

Pertanyaan ini memang tidak pernah terlintas di benak Tang En sebelum ini, karena Tang En telah menjadi manajer tim pemuda dan tim utama di usia yang sangat muda, dan memiliki hubungan baik dengan para pelatih. Jadi dia belum pernah bertemu dengan situasi di mana mereka meragukan kemampuannya. Tapi situasinya benar-benar berbeda dari situasi yang dihadapi Dunn. Satu-satunya alasan kenapa Tang En bisa diterima oleh rekan-rekannya yang lain setelah dia mengambil posisi manajer, adalah karena orang yang ada di depannya ini. Semua ini adalah karena upaya Dunn, yang telah bekerja di Nottingham Forest selama tujuh tahun dan perlahan-lahan menaiki jenjang karir. Tapi, Dunn telah menjadi pendatang baru yang tak punya apa-apa. Prestasinya benar-benar kosong, jadi bagaimana Tang En bisa meyakinkan orang lain kalau Dunn memiliki kemampuan yang tepat untuk menjadi manajer tim pemuda?     

Tang En menyadari bahwa ia telah menganggap remeh pertanyaan itu. Meski Tang En tahu tentang kemampuan Dunn yang sebenarnya, apakah orang lain akan percaya padanya?     

Edward sangat mempercayai Tang En, jadi apabila Edward tak bisa mempercayai evaluasi Tang En tentang Dunn, sangat kecil peluangnya orang lain akan mempercayainya.     

Tang En tiba-tiba merasa bahwa keputusannya yang impulsif untuk mengundang Dunn kembali ke Nottingham Forest sangatlah bodoh. Tidak saja dia membuat Dunn kehilangan pekerjaannya, tapi mungkin Dunn akan menghadapi nasib diusir kembali ke Cina setelah melakukan perjalanan jauh ke Inggris.     

Saat Tang En mulai merasa kesal, Dunn yang telah duduk di sofa dengan diam seolah dia adalah orang luar yang tak ada hubungannya dengan mereka, bangkit berdiri. Dia berkata, "Saya bisa mulai bekerja sebagai pelatih dengan level yang paling dasar, Tuan Ketua."     

Mendengarnya mengatakan ini, Edward memandang ke arah Tang En, dan Tang En menoleh untuk kembali memandang Dunn, mencoba mencari tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Saat Tang En membawa Dunn ke Inggris, niat awalnya adalah untuk menjadikan Dunn sebagai asisten manajernya. Tang En percaya bahwa mereka akan bisa bekerja sama dengan sangat baik satu sama lain, karena mereka memiliki tubuh satu sama lain, dan mereka bisa tahu tentang apa yang dipikirkan oleh yang lain. Ini semacam chemistry bawaan diantara mereka berdua. Sekarang, kalau Dunn ingin menjadi pelatih normal di tim pemuda, apa gunanya membawanya kembali ke Inggris?     

Tapi, Tang En tidak bisa memperoleh jawaban atas pertanyaan ini dari ekspresi wajah Dunn.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.