Mahakarya Sang Pemenang

Forest yang Baru Bagian 2



Forest yang Baru Bagian 2

0Melaju ke final EFL Cup tak diragukan lagi merupakan peristiwa yang menggembirakan. Saat hal ini dikombinasikan dengan penundaan pertandingan di kejuaraan liga, Tang En merasa sangat murah hati dan memutuskan untuk memberikan liburan dua hari kepada tim agar mereka bisa benar-benar bersantai. Sebelum mereka pergi berlibur, Tang En secara khusus memberi tahu para pemain yang merasa sangat gembira: pada saat mereka berkumpul lagi, mereka takkan lagi memiliki kesempatan untuk bersantai seperti ini. Kalau mereka ingin bersantai lagi, mereka bisa melakukannya, tapi hanya setelah meraih gelar juara EFL Cup.     
0

Kondisi George Wood tetap bagus selama latihan. Tang En merasa anak itu memang dilahirkan untuk menjadi pemain sepakbola, karena kualitas psikologisnya jauh lebih matang daripada anak lain seusianya. Sama sekali tak perlu khawatir kondisinya akan dipengaruhi oleh masalah eksternal.     

Setelah tiga pertandingan yang sangat sukses, Wood telah sepenuhnya menggantikan Eugen Bopp, dan menjadi mitra bertahan Gunnarsson di lini tengah. Gunnarsson juga senang bekerja sama dengan rekan setimnya yang pendiam tapi bisa diandalkan itu. Gunnarson pernah "mengeluh" usai pertandingan pemanasan saat latihan dan mengatakan, "Ya Tuhan! Ini terlalu gila! Melihat George terus berlari tanpa henti, aku juga tak bisa berhenti berlari!"     

Inilah efek yang diharapkan Tang En. Bocah itu mampu memacu rekan satu timnya untuk bekerja keras bersamanya. Ini adalah sesuatu yang bahkan tak bisa dicapai oleh kapten sebelumnya, Michael Dawson.     

Apa yang membuatnya lebih bahagia adalah sikap Freddy Eastwood terhadap George kelihatannya mulai membaik secara bertahap. Situasinya tak lagi seperti dulu, saat mereka seolah menimbulkan getaran konfrontasi tiap kali mereka bertemu. Keduanya bisa dikatakan sebagai pilar tim di masa depan, dan kemampuan mereka untuk bekerja sama akan memastikan tim bisa terus melaju ke depan.     

Segalanya berubah secara bertahap.     

Sekretaris pribadi dan resepsionis ketua klub, Nona Barbara Lucy, menyadari bahwa jumlah wartawan yang mengunjungi dan mewawancarai tim telah meningkat secara signifikan jika dibandingkan dengan masa lalu. Di antara mereka, bahkan ada beberapa reporter yang datang dari negara lain. Mereka semua berharap bisa mewawancarai manajer klub, Tony Twain.     

Jadi, Edward menyarankan kepada Tang En agar mereka mengadakan konferensi pers dadakan berskala kecil usai latihan tim. Konferensi itu bisa digunakan sebagai platform untuk menginformasikan kepada pers tentang situasi tim, serta membiarkan beberapa pemain untuk menunjukkan wajah mereka dan meningkatkan popularitas mereka. Itu adalah cara yang bagus untuk meningkatkan reputasi klub, dan Tang En tak menentangnya.     

Klub ini mengalami banyak perubahan dalam segala hal jika dibandingkan dengan masa lalu. Allan Adams telah mengadopsi beberapa tradisi yang sukses dari operasional klub-klub NBA di Amerika, seperti misalnya memperluas jangkauan dan penerimaan dari departemen yang dikhususkan untuk menyambut pengunjung dan wartawan, serta menangani berbagai permintaan wawancara. Di masa lalu, Nottingham Forest Football Club hanya memiliki dua anggota staf di departemen itu, dan mereka menggunakan gaya kerja tradisional yang tidak cukup efisien. Karena hasil Nottingham Forest yang buruk di masa lalu, klub tak terlalu memperhatikan "upaya pencitraan" ini.     

Edward dan Allan, bagaimanapun juga, sangat menghargai semua ini. Seluruh kantor dilengkapi dengan komputer, dan para profesional IT dipekerjakan untuk merancang jaringan internal perusahaan. Mereka menggunakan kantor yang modern, yang memiliki set lengkap prosedur kerja sebuah kantor digital. Dengan begini efisiensi mereka akan sangat meningkat. Misalnya saja, suatu hal yang sangat dipedulikan oleh Pierce Brosnan, seorang reporter dari Nottingham Evening Post. Sebelum Edward menjadi ketua klub, kapanpun Nottingham Evening Post ingin mewawancarai pemain tertentu dari tim, biasanya akan membutuhkan waktu sekitar tiga hari sebelum permintaan wawancara yang ditujukan kepada klub itu disetujui. Dulu, kalau Tang En tidak menghubungi Evening Post secara pribadi untuk meminta gambar, dan karenanya memberi peluang bagi Evening Post untuk meminta wawancara kepadanya secara langsung, mungkin permintaan wawancara melalui klub akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk disetujui. Bagaimanapun juga, hampir tak ada orang yang bertanggungjawab atas hal-hal seperti itu. Berkontras dengan semua itu, kini seseorang bisa menerima jawaban permintaan wawancara mereka di sore hari pada hari yang sama setelah permintaan itu dikirimkan, baik itu melalui fax, telepon ataupun melalui e-mail ke alamat e-mail yang disediakan di halaman web resmi klub. Selain itu, permintaan wawancara ini biasanya akan selalu disetujui; tentu saja, hal ini sebagian besar juga karena Nottingham Evening Post saat ini cukup dekat dengan klub Nottingham Forest.     

Contoh lainnya adalah kini departemen urusan eksternal ini memiliki empat orang yang khusus dipekerjakan untuk menjawab beragam surat penggemar yang dikirimkan dari seluruh dunia. Keempatnya harus membuka dan membaca setiap surat, sebelum kemudian menjawab setiap surat itu dan menyertakan beragam suvenir dari klub untuk mempromosikan klub Nottingham Forest yang baru. Setiap surat harus ditanggapi; tidak boleh ada surat yang terlewatkan. Ini adalah persyaratan kerja yang diberikan Allan kepada mereka. Kalau mereka gagal memenuhi persyaratan itu, gaji mereka akan dipotong.     

Kalau orang-orang itu menemukan surat yang sedikit lebih istimewa, mereka harus menyerahkannya kepada penyelia departemen; dia kemudian akan memutuskan tindakan yang tepat dan memberitahu Allan tentang keputusan yang diambilnya. Seandainya tim perlu bekerjasama untuk ini, Allan akan langsung mendekati Tang En dan membahas urusan ini dengannya. Tentu saja, hal ini jarang terjadi.     

Setelah mengembangkan posisi absolut sebagai ketua klub, Edward Doughty mulai melakukan reformasi terhadap struktur klub dengan cara yang berani dan tegas. Di bawah kepemimpinannya, ia membagi klub menjadi dua departemen besar: departemen Kompetisi Olahraga, dan departemen Pemasaran Bisnis. Hanya dari nama departemen itu, sudah tampak jelas departemen mana yang bertanggung jawab atas apa.     

Selain memegang jabatan sebagai manajer tim, Tang En juga memiliki posisi lain: yakni sebagai manajer departemen Kompetisi Olahraga. Sekarang, dia bisa dianggap sebagai "manajer" sejati. Semua pemain di klub, dari tim utama hingga tim pemuda di bawah dua belas tahun, semuanya berada di bawah kendalinya. Dia memiliki wewenang penuh atas urusan tim-tim itu. Pembelian dan penjualan pemain diputuskan olehnya, dan dia hanya perlu meminta uang kepada Allan setelah kontrak transfer diselesaikan.     

Di sisi lain, Allan Adams adalah manajer departemen Pemasaran Bisnis. Dia secara khusus bertanggung jawab atas urusan manajemen klub dan pengembangan pasar. Ini berkisar dari hal-hal kecil seperti misalnya harga yang ditetapkan untuk tiket pertandingan dan pembuatan merchandise, hingga urusan-urusan penting seperti investasi jangka panjang klub, promosi citra klub, pertandingan tur komersil, pemilihan sponsor, dan penandatanganan kontrak dengan mereka. Misinya adalah melakukan segala hal yang dia bisa untuk membantu Edward mendapatkan uang, dan memiliki modal yang cukup untuk diberikan pada Tang En saat dia membutuhkan uang untuk membeli pemain. Tentu saja, Tang En juga memiliki tanggung jawabnya, dan itu adalah untuk bekerja sama dengan Allan kalau dia membutuhkan partisipasi tim dalam rencana bisnisnya. Sebagai contoh, Tang En harus bekerja sama dalam pertandingan tur Asia dan kehadiran tim untuk acara sponsor tertentu.     

Terkait bagaimana caranya agar acara-acara komersil itu tidak mempengaruhi penampilan tim, itu adalah hal yang perlu didiskusikan di antara keduanya. Posisi mereka di klub berada tepat di bawah pimpinan klub, Edward Doughty. Mereka memegang kekuasaan yang sama, dan itu pulalah alasan kenapa Edward mengatur semuanya seperti ini — dia tidak ingin salah satu dari mereka memiliki kekuasaan yang lebih besar atas yang lain, atau membuat keputusan di luar ruang lingkup pekerjaan mereka. Saat ini, Nottingham Forest bisa dianggap memiliki banyak masalah untuk ditangani, dan karenanya menuntut semua orang agar bekerja sama dengan baik. Tapi, Edward bisa agak lebih santai setelah janji makan siang itu; Tony dan Allan cukup akrab satu sama lain.     

Ada banyak klub sepak bola di Inggris yang, karena sejarahnya yang panjang dan kaya, secara bertahap tersingkir dari dunia sepakbola sebagai akibat dari kurangnya fleksibilitas dan kekakuan mereka dalam menangani masalah. Sebuah contoh yang sangat bagus adalah tim-tim sepakbola yang memiliki hari-hari gemilang di tahap awal sepakbola Inggris modern. Saat ini, mereka semua sudah jatuh dan keluar dari laga sepakbola, atau sudah menghilang menjadi debu. Edward Doughty berharap bahwa melalui upaya yang dilakukan olehnya, beberapa perubahan positif bisa dibawa ke dalam Nottingham Forest Football Club, meskipun tujuannya bukanlah untuk menyelamatkan Sepakbola Inggris atau Nottingham Forest Football Club, melainkan hanya untuk mendapatkan lebih banyak uang bagi dirinya sendiri.     

Apakah dia mencintai Nottingham Forest? Ya, selama klub itu bisa memberinya lebih banyak uang.     

Klub Edward Doughty secara bertahap menuju ke jalur yang benar, sementara tim Nottingham Forest milik Tony Twain juga mengambil langkah besar ke arah yang benar. Sepertinya masa depan mereka akan cerah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.