Mahakarya Sang Pemenang

Liburan Sudah Berakhir Bagian 2



Liburan Sudah Berakhir Bagian 2

0Memikirkan si pengacara, Tang En mengambil ponsel dari dalam sakunya. Dia sengaja mematikan teleponnya sejak dia meninggalkan Nottingham, karena dia tak ingin diganggu di Spanyol. Tapi karena sekarang mereka sedang berada dalam perjalanan pulang, dia menyalakannya lagi.     
0

Dia baru saja menghidupkan teleponnya, saat dia melihat bahwa dia menerima banyak pesan. Dia melihat semua nama pengirimnya. Ada Des Walker, Kenny Burns, dan Ian Bowyer. Kebanyakan pesan itu berasal dari orang-orang yang dikenalnya. Mungkin itu semua hanya panggilan biasa. Tapi kemudian nama Pierce Brosnan muncul. Reporter itu memang memiliki nomor Tang En, tapi dia tidak pernah menghubunginya sebelum ini. Tang En terus menggulir ke bawah dan melihat bahwa Walker mengiriminya lima pesan dalam satu hari.     

Isi dari pesan-pesan itu umumnya sama, menanyakan di mana dia berada, menjelaskan bahwa ada sesuatu yang mendesak, dan agar Twain meneleponnya setelah dia melihat pesan teks itu.     

Tang En tahu bahwa Walker bukanlah tipe orang yang suka bercanda dengannya. Kalau dia cemas, maka mungkin sesuatu yang besar telah terjadi.     

Jadi, dia menelepon Walker.     

"Tony? Tony! Tony kau dimana?" Dia baru saja menjawab dan Walker segera membalasnya dengan pertanyaan lagi.     

"Aku di bandara di Madrid."     

"Oh, sial! Kau sedang bepergian?"     

"Eh, ya. Aku pergi ke Spanyol."     

"Apa kau selalu mematikan ponselmu saat bepergian?" Walker menyela Tang En lagi.     

"Hei, Des. Apa yang terjadi?"     

Ada keheningan dari sisi Walker selama beberapa waktu, dan lalu dia menghela nafas, "Ini bukan sesuatu yang bisa kukatakan padamu lewat telepon. Kau cepatlah kembali dan temui kami di Forest Bar. Satu-satunya hal yang bisa kukatakan adalah, Tony, kau punya masalah besar untuk diselesaikan!"     

Jude tak menyadari perubahan ekspresi wajah Tang En, karena dia masih bermain dengan mainan Totoro-nya. Tang En meletakkan teleponnya dan merenung.     

Masalah apa? Seserius apa sampai-sampai Walker, yang selalu tenang, bisa panik seperti itu?     

Tang En membawa Jude kembali ke Branford Gardens di Nottingham dan melihat sekelompok orang sedang menunggu mereka. Ada mobil Ford putih yang diparkir di depan rumahnya dengan pasangan paruh baya di dalamnya. Wanita itu memiliki bentuk tubuh yang bagus, dan lelaki itu tampak seperti tipe pria yang sopan. Selain itu, ada seorang wanita gemuk bersama mereka dan sekelompok wartawan yang semuanya membawa kamera dengan wajah yang bersemangat. Kerumunan massa itu benar-benar menghalangi jalan dari taman kecil Tang En ke rumahnya.     

Tang En menatap mereka. Orang tua yang kejam sudah menemukannya? Baiklah. Akan lebih baik kalau semua ini bisa dibicarakan secara langsung.     

Wanita itu melihat Tang En dan Jude, yang sedang memegang tangan Tang En, dan dia menjadi bersemangat.     

"Jude! Jude!" Dia berteriak, berjalan ke arah Jude untuk mengambil tangannya, tapi Jude menghindarinya.     

Tang En berusaha melindungi gadis di belakangnya dan berusaha berbicara baik-baik dengan orang tuanya. "Bu, saya pikir —"     

Dia disela oleh wanita itu yang berteriak, "Kembalikan putriku!"     

Si pria datang untuk menarik kembali wanita yang terlalu bersemangat itu, dan mengangguk sopan ke arah Tang En. "Saya minta maaf. Istri saya sangat merindukan putrinya."     

Tang En agak kesal pada wanita neurotik itu, tapi dia sedikit tenang dengan si pria yang tampaknya lebih berkepala dingin. "Aku mengerti, tapi kupikir kita masih perlu—"     

Sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya, pria itu mengerutkan kening dan berteriak pada Jude yang berada di belakang Tang En.     

"Jude Jordana! Apa kau bersenang-senang? Liburan sudah berakhir!"     

Tang En bisa merasakan Jude yang ketakutan, dan dia berkata kepada pria itu dengan nada tak setuju, "Tolong pikirkan kata-kata Anda, dia masih anak kecil ..."     

Pria itu tak mempedulikan Tang En dan, terus menatap Jude, berbicara padanya dengan nada kasar, "Jude, apa kau ingin aku mengulangi kata-kataku? Apa kau tahu betapa cemasnya ibumu? Begitu kami mendengar kau ada di sini, kami datang untuk menunggumu, dan kami sudah menunggumu berhari-hari! Sudah waktunya untuk pulang dengan kami, sekarang!"     

Tang En bingung dengan apa yang sedang terjadi, dan dia berbalik untuk melihat Jude, yang bersembunyi di belakangnya. Gadis itu memeluk boneka Totoro di depannya, hanya menunjukkan matanya, yang menatap kedua pria itu dengan ketakutan.     

"Jude, apa yang dia bicarakan?" Tang En mengerutkan kening.     

Gadis itu terdiam beberapa saat, tapi akhirnya menundukkan kepalanya. Dia berkata dengan lembut, "Mereka adalah orang tuaku."     

"Orang tua angkatmu yang kejam?"     

Pria itu memandang Tang En, bertanya-tanya apa yang sedang dia bicarakan.     

Jude menggelengkan kepalanya. "Mereka adalah orang tua kandungku. Maaf, Paman Tony. Aku membohongimu. Tidak ada orangtua angkat yang kejam. Ayah dan ibuku ingin supaya aku berlatih sebagai model selama liburan, tapi aku tidak mau. Aku benci latihan yang membosankan dan pelatih yang jahat! Jadi aku bilang pada mereka kalau aku datang ke Inggris untuk mengunjungi bibiku, dan lalu aku datang kesini..."     

Tang En menutup matanya dan menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar ditipu oleh gadis kecil ini! Apakah insting dan penilaianku terhadap orang lain langsung hilang saat dihadapkan dengan anak-anak yang lucu? Dia membuka matanya dan melihat wanita tua gemuk itu mendekatinya. Dan itu adalah Bibi Ryan yang dibicarakan Jude? Ya Tuhan ... Aku bahkan membayangkan tinggal bersamanya!     

Pria itu menarik Jude menjauh dari Tang En dan berkata, "Saya berterima kasih pada Anda karena sudah merawat Jude selama ini. Kami minta maaf atas masalah yang disebabkannya pada Anda. Terima kasih." Dia mengucapkan kata-kata itu tanpa sungguh-sungguh dan kemudian membawa Jude ke mobil.     

Pintunya tertutup. Tang En melihat Jude menatapnya, dan kemudian dia dipeluk erat oleh ibunya yang menangis.     

Wanita tua itu mendatanginya dan berteriak dengan marah, "Sebaiknya Anda memiliki pengacara yang bagus! Anda boleh berharap untuk mendapatkan panggilan pengadilan tak lama lagi!" Setelah memuntahkan kata-kata kasar itu, wanita tua itu juga kembali ke mobilnya, yang melesak turun ketika dia naik ke dalamnya.     

Saat wanita itu berteriak pada Tang En, semua wartawan mengambil gambar seolah-olah mereka akhirnya mendapatkan berita yang berharga. Tapi, Tang En sedang tidak mood untuk memikirkan tentang ancaman si wanita tua dan pelecehan dari para reporter. Dia masih tertegun dan hanya bisa melihat mobil itu melaju pergi. Di dalam mobil, Jude duduk diantara kedua orang tuanya dengan kepala tertunduk dan tak menoleh lagi.     

Boneka Totoro yang besar itu ditinggalkan di jalan, dan bulu putihnya menjadi berdebu, yang membuatnya terlihat kotor.     

Tang En membungkuk, mengambilnya, dan membersihkannya dengan lembut. Setelah itu, dia menghela nafas sambil melihat makhluk malang dengan mata bundar dan mulut terbuka, tapi tak bisa bicara itu.     

Dia kemudian berbalik dan memandang ke arah para wartawan media yang ramai. Tanpa diduga, dia tidak melontarkan ucapan yang kasar kepada mereka dan hanya berjalan kembali ke rumahnya dengan semua barang bawaannya.     

Liburan sudah berakhir, bukan?     

Meskipun Tang En merasa dia sedang tidak ingin, dia masih pergi ke Forest Bar milik Burns untuk bertemu dengan Walker. Baginya, kehilangan Jude dan mungkin akan mendapatkan panggilan dari pengadilan sudah merupakan masalah yang besar. Apa lagi yang bisa lebih serius daripada itu?     

Tapi Walker punya berita yang akan mengejutkan Tang En dari kondisinya yang sedang berantakan.     

"Tony, kami sudah mendengar tentang Jude. Tapi kusarankan kau melupakan itu sekarang karena kau punya masalah yang lebih besar." Walker meletakkan beberapa koran lokal Nottingham di atas meja dan menyuruh Tang En membacanya.     

--Nottingham Forest menerima dukungan finansial dari Amerika!     

--Nigel Doughty telah resmi pensiun, dan putranya Edward Doughty akan menggantikannya sebagai ketua baru Nottingham Forest     

- Ketua baru, manajer baru     

Di bawah berita ini terdapat foto dua orang. Tang En mengenali yang di sebelah kiri sebagai Edward Doughty. Orang yang ada di sebelah kanan, yang berjabatan tangan dengan Edward dan tersenyum lebar, dia tidak mengenalinya.     

"Siapa dia?" Tang En menunjuk ke arah foto itu dan bertanya.     

Walker menjawab, "Stan Collymore. Manajer kepala Forest yang baru."     

Tang En memandang Walker tidak percaya, matanya melebar karena marah dan terkejut. Walker memalingkan muka dan berkata dengan lembut, "Edward bilang kalau dia ingin menghubungimu, tapi ponselmu dimatikan. Pertandingan Liga akan dimulai tanggal 9 Agustus dan sekarang sudah akhir Juni. Dia bilang bahwa tim perlu mengkonfirmasikan manajer kepala sesegera mungkin."     

"Jadi, jabatan manajerku sama sekali tak berguna sekarang?!" teriak Tang En. Terlalu banyak hal buruk terjadi dalam satu hari, dan dia tak lagi bisa menahan amarah di hatinya.     

Burns meletakkan tangannya di bahu Tang En. "Tenang, Tony."     

"Bagaimana kau bisa memintaku untuk tenang, Kenny? Saat tim diserahkan kepadaku, bagaimana situasinya? Kita berhasil mencapai babak playoff, dan sekarang dia ingin menggantiku! Apa yang kau—"     

"Tony!" Burns meninggikan suaranya dan mengencangkan cengkeramannya di bahu Tang En. "Kau lupa ... kata 'pengganti' selalu ada di depan jabatanmu!"     

Tang En terpana mendengar ini. Burns benar. Dia hanya manajer pengganti. Meskipun dia sudah melakukan banyak hal bagi tim, dan Nigel mengatakan bahwa dia akan sepenuhnya mendukungnya, tidak ada kontrak yang pernah dibuat untuk menghapus kata "pengganti" dari jabatannya. Apa yang membuatnya bermimpi bahwa dia sudah menjadi manajer yang sebenarnya?     

Walker terus menjelaskan. "Tony, meski keputusan Edward sangat tak bisa diterima dari sudut pandang emosional, kenyataannya, dia tak melakukan kesalahan. Kontrak yang kau tandatangani dengan klub sebagai manajer pengganti adalah sampai akhir musim ini. Awalnya, Nigel mengatakan bahwa dia ingin kau menandatangani kontrak resmi setelah melihat penampilanmu selama setengah musim. Tapi, siapa yang bisa tahu bahwa dia akan mengumumkan pengunduran dirinya tepat setelah musim ini berakhir?"     

Tang En terduduk di kursinya dan bergumam pada dirinya sendiri, "Jadi, aku harus kembali menangani tim pemuda tanpa memperoleh hasil apapun atas semua usahaku? Benar kan?"     

Tidak ada yang menjawab pertanyaannya. Dia menatap tajam Edward Doughty dan Stan Collymore di koran, seolah-olah dia bisa melihat menembus mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.