Istri Liar Kaisar Jahat

Sang Hewan Ilahi, Burung Vermilion (2)



Sang Hewan Ilahi, Burung Vermilion (2)

0Gu Ruoyun bahkan tak pernah mempertimbangkannya!     
0

Dan lagi, Qianbei Ye yang sekarang sangat berbeda dari Qianbei Ye yang Gu Ruoyun kenal.     

Sebelumnya, Xiao Ye bagaikan anak yang tak berdosa. Sekarang, dia hampir seperti telah bertumbuh selama satu malam.     

"Xiao Ye, aku masih memendam kebencian yang besar." Gu Ruoyun menutup matanya dengan lembut dan membukanya lagi setelah jeda yang panjang. Dia menatap wajah rupawan pria itu dan berkata, "Ibuku mati dengan tragis dan seluruh keluarga kakekku dimusnahkan. Namun, si keparat itu masih memamerkan dirinya sebagai menantu yang berbakti! Aku tak akan pernah melupakan balas dendam ini! Ada beberapa urusan yang hanya akan kupertimbangkan setelah aku membalaskan dendamku."     

Qianbei Ye melengkungkan bibirnya menjadi senyuman saat jari-jarinya membelai rambut Gu Ruoyun dengan lembut. Suaranya yang dipenuhi kekejaman dan haus akan darah saat berbicara dengan orang lain, kini dipenuhi kehangatan dan kasih sayang.     

"Kalau begitu aku akan menunggumu! Jika kamu butuh bantuan, katakan saja, aku akan mengurus semua musuhmu dan meneror mereka yang menyakiti dirimu!"     

Qianbei Ye sangat mencintai Gu Ruoyun, bagaimana dia bisa membiarkan orang lain menyakiti Gu Ruoyun?     

Sekarang, kapanpun Qianbei Ye memikirkan orang yang telah menyakiti Gu Ruoyun di kehidupan masa lalunya, hati Qianbei Ye akan dipenuhi niat membunuh. Butuh waktu yang lama bagi Qianbei Ye untuk menenangkan diri dan merendahkan kepala untuk menatap gadis di depannya.     

"Yun'er, kamu bilang ingin menunjukkan sesuatu padaku?"     

"Ini dia."     

Mata Gu Ruoyun menyala dan sebuah kota hitam yang tampak mencurigakan, muncul di telapak tangannya.     

"Seseorang memberiku kotak ini tetapi aku tak tahu bagaimana menggunakannya. Bisakah kamu memeriksa kotak ini?"     

"Mmm?"     

Qianbei Ye menyipitkan mata-nya dan sinar aneh melintas. Wajahnya terlihat sedikit terkejut, "Ini adalah… sebuah senjata ilahi?"     

Sebuah senjata ilahi?     

Hati Gu Ruoyun berguncang dengan keras, "Sebuah senjata ilahi? Kamu yakin?"     

Diantara semua senjata di dunia, senjata spiritual sudah dianggap sangat berharga. Jumlah senjata spiritual di satu daratan utama bisa dihitung dengan jari, apalagi senjata ilahi yang mistis!     

Gu Ruoyun sudah mempunyai satu senjata ilahi yaitu, Pagoda Ilahi Kuno. Apa kegunaan senjata ilahi yang ini?     

Tak perlu dikatakan, selama itu adalah senjata ilahi, keberadaannya terpisah dengan seluruh dunia.     

"Benar, ini adalah senjata ilahi! Dan merupakan senjata ilahi multidimensi!"     

"Sebuah senjata ilahi multidimensi? Seperti Pagoda Ilahi Kuno?"     

Gu Ruoyun semakin terkejut. Bagaimanapun, senjata ilahi multidimensi adalah senjata ilahi yang paling berharga dari semua senjata ilahi.     

"Tidak," Qianbei Ye menggelengkan kepala, "Pagoda Ilahi Kuno adalah barang antik kuno dan jauh lebih berharga daripada senjata ilahi ini. Yun'er, senjata ilahi tidak seperti senjata biasa, senjata ilahi harus memiliki kontrak dengan jiwamu. Setelah terikat kontrak, kecuali kalau jiwamu hancur, senjata ilahi ini akan mengikuti dirimu melalui setiap reinkarnasi."     

Gu Ruoyun mengangguk dan menghela nafas dalam-dalam. Kemudian perlahan-lahan dia menutup mata.     

Gu Ruoyun memakai batin dan mengukir tanda di dalam kotak hitam itu. Seketika, sebuah sinar hitam muncul dari dalam dan tulisan emas yang besar muncul dari dalam kotak tersebut.     

"Kekacauan?"     

Gu Ruoyun membuka mata dan menatap tulisan di kotak itu sambil berkata, "Tampaknya mengatur kontrak dengan sebuah senjata ilahi tidak sesulit yang kupikirkan."     

"Membuat kontrak dengan senjata ilahi tidak semudah itu." Qianbei Ye tersenyum dan meneruskan, "Tidak semua orang bisa mengatur senjata ilahi. Senjata ilahi memiliki kecerdasan daripada senjata spiritual dan lebih pemilih terhadap pemiliknya. Luasnya jiwamu lebih besar daripada senjata ilahi ini, itulah mengapa dia memilih dirimu. Yun'er, berilah nama pada senjata ilahi ini."     

Gu Ruoyun mengusap dagunya dan bergumam sesaat sebelum mengatakan, "Aku akan memanggilnya Xiao Hei."     

"Wuzh, wuzh."     

Saat mendengar nama itu, Xiao Hei terbang dari tangan Gu Ruoyun seolah-olah memprotes sesuatu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.