Istri Liar Kaisar Jahat

Kesempatan Yang Terlewatkan (3)



Kesempatan Yang Terlewatkan (3)

0Sebelum Gu Ruoyun meninggalkan rumah Keluarga Dongfang, dia mengingat para hewan roh yang sebelumnya dia tinggalkan di rumah Keluarga Dongfang dan menempatkan mereka dalam Pagoda Ilahi Kuno. Setelah selesai, dia buru-buru berjalan keluar gerbang.     
0

Wush!     

Tepat ketika dia sampai di gerbang, kilatan jubah merah muncul di depan matanya. Gu Ruoyun menaikkan pandangan dan melihat sepasang mata menyedihkan yang sedang menatapnya.     

"Yun'er, kamu meninggalkanku di Pagoda Ilahi Kuno demi Kristal Es Berusia Sepuluh Ribu Tahun."     

Semakin Qianbei Ye memikirkannya, dia semakin merasa dianiaya. Gu Ruoyun benar-benar telah membuangku! Dan dia pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun padaku!     

"Ini…" Gu Ruoyun menghentikan langkahnya dan menjawab putus asa, "Aku sangat buru-buru. Ngomong-ngomong, mengapa kamu tak mengatakan tentang ini saat kita berada di Negeri Terbuang?"     

Qianbei Ye menstabilkan ekspresinya dan berkata, "Karena Kristal Es Berusia Sepuluh Ribu Tahun tidak ada di Negeri Terbuang jadi aku tak perlu mengatakannya. Walaupun aku tidak suka melihat orang itu ada di sekitarmu, melihatmu sedih lebih menyakitiku."     

"Xiao Ye, terima kasih."     

Gu Ruoyun menaikkan kepalanya dan memandang pria di depannya dengan tatapan serius di wajahnya.     

"Terima kasih. Dalam kehidupan ini, selama kamu tidak meninggalkanku, aku tak akan pernah menyerah padamu."     

Qianbei Ye menatap wanita muda yang anggun di hadapannya sebelum menaikkan sudut bibirnya yang merah dan tersenyum. Qianbei Ye hanya akan tersenyum lebar pada orang di depannya ini.     

"Ayo, mari kita cari Kristal Es Berusia Sepuluh Ribu Tahun untuk orang itu. Selama kamu bahagia, bahkan jika aku harus menolong orang yang tidak aku suka, aku tak keberatan. Dia pasti merasakan hal yang sama seperti diriku sekarang, itulah mengapa dia mengatakan padamu untuk menyelamatkanku."     

Gu Ruoyun tidak menjawab. Dia hanya mengangguk dan mengikuti si pria berambut perak. Mereka berdua menghilang dari pintu masuk gedung.     

Tak lama setelah kepergian Gu Ruoyun, seorang pemuda manis dan mulus berhenti di luar gerbang Keluarga Dongfang. Jarinya mengusap lembut dagunya saat melihat papan di atas kepalanya dan tersenyum lebar dengan senyum yang jernih dan murni.     

"Ini adalah rumah Keluarga Dongfang? Aku ingin tahu apakah kakak ada disini. Semua orang mengatakan bahwa dia hilang, aku tak tahu apakah itu benar."     

Pemuda itu melangkah ke depan. Wajahnya yang manis dan mulus penuh dengan kebahagiaan. Setiap dia memikirkan akan segera bertemu dengan orang yang akan dia temui, hatinya akan menjadi sangat bersemangat.     

Tiba-tiba, sebuah tangan terulur keluar dan menghentikan langkah pemuda itu.     

Pria setengah baya yang menjaga pintu gerbang menghalangi jalan pemuda itu dengan tampang dingin di wajahnya. Dia bertanya dingin, "Kamu siapa, apa kamu punya undangan pengunjung?"     

"Undangan pengunjung?" Pemuda itu tertegun, "Aku ingin bertemu Gu Ruoyun. Jika beliau ada, bisakah kamu memberitahunya mengenai aku? Katakan bahwa Xia Linyu ada disini untuk bertemu dengannya."     

"Maaf, Nona Gu baru saja meninggalkan tempat ini."     

"Apa?"     

Mendengar ini, wajah mulus pemuda itu sangat berubah, "Apa kamu tahu kemana dia pergi?"     

"Dia menuju ke arah sana tapi aku tak tahu lokasi tepat dari tujuannya."     

"Dia sudah pergi?"     

Pemuda itu sedikit kaget, "Aku terlambat sedikit? Dan aku kehilangan kakak begitu saja? Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Aku harus mengejarnya."     

Tanpa ragu-ragu, pemuda itu berbalik ke arah dimana Gu Ruoyun pergi dan mengejarnya.     

Sayangnya, Gu Ruoyun juga terbang dengan kecepatan tinggi. Tak peduli betapa keras pemuda itu mencoba mengejarnya, dia tak bisa menemukan bayangan Gu Ruoyun dalam kerumunan yang ramai…     

Dia tak tahu kapan dia akan bisa bertemu dengan Gu Ruoyun setelah kehilangan kesempatan ini.     

"Kakak, aku telah berkultivasi dengan giat demi bertemu denganmu lebih cepat. Kini akhirnya aku bisa meninggalkan tempat itu, jadi jangan khawatir. Mulai sekarang, tak ada yang akan mempunyai kesempatan menyiksa kita, entah itu anggota Alam Abadi atau… Xia Ming!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.