Istri Liar Kaisar Jahat

Sebuah Tantangan! Satu Serangan! (1)



Sebuah Tantangan! Satu Serangan! (1)

0Murong Rou'er jelas tak menyadari pria tua yang muncul di pintu saat dia terus bertingkah menyedihkan pada Murong Yan, "Yan'er, aku selalu memperlakukanmu dengan baik, mengapa kamu menjebakku? Aku tahu, pasti karena kedua temanmu! Mereka mempunyai niat jahat terhadap Keluarga Murong jadi mereka memperalat dirimu! Tetua Er, kamu tak boleh menyalahkan Yan'er, dia masih terlalu muda dan dapat diampuni karena membiarkan orang lain memanipulasi dirinya."     
0

Dan pada akhirnya, Murong Rou'er memperlihatkan sikap yang bijak dan bertingkah seolah-olah takut jika Tetua Er akan menyalahkan Murong Yan yang tak berdosa dan naif. Dia bertingkah seolah berusaha terus bersama dengan adik kecilnya karena kebaikan hatinya.     

Jika Murong Yan tak mengetahui sifat asli wanita ini, dia pastinya akan tertipu oleh sandiwara kecil Murong Rou'er!     

Akan tetapi, Murong Yan sekarang sepenuhnya dialihkan oleh sosok tua di depannya dan mengabaikan Murong Rou'er. Perasaan kebahagiaan menyelimuti hatinya bersamaan dengan keterkejutan yang tak bisa diungkapkan.     

"Kakek…"     

Suaranya mengandung kerinduan yang tak terukur saat matanya berkaca-kaca.     

Hanya surga yang tahu berapa banyak yang harus Murong Yan tanggung selama masa koma kakeknya!     

Terima kasih akhirnya kakek terbangun...     

"Yan'er, apa katamu?" Murong Rou'er masih tak melihat tatapan aneh di mata kerumunan dan mencibir, "Kakek masih berbaring di tempat tidur, bukan seperti kamu tak tahu mengenai itu. Tapi kamu? Apa yang telah kamu lakukan? Kami mengutusmu untuk mengumpulkan ramuan obat untuknya namun kamu pulang dengan tangan kosong, pengecut dan takut mati. Kamu juga memberikan akses penuh ke kamar kakek pada orang asing. Sementara itu aku tak percaya kamu akan mencelakai kakek, aku tak bisa membuat diriku percaya pada orang asing ini. Jika terjadi sesuatu pada kakek, Yan'er, kamu akan menyesalinya selama sisa hidupmu!"     

Wanita ini masih ingin menempatkan aku dalam situasi yang sulit. Selama pria tua busuk tak menerima obat penawar dariku, dia tak akan pernah terbangun!     

Ketika Murong Rou'er bicara, suara suram dan kaku menimpali dari belakangnya.     

Suara itu masih sedikit lemah tetapi tidak menyembunyikan aura kejam dan dingin dalam nada suaranya.     

"Siapa yang kamu bicarakan? Siapa yang akan menyesal?" Suara yang tak asing ini bagaikan petir yang menyambar langsung ke dada Murong Rou'er.     

Seluruh tubuhnya menjadi kaku sambil menolehkan kepala tak percaya. Seketika, wajah tua, yang masam muncul di depan matanya.     

Pria tua ini memakai jubah panjang dan bagaikan pohon pinus yang tinggi. Dia meletakan tangannya di punggung dan berdiri tegak. Sosoknya masih kurus karena sakit yang begitu lama. Namun, kelemahannya tak bisa menyembunyikan aura kuat yang dia pancarkan. Begitu kuat sampai sangat mencekik.     

"Tuan?" Tetua Er terkejut. Kemudian, gelombang kejutan membasahi seluruh hatinya sambil berkata, "Tuan, tubuhmu…"     

"Hehe."     

Tuan Murong tertawa kecil kemudian berbalik penuh hormat ke arah gadis berpakaian hijau yang baru saja keluar dari belakangnya. Wajah tuanya tersenyum.     

"Kita harus berterimakasih pada teman Yan'er. Dialah yang bertanggungjawab atas mengeluarkan aku dari gerbang roh dan kembali ke kehidupan."     

"Apa?"     

Tetua Er sekarang kebingungan. Dia menatap wajah mulus gadis itu dengan terkejut dan mengingat tindakannya yang lalu. Sekarang, dia merasa sangat malu.     

"Sekarang ini terasa masuk akal mengapa Nona Kedua tidak meneruskan mencari ramuan obat saat dia membawa pulang seorang dokter yang luar biasa handal. Tampaknya aku sudah salah menilaimu dan temanmu, Nona Kedua."     

Tetua Er menoleh secara memohon maaf ke arah Gu Ruoyun dan berkata, "Nona Gu, aku benar-benar minta maaf. Aku sudah memperlakukanmu dengan kasar namun kamu menyelamatkan Tuanku. Keluarga Murong berhutang budi padamu."     

Kekhawatiran karena tidak menyambut Gu Ruoyun dan Ye Nuo bukan hanya karena mereka berdua terlihat seperti bajingan, dalam skenario terburuk di Kota Batu Hitam, Keluarga Murong akan terjerumus dalam bencana jika keduanya ternyata orang berbahaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.