Istri Liar Kaisar Jahat

Ketika dia berbicara, laki-laki terpelajar itu menutup kipas dan menyapukan tatapan tenang ke arah Tuan Murong yang sedang marah. Dia tersenyum dan berkata, "Tampaknya penduduk Kota Batu Hitam tidak menerima kita."     

Pada dasarnya, Perampok Taring Serigala dan Kota Batu Hitam tidak saling membenci. Namun, ini adalah Makam Penguasa Tertinggi. Jika Perampok Taring Serigala bergabung dalam perjalanan, mereka pasti akan mengklaim salah satu bagian dari khazana. Tak seorangpun dari Kota Batu Hitam yang ingin hal itu terjadi.     

Karena itu, semua mata dipenuhi tanda bahaya saat mereka menatap sekelompok tamu tak diundang itu. Beberapa orang melotot marah pada Yeh Luo dan memotongnya sampai sejuta keping dalam benak mereka.     

Jika bukan karena orang-orang ini, kami tak akan dipaksa membagi khazana di Makam Penguasa Tertinggi dengan Perampok Taring Serigala.     

Yeh Luo sepenuhnya mengabaikan pelototan marah itu. Dia terus berdiri dengan sikap yang menjengkelkan di belakang Perampok Taring Serigala. Di mata orang lain, Perampok Taring Serigala datang kesini untuk mengambil bagian. Namun, mereka tak tahu Yeh Luo mengundang Perampok Taring Serigala untuk mengurus para bajingan dari Keluarga Murong!     

Selama dia bisa menghancurkan Keluarga Murong, dia tak peduli apa yang dipikirkan orang lain.     

"Hehe."     

Wajah tampan Mo Liyou menyala dengan senyum kecil. Dibawah sinar matahari yang terang, wajahnya yang terlihat sakit sedikit cerah.     

"Tampaknya hal ini akan semakin menarik."     

Kekuatan di Kota Batu Hitam terbagi menjadi tiga pihak. Saat ini, dengan partisipasi dari Perampok Taring Serigala, mungkin tiga pihak tersebut terpaksa akan menyatukan kekuatan. Kalau tidak, jika mereka melawan Perampok Taring Serigala sendiri, mereka akan mati.     

Saat Mo Liyou bicara, entah dia sengaja atau tidak, dia melirik Gu Ruoyun dengan ekspresi misterius di wajahnya.     

"Baiklah, ini sudah terlambat. Kita harus pergi."     

Hei Bao melihat Perampok Taring Serigala dan mengerutkan kening. Akhirnya, dia tidak mengatakan apapun dan mulai mendaki gunung. Setiap kelompok di kaki gunung mulai ikut mendaki.     

"Tampaknya Keluarga Yeh sudah mempersiapkan hal ini dan tak akan melepaskan Keluarga Murong dengan mudah."     

Dada Lu Shaochen mengeras saat berbicara dengan khawatir.     

"Hehe." Tuan Murong tertawa dingin, "Keluarga Yeh adalah sekelompok orang sombong! Dia pikir dia sudah menang hanya karena dia membawa Perampok Taring Serigala. Namun, dia lupa satu hal."     

Dia berhenti sebelum melanjutkan, "Kami adalah penduduk Kota Batu Hitam! Perampok Taring Serigala dianggap kekuatan dari luar. Apa kamu pikir kelompok lain dari Kota Batu Hitam akan mengizinkan Perampok Taring Serigala melakukan hal yang semena-mena disini? Sikapnya hanya akan membuat kekuatan dari Kota Batu Hitam bekerja sama untuk melawan Perampok Taring Serigala. Inilah tampilan asli orang cerdas yang menjadi korban kecerdikannya sendiri!"     

Mendengar ini, Lu Shaochen merasa sedikit tenang. Namun, sebelum dia merasa sepenuhnya tenang, terdengar suara Tuan Murong lagi.     

"Tak peduli apapun yang terjadi, kita harus tetap waspada terhadap para pembunuh dari Keluarga Yeh dan Perampok Taring Serigala! Mengetahui bagaimana kejam Keluarga Yeh, tak ada yang tak bisa mereka lakukan. Mulai sekarang kita semua harus hati-hati. Lebih baik kita jangan memisahkan diri dari Keluarga Murong."     

"Baik, Tuan."     

Mendengar ini, para murid Keluarga Murong menjawab bersamaan. Suara jernih mereka menarik perhatian beberapa anggota dari kelompok lain yang kemudian berbalik melihat mereka.     

Puncak Gunung Agung dipenuhi bahaya. Dan semua orang disini adalah kultivator kuat dengan anggota terendah berada pada jajaran Martial King, puncak Pegunungan Agung dikenal dengan 'Lembah Kematian' bisa dengan mudah ditaklukkan. Kelompok itu berhenti ketika mereka mencapai reruntuhan kuno bersejarah.