Istri Liar Kaisar Jahat

Semua Orang Tiba Dengan Ucapan Selamat Mereka (3)



Semua Orang Tiba Dengan Ucapan Selamat Mereka (3)

0Si wanita berpakaian merah memandang rendah Murong Yan dan wajahnya penuh hinaan.     
0

Aku adalah pewaris istana gubernur jadi mengapa aku harus tunduk pada wanita seperti ini?     

Sikap?     

Sikap sopanku diberikan pada orang yang mempunyai status yang lebih tinggi dariku!     

Aku sudah bertemu dengan setiap pewaris di setiap istana gubernur di seluruh Bukit Datar dan wanita ini jelas adalah orang asing. Artinya dia bukanlah putri gubernur manapun. Jika memang begitu, mengapa aku harus sopan padanya?     

Sebenarnya, pada keadaan normal, sikap wanita berpakaian merah ini tidak terlalu bermasalah.     

Status Murong Yan tentu saja lebih rendah beberapa tingkat darinya tetapi Gu Ruoyun, gubernur dari Kota Batu Hitam, berada tepat di sebelah Murong Yan!     

Karena itu, Gu Ruoyun sepenuhnya mengabaikan si wanita berpakaian merah dan berbalik pada pemilik toko senjata.     

"Berapa harga pedang ini?" Tanya Gu Ruoyun.     

"Emm," Pemilik toko senjata terkejut sesaat sebelum menjawab, "Sepuluh koin emas."     

Jika orang lain yang meminta membeli pedang ini, dia tidak akan menjualnya, bahkan tidak untuk seribu koin emas. Tetapi Gu Ruoyun adalah gubernur Kota Batu Hitam. Jadi, untuk membangun hubungan baik, pemilik toko senjata tidak ingin menaikan harganya.     

"Sepuluh koin emas?"     

Gu Ruoyun mengeluarkan sepuluh koin emas dari lengan bajunya dan menyerahkan uangnya pada pemilik toko. "Ini untukmu. Satu hal lagi, jika kamu memerlukan sesuatu, kamu bisa mendatangi Keluarga Murong. Mereka tahu apa yang harus dilakukan." Kata Gu Ruoyun dengan tenang.     

Bagaimana mungkin Gu Ruoyun tidak menyadari bahwa pemilik toko senjata itu sedang berusaha membangun hubungan baik dengannya? Karena ini, Gu Ruoyun memenuhi keinginannya.     

Jelas, saat mendengar ini, pemilik toko senjata merasa lebih bahagia daripada menghasilkan beberapa juta koin emas!     

Membangun hubungan baik dengan istana gubernur tidak ada harganya.     

"Kamu…"     

Si wanita berpakaian merah gemetar dengan marah. Dia mungkin menyukai pedang ini tetapi dia tidak mau membelinya. Masalahnya adalah, sejak kecil dia selalu mendapatkan apapun yang dia inginkan. Tidak ada yang berani menolaknya.     

Jadi, tak peduli apapun yang terjadi, dia tak akan membiarkan orang lain membeli pedang itu!     

"Sepuluh koin emas?" Dia mengejek dingin dan merampas tasnya dari tangan gadis pelayannya. Kemudian dia berjalan dengan angkuh di depan Gu Ruoyun, "Aku tidak menyutujuimu memiliki pedang ini! Bukankah ini hanya masalah sepuluh keping emas? Aku punya ratusan keping emas. Anggaplah itu sebagai bonus."     

Pemilik toko melihat si wanita berpakaian merah dengan menyedihkan saat mendengar ini.     

Apa dia pikir dia bisa memiliki pedang ini hanya untuk sepuluh keping emas? Sepuluh keping emas mungkin hanya bisa membeli sepotong besi tua! Aku menjualnya karena mempertimbangkan posisi Gubernur itulah mengapa aku hanya meminta sepuluh keping emas. Dia benar-benar percaya bahwa itu adalah harga aslinya!     

"Nona, aku sarankan agar kamu memberikan pedang ini pada Nona Murong. Aku punya barang lain di tokoku. Mungkin kamu mau melihat. Jika kamu tidak menyukai pedang di tokoku yang sederhana ini, kamu bisa melihat ditempat lain." Pemilik toko mencemooh dan melanjutkan bicara, "Dan juga, harga pedang ini lebih dari seratus keping emas jadi mungkin kamu harus melihat harganya terlebih dulu."     

Si wanita berpakaian merah merasa sangat terhina. Pemilik toko ini jelas menjual pedang ini dengan harga sepuluh keping emas dan sekarang aku bersedia membelinya sepuluh kali lipat dari harga yang diminta. Itu karena menghormati si pemilik toko!     

Jika tidak, dari apa yang aku tahu, aku tak tahu kapan orang-orang ini akan mampu menghasilkan uang sebanyak itu.     

Kecuali, ketika dia melihat harga asli dari pemilik toko, si wanita berpakaian merah sangat tercengang.     

"Sembilan belas ribu keping emas? Tidak mungkin. Jelas-jelas kamu menjualnya hanya dengan harga sepuluh keping emas! Oh, aku tahu sekarang… kalian bersekongkol, mencoba menipuku. Kalian tidak tahu siapa aku?" Mata si wanita berpakaian merah menyemburkan api. Menurutnya, pemilik toko bekerjasama dengan dua wanita ini untuk memeras dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.