Istri Liar Kaisar Jahat

Negeri Terbuang (3)



Negeri Terbuang (3)

0Pada saat ini, wajah Gu Ruoyun sepenuhnya ditutupi darah sementara jubahnya sudah compang-camping. Wajahnya yang biasanya cantik, mulus dan murni tersembunyi di bawah kotoran. Penampilan yang menyedihkan seperti itu tentu saja akan terlihat jelek di mata orang lain.     
0

"Minggir dari jalanku!"     

Gu Ruoyun mengerutkan kening dan menjawab dingin.     

"Gadis bodoh, aku tantang kamu untuk mengatakannya lagi!" Pria setengah baya itu marah dan bekas-bekas luka di wajahnya memberikan tampilan menakutkan di wajahnya, "Pengawal, tangkap wanita ini! Sudah terlalu lama aku tak memiliki wanita. Tampangnya sungguh jelek tetapi setidaknya aku bisa memuaskan keinginanku sepenuhnya."     

"Anda akan mendapatkannya, Bos."     

Mendengar ini, sekelompok pengawal di belakangnya melangkah ke depan dan menyerbu Gu Ruoyun.     

"Ku bilang kalian minggir dari jalanku!"     

BUM!     

Energi yang kuat terpancar dari tubuh gadis muda itu dan menghempaskan sekelompok pengawal itu jauh ke langit. Pria setengah baya itu tercengang dan menatap bingung pada wajah anak muda di depannya.     

"Kamu… Kamu, kamu pikir apa yang kamu lakukan? Aku peringatkan kamu, adikku adalah selir dari tangan kanan Perampok Taring Serigala. Jika kamu membunuhku, dia tak akan melepaskanmu!"     

Ketika mata Gu Ruoyun beralih padanya, si pria setengah baya akhirnya merasa ketakutan dan wajahnya memucat.     

"Apa begitu?"     

Gu Ruoyun tertawa dingin, "Aku berpikir untuk melepaskanmu tetapi jika memang begitu, tak ada alasan bagiku untuk membiarkanmu hidup."     

Wush!     

Hembusan angin terpancar dari telapak tangan Gu Ruoyun dan menusuk dada pria setengah baya itu. Pria tersebut membelalak seolah tak bisa percaya bahwa wanita ini tetap akan membunuhnya setelah mendengar dia menyebut Perampok Taring Serigala.     

BUG!     

Tubuhnya jatuh dengan keras di tanah. Wajah pucatnya penuh rasa tak percaya seolah-olah dia tak pernah menyangka bahwa wanita, yang hanya ingin dia permainkan, akan membawa bencana dalam hidupnya!     

"Uhuk, uhuk."     

Gu Ruoyun batuk-batuk dan memuntahkan seteguk darah. Kemudian dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Sepuluh percobaan pastinya telah menyebabkan luka berat pada tubuhku dan bahkan pil-pil yang kubawa tak mampu menyembuhkan beberapa luka ini. Aku harus menemukan tempat untuk beristirahat dan menyembuhkan diri terlebih dulu sebelum mencari tahu apa yang harus aku lakukan selanjutnya."     

Sekarang, dia harus keluar dari hutan ini lebih dulu…     

...     

"Aku akhirnya berhasil menjatuhkan para bajingan itu."     

Dalam semak belukar, Ye Nuo melirik ke belakang untuk melihat kalau tak ada lagi bayangan yang membuntutinya. Secercah sinar melintas di mata cerahnya yang bersinar. Wajah indahnya, yang muda dan bagaikan boneka dipenuhi kegembiraan, seperti kepulan bedak kecil yang menggemaskan.     

"Para hantu kecil yang penuh kebencian itu hanya akan mendengarkan si pria tua busuk, menguntitku siang dan malam. Aku mendapatkan kebebasanku dengan susah payah dan pastinya aku tak mau orang-orang itu mengaturku. Hal yang bagus bahwa mereka sedikit bodoh. Yang harus ku lakukan hanyalah membuat rencana dan aku akan bisa menyingkirkan mereka untuk selamanya."     

Ye Nuo menaruh tangannya di pinggang dan merasa ingin tertawa terbahak-bahak. Namun, sebelum dia mengeluarkan emosinya, dia menyadari ada sosok yang terhuyung-huyung dari kejauhan. Akhirnya sosok itu sampai padanya dan Ye Nuo melihat sosok sepenuhnya sudah kelelahan itu sebelum tersungkur di tanah dengan suara keras.     

Ye Nou melompat ketakutan dan mengerjapkan matanya yang bersinar cerah. Dia dengan hati-hati menyentuh sedikit gadis yang terbaring di tanah itu.     

"Hei..."     

Ye Nuo memutari gadis itu ke samping dan melompat kebelakang karena takut saat melihat wajahnya yang berlumuran darah. Setelah jeda yang panjang, akhirnya Ye Nuo mengumpulkan keberanian dan berjalan ke arah gadis itu.     

"Hei, apa kamu baik-baik saja?"     

Ye Nuo mengerutkan wajahnya. Dia sangat ingin melempar gadis ini kesamping dan pergi tapi dia tak bisa diam saja sementara seseorang berada dalam bahaya. Bahkan jika dia ingin pergi, dia memaksakan dirinya untuk tetap tinggal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.