Istri Liar Kaisar Jahat

Benar-benar Lancang (2)



Benar-benar Lancang (2)

0"Naga Biru, Yunyao, Baobao; tunjukan diri kalian."     
0

Ekspresi Gu Ruoyun berubah sambil buru-buru berseru.     

Tiga sosok langsung keluar dari udara tipis, kemudian berdiri di samping Gu Ruoyun.     

"Tiga hewan roh? Dan dua dari mereka adalah Martial Emperor? Dan yang satunya hampir mencapai Martial Emperor? Sebenarnya ada berapa banyak kartu truf yang Gu Ruoyun miliki?"     

Di area sekitar antara kedua pihak, ada juga beberapa kelompok kecil disana. Setelah melihat hewan-hewan roh yang dikeluarkan gadis muda itu, mereka terperangah. Mereka beranggapan bahwa gadis ini hanya memiliki satu kartu truf yaitu hewan roh Martial Emperor. Mereka tak pernah menyangka dia benar-benar memiliki lebih dari satu kartu truf di tangannya.     

Mungkinkah rumor itu benar?     

"Kalian bertiga, keluarkan anggota Keluarga Dongfang dari sini dengan cepat!"     

Wajah Gu Ruoyun berubah menjadi dingin ketika dia memerintahkan dengan nada suara yang dingin.     

"Suhu…"     

Yunyao mencoba mengatakan sesuatu saat kecemasan muncul diantara keningnya. Sebelum dia melanjutkan bicara, Gu Ruoyun memotong ucapannya…     

"Itu perintah!"     

Itu perintah!     

Yunyao menghela nafas dalam-dalam dan menenangkan tatapannya, "Aku mengerti, Suhu!"     

Ketiga hewan roh tersebut dapat digunakan sebagai tunggangan dan ada tempat yang cukup untuk beberapa anggota Keluarga Dongfang. Jadi, setelah Gu Ruoyun memberikan perintah, semua orang menatapnya sekaligus dan cepat-cepat naik ke punggung para hewan roh. Kemudian hewan-hewan roh itu melesat ke langit dengan suara mendesing dan menghilang dari pandangan dengan kecepatan cahaya.     

BAM!     

Melihat tetua yang sedang terjun ke arah mereka, sosok bunga persik merah muda itu tiba-tiba melesat ke samping Gu Ruoyun.     

Senyum pria itu seindah bunga. Dengan lembut dia menaikan kipasnya dan menghalangi mata pisau pedang, yang dingin itu.     

"Mencoba menyentuh Xiao Yun'er di depan pangeran ini… Apakah kalian pikir aku mayat yang tak berguna? Alam Abadi seharusnya tidak melampaui batas ketika berurusan dengan masalah tertentu. Jika tidak, cepat atau lambat seseorang akan maju dan mengatasi kalian semua."     

"Kamu ingin mati!"     

Wajah tetua itu semakin dingin. Dengan keras dia mengayunkan pedangnya ke depan, dan dengan cepat mendorong Zuo Shangchen ke belakang. Matanya dipenuhi haus darah, "Kamu hanya seorang Martial Emperor namun kamu berani menghalangi jalanku! Jika kamu bersikeras berada disisinya, kamu juga akan mati!"     

"Rajaku!"     

Sekelompok pelayan cantik melihat serangan yang akan datang dan berteriak. Wajah mereka sangat berubah sebelum menarik pedang mereka dan menyerbu ke arah pertarungan. Namun, sebelum mereka meraihnya, Zuo Shangchen mengangkat tangan perlahan dan menghentikan mereka.     

Para pelayan tersebut menghentikan langkah mereka, melotot dingin pada para tetua dari Alam Abadi. Tubuh mereka memancarkan niat membunuh yang tebal.     

Pada saat ini, wajah genit Zuo Shangchen menjadi suram dan mata bunga persiknya bagaikan diselimuti sinar yang dingin, "Melihat ada begitu banyak Martial Honor dari Alam Abadi yang muncul, aku penasaran apakah dua Penguasa lain mengetahui tentang ini?"     

Ini baru satu hari sejak Percobaan berakhir. Tak peduli seberapa cepat para tetua dari Alam Abadi melakukan perjalanan, mereka tak mungkin muncul di Kota Awan secepat ini.     

Hanya ada satu penjelasan - mereka sudah berada di Kota Awan dari awal!     

Dan ini adalah sesuatu yang bahkan tak bisa disangka oleh Zuo Shangchen.     

Jika hanya Bai Xiangtian saja, mungkin dia masih bisa menanganinya. Tapi sekarang, jumlah Martial Honor dalam pertarungan ini lumayan banyak.     

"Zuo Shangchen, tutup mulutmu!"     

Wajah Bai Xiangtian langsung berubah. Ekspresinya menjadi gelap, "Tak peduli apapun yang terjadi, kalian akan mati hari ini!"     

Badai hebat bangkit dari pasir sebelum bersatu di depan Bai Xiangtian. Kemudian, tembakan mematikan dan jahat melesat ke arah Zuo Shangchen dan Gu Ruoyun.     

Udara dipenuhi badai pasir dan menghalangi seluruh langit biru.     

BUM!     

Zuo Shangchen mengayunkan kipasnya dan sambaran petir melesat ke arah badai pasir itu. Kekuatan dari tabrakan tersebut menyebabkan kelompok itu berhamburan. Kelompok kecil di area sekitar yang tak dapat menghindari ledakan tepat waktu langsung tertiup angin dan jatuh beberapa meter. Mulut mereka memuntahkan darah dengan sangat panik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.