Istri Liar Kaisar Jahat

Mengumpulkan Barang (5)



Mengumpulkan Barang (5)

0"Ilusi mata?"     
0

Pikiran Hong Yun menjadi kosong dan saat dia berbalik, wanita itu berbisik pelan ke dalam telinganya.     

"Kamu memiliki satu serangan tersisa."     

"Pergilah ke neraka!!!"     

Api yang menyala-nyala menggerogoti hati Hong Yun, menyebabkan dia kehilangan semua akal pikiran. Dia langsung menyerang ke arah gadis itu dan matanya penuh kebencian. Seolah dia ingin menarik Moyu kedalam kubur! Tetapi baru saja pedang panjang itu meraih wajah Moyu, sebuah pedang biru laut yang ramping muncul di depan Moyu, memancarkan kekuatan spiritual yang kuat. Pedang Hong Yun tampak melemah dan berhenti; tak peduli seberapa keras Hong Yun mencoba, dia tidak dapat memotongnya.     

"Aku sudah memberimu tiga serangan jadi bukankah sekarang giliranku?" Moyu mengangkat tangannya memegang pedang ramping yang mengambang dengan senyuman. Seketika, wajah Hong Yun menjadi pucat pasi sambil gemetar dan melihat pedang ramping Moyu. Dia berteriak dengan suara serak, "Senjata spiritual!!! Itu benar-benar senjata spiritual!"     

Senjata spiritual cacat mungkin dianggap memiliki kategori yang sama dengan senjata spiritual jenis lainnya tetapi ketika dibandingkan dengan senjata spiritual penuh, ada perbedaan yang besar.     

Selain itu, senjata spiritual adalah barang mitos. Mengapa seorang penjaga dari Aula Ratusan Herbal memilikinya?     

"Ini hampir satu menit."     

Moyu tersenyum dan berjalan ke arah Hong Yun, tekanan kuat dari senjata spiritual ditangan Moyu membuat Hong Yun gemetar. Namun, sebelum Hong Yun mendapat kesempatan untuk melarikan diri, kekuatan dari pedang itu menyambarnya bagaikan naga marah yang terbang ke arahnya dengan aura mengancam.     

Dihadapan bahaya yang mendekat, Hong Yun buru-buru melemparkan dirinya kedepan.     

Energi pedang itu menancap melewati tubuhnya, dengan keras mendarat di puncak gunung tak jauh disana. Puncak gunung yang semula diratakan hingga setengah dari puncaknya dan jatuh ke tanah dengan suara yang keras.     

Melihat ini, Hong Yun berkeringat dingin. Dia menyeka keningnya dan matanya memperlihatkan kepanikan.     

Untuk pertama kalinya, Hong Yun merasa ketakutan!     

"Gu Ruoyun, apa yang kamu inginkan?" Hong Yun menggertakkan giginya.     

Tetapi ketika dia melihat Moyu mendekat ke arahnya, ekspresinya menjadi lesu dan mulai memohon, "Siapapun bisa membuat kesalahan dan ampunan adalah sebuah kebajikan. Aku akui, aku telah salah. Bisakah kamu lepaskanku?"     

Hong Yun tak memperlihatkan tanda-tanda kesombongan alaminya yang sebelumnya saat rambut putih berantakan miliknya menempel di wajahnya tuanya. Itu adalah pemandangan yang sangat menyedihkan.     

Tetapi apalagi yang bisa dilakukan Hong Yun? Bagaimana bisa orang tidak menunduk pada keadaan seperti itu?     

Selain itu, pikir Hong Yun jahat, saat aku kembali ke Kota Surga, akan aku katakan pada semua orang tentang senjata spiritual penjaga Gu Ruoyun. Bahkan jika Hong Yun tidak melakukan gerakannya, akan ada banyak orang yang akan bersedia membunuh si Penjaga untuk itu.     

"Melepaskanmu?" Gu Ruoyun tersenyum, "Jika aku melepaskanmu, maukah kamu melepaskanku juga? Aku yakin ketika waktunya tiba, aku harus bertarung dengan banyak musuh yang berharap untuk mencuri senjata spiritual untuk mereka sendiri! Hong Yun, kamu mengatakannya sendiri. Siapapun yang melihat senjata spiritual cacatmu harus mati… hal yang sama berlaku pada kami. Moyu, lakukan sekarang."     

Mendengar perintah Gu Ruoyun, wajah Hong Yun semati abu. Dia tak bisa mengerti bagaimana gadis ini berhasil melihat niatnya.     

Tetapi Hong Yun tidak bisa menerima ini. Dia tidak mau menerima kematian di tempat sepi yang tak berpenghuni dan memberikan tubuhnya diatas piring agar dinikmati para hewan roh.     

Tiba-tiba, Hong Yun menangkap sekilas Hewan Awan Api yang bermalas-malasan di ladang rumput. Sinar jahat melintas di matanya dan mengambil kesempatan dari selang perhatian Gu Ruoyun dan yang lainnya. Dia bergegas ke arah hewan itu, menangkapnya dengan satu tangan dan tertawa mengancam, "Gu Ruoyun, biarkan aku pergi jika kamu ingin hewan roh ini hidup. Atau, aku akan membunuhnya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.