Enam Suami Tampan

Aku yang Kemarin Sangat Kejam dan Meninggal



Aku yang Kemarin Sangat Kejam dan Meninggal

0

Zhou Dachun memimpin anak buahnya pergi dari tempat itu. Tak ada seorang pun yang melihat bahwa ada seorang wanita yang menyelinap di balik dinding pembatas rumah itu. 

0

Wanita itu menggertakkan giginya dan berkata, "Liang Keenam baik sekali. Bukan hanya seorang pelacur kecil, ia juga berani membantu si Dong brengsek itu? Dan si Zhou Dachun itu, mengapa bisa sesabar itu? Ia juga naik gunung untuk menemui si pemilik. Benar-benar sia-sia membuatnya turun ke sini!" Suara itu ternyata suara Zhu Xingfang.

Zhu Xingfang seakan memiliki cahaya beracun di sepasang mata kecilnya. Ia sangat tidak tahan dengan Sang Istri dari Keluarga Liang itu. Sebelum adanya masalah Liang Yixuan, ia sangat marah. Ia ingat bahwa Dong Dabao berhutang dua koin tembaga di rumah judi. 

Nyonya Zhu berusaha membuat masalah ini lebih besar lagi. Namun, menggunakan kekuatan rumah judi untuk menghukum Dong Dabao? Tidak ada yang menyangka bahwa ternyata Zhou Dachun tidak bisa diandalkan. Suaranya keras bagaikan guntur, tapi Liang Yixuan hanya menggunakan 124 wen untuk menyelesaikannya.

Sedari Zhou Dachun datang, ternyata Zhu Xingfang tetap berdiam diri di sekitar rumah Liang. Dia mengharapkan ada kejadian yang lebih besar. Sayangnya, ia tidak menerima pertunjukan yang dinantinya itu. Ia hanya memukul-mukulkan tinjunya ke tanah dan menggertakkan giginya.

Di depan, Dong Huiying merasa tidak nyaman. Ia menggaruk lehernya dan selalu merasa seolah-olah ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, bahkan sama sekali tak ada hantu. Mungkinkah ia sedang mengalami delusi?

"Dong Dabao!" Liang Yuening angkat bicara. Suaranya terdengar seperti guntur. Menakutkan dan mengejutkan Dong Huiying.

"Liang Lao Wu, kau gila!?" Dong Huiying menatapnya dengan marah. "Apakah penyakit rabies orang ini kambuh, sehingga hendak menggigitnya lagi?" Pikirnya lagi.

Liang Yuening menatapnya benci, "Aku gila, heh!?" Wajah Liang Yuening yang suram begitu menakutkan. 

Saudara kelima itu mendekati Dong Huiying dan bertanya, "Di antara kita berdua, siapa yang sebenarnya gila? Heh, Dong Dabao! Keluarga Liang selama beberapa generasi tak pernah melakukan perbuatan jahat. Bagaimana bisa memiliki istri sepertimu? Kau hanya mau memaksa kami mati, kan?"

"Dasar gila!" Liang Yuening berteriak lebih keras dibanding sebelumnya.

Liang Yuening benar-benar suka membuat keributan. Ditambah lagi dengan sikapnya yang temperamental. Namun, setiap kali amarahnya tak terkendali, ia menyebutnya awan gunung yang tertutup kabut.

"Kapan aku pernah mengganggunya?" Gerutu Dong Huiying dalam hati.

Dong Huiying juga merasa sedih saat memikirkannya.

Kapan Dong Huiying merasa bahagia? Bukan ia yang bersedia bereinkarnasi menjadi Dong Dabao? Dong Dabao ini memang pada dasarnya kejam dan meninggalkan banyak masalah untuk dirinya. Hal ini bahkan lebih buruk jika dibandingkan saat pesawat itu jatuh. Dong Huiying terjaga dan menyimpan kekesalannya di sini.

Dong Huiying mengambil napas dalam-dalam dan bersuara dengan nyaring, "Ada sebuah pepatah yang bagus sejak zaman kuno. Tak ada orang yang sempurna. Janganlah melihat seseorang dari luarnya saja."

Dong Huiying ingat ada sebuah kiasan populer di zaman Dinasti Han. Untuk menyesuaikan pandangan dunia mengenai wanita pada Dinasti Yuan, ia mengubahnya sedikit.

"Ada seorang wanita terkenal bernama Han Xin. Sejak kecil ia hidup miskin dan tak bisa berbisnis. Ia selalu makan di rumah orang lain, karena hal itu lah membuat orang-orang semakin membencinya. Seorang tukang daging menindas dan menghinanya di depan umum, menyebabkan ia menderita. Kemudian, ia bertekad ingin membela negara, tapi karena kesalahannya sebelum berperang, ia tidak bisa menggunakan kemampuannya." Dong Huiying memotongnya sedikit sembari melihat ekspresi Liang Yuening yang sinis mendengarnya.

Dengan sedikit gusar, ia kembali melanjutkan, "Sampai pada suatu ketika, ia bertemu dengan seorang perdana menteri bernama Xiao He. Xiao He menyadari bahwa Han Xin memiliki pengetahuan militer yang sangat baik, jadi ia mengangkat Han Xin sebagai seorang jenderal. Setelah itu, ia bertempur di medan perang dan membuat banyak kejutan, dan ia menjadi generasi paling bergengsi di sepanjang sejarah!" 

Mendengar itu Liang Yuening terdiam.

Dong Huiying berkata lagi, "Kemarin boleh dikatakan aku sangat kejam dan sempat hampir mati. Aku juga tahu jika reputasiku sangat buruk di mata keluarga Liang. Namun, kau dan saudaramu tidak bisa memperlakukanku seenaknya sendiri!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.