Enam Suami Tampan

Hanya Ada Liang Yixuan di Dalam Hatinya



Hanya Ada Liang Yixuan di Dalam Hatinya

0Dalam keadaan yang menenangkan ini, seketika terasa ada aura kemarahan di arah belakangnya.      0

Dong Huiying segera menoleh ke belakang dan melihat Liang Yuening sedang menatap tajam ke arah mereka berdua seolah hendak melahap kedua orang ini sekaligus.     

Astaga, pria ini. Sungguh, Dong Huiying merasa sangat tertekan oleh tingkahnya. Kapan kiranya Liang Yuening bisa tenang dan tidak membuatnya merasa kesal?     

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan berteriak dari arah luar rumah, dia berkata, "Saudari Dong, aku sudah datang, ayo cepat naik!"     

Dong Huiying melirik suara itu dan langsung terkejut.     

Ya Tuhan, dari mana orang ini berasal?     

Tatapan mata Dong Huiying terlihat canggung dan dia berkata, "Hong, Hong….?"     

Dong Huiying bahkan tidak bisa mempercayai apa yang dia lihat!     

Hong Xiangjun awalnya memiliki kulit yang sangat putih bersih dan mulus. Ia bahkan terlihat sangat elegan jika dipandang. Tetapi hari ini, kulitnya terlihat lebih gelap daripada beberapa hari yang lalu, wajahnya juga berjerawat, sepertinya ia sedang dalam kondisi badan yang tidak fit.     

"Benar, ini aku!"     

Hong Xiangjun mengerutkan alisnya dan berkata, "Cepat naik. Ah, iya, adikku berkata jika keadaan di perbatasan sedang tidak terlalu baik, jadi dia menyarankan untuk membawa peralatan yang bisa melindungi diri kita."     

Liang Yixuan tampaknya sudah tahu akan hal ini dan sudah menyiapkan sebuah belati.     

Dong Huiying menatap belati itu dan Hong Xiangjun langsung menelan ludah.     

"Baiklah, baiklah, bepergian jauh memang harus selalu berhati-hati." Ujar Liang Yixuan yang berbisik di telinga Dong Huiying.     

Meski perubahan Hong Xiangjun bertujuan untuk membuat suatu penyamaran, sepertinya teknik penyamaran yang digunakan olehnya tampak terlalu berlebihan!     

Dong Huiying naik ke dalam kereta dan tiba-tiba seseorang juga mendekat padanya.     

Ya, Liang Yuening mendekat tanpa melepaskan pandangannya dari Dong Huiying. Tanpa memperdulikan hal yang ada dipikiran Sang Istri, ia langsung naik dan duduk di sebelahnya.     

Dong Huiying pun terdiam dan heran dengan sikap pria yang mengesalkan ini.     

*****     

Kereta yang mereka naiki itu bergerak dengan lincah di pegunungan maupun jalanan yang sempit. Dong Huiying memandang pria ada di hadapannya dengannya tanpa sepatah kata pun.     

Pria tampan itu pun juga memilih memejamkan matanya untuk memulihkan suasana hatinya. Tapi dari lekuk bibir, alis, dan ekspresinya, ia jelas-jelas masih dalam suasana hati yang buruk.     

Dong Huiying menghela napas panjang, 'Anak ini benar-benar mengikutinya ke manapun ia pergi!'     

Tentu saja, awalnya Dong Huiying sudah menolak mengajak Liang Yuening untuk ikut dengannya. Tapi ia terus saja memaksanya agar boleh diikutkan dalam perjalanan ini. Lalu Liang Yuening masuk ke dalam kereta begitu saja dan memasang ekspresi wajah seperti seorang preman dan benar-benar terlihat buruk.     

Dong Huiying dengan cemberut mengambil sebungkus roti dan membukanya. Ia menggigit sedikit dari tepi roti itu hingga membuat uapnya keluar ke atas dan menebarkan aroma harum di dalam kereta.     

Liang Yuening yang duduk di hadapan Dong Huiying tampak menggerutu di dalam hati. 'Huh, Sang Istri benar-benar keterlaluan!'     

Dia membuka matanya dan menatap tajam ke arah Sang Istri dengan cara yang berapi-api.     

"Apa?"     

Dong Huiying langsung menatap Liang Yuening dengan heran.     

Sayangnya, Liang Yuening tidak bisa lagi marah ketika melihat wajah polos dan imut Sang Istri. Ia sedang tidak ingin membuat hati Sang Istri terluka karenanya.     

Ia pun menutup matanya dengan keras lagi.     

Dalam pikiran Liang Yuening, ia merasa bahwa di dalam hati Sang Istri sepertinya hanya ada Liang Yixuan seorang. Buktinya, hanya Liang Yixuan yang diberikan jepit rambut kayu yang norak itu, benar-benar menjengkelkan!     

Dengan adanya pikiran yang seperti itu, bukan hanya mata yang ditutup oleh Liang Yuening. Ia pun juga membuang mukanya ke arah lain seakan merasa kesal dengan Sang Istri. Sayangnya bau semerbak dari roti itu membuat perutnya bergejolak.     

Hah, benar juga. Perut Liang Yuening masih merasa lapar.     

Sambil menggosok-gosok perutnya, Liang Yuening merasa Sang Istri sudah keterlaluan untuk menyiksanya.     

Hari sudah mulai sore dan angin berhembus cukup kencang. Hong Xiangjun yang sedang mengemudi itu tiba-tiba juga mengendus bau harum di sekitarnya.     

"Baunya sedap sekali." Baunya benar-benar sedap, seperti bau daging!     

Hong Xiangjun menoleh ke kanan dan kiri tapi tidak ada seorang pun di sekitar gunung ini. Lalu, ia memberanikan diri menoleh ke belakang dan melihat…     

"Saudari Dong?"     

"Yah," Dong Huiying kebetulan sedang menggigit roti kukus sambil mengangkat tirai.     

"Bau apa ini?"     

Mata Hong Xiangjun menatap lurus ke ara roti putih dengan isi daging yang membuat air liurnya menetes itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.