Enam Suami Tampan

Kepung Saja



Kepung Saja

1Dong Huiying pun mengambil seekor kuda untuk melarikan diri. Kejadian selama melarikan diri ini tentu terlihat tidak mudah, namun setidaknya cukup membuatnya terkejut lega.      0

Singkatnya, Dong Huiying berhasil mengeluarkan seekor kuda hitam besar dari kandangnya. Dengan sigap, ia pun menaikkan Liang Yuening dan Hong Xiangjun yang masih pingsan. Sekejap kemudian, ia naik dan menunggangi kuda itu seperti orang gila.     

Letak markas Hei Feng ini sepertinya masuk jauh ke dalam gunung, suasana sangat gelap di malam hari dan yang lebih parah lagi, tadi Dong Huiying juga pingsan!     

Tentu hal terakhir itu membuat suasana semakin buruk bagi Dong Huiying.     

Terakhir kali ketika menolong Liang Shujun yang diculik, ia dan Fang Lanshan menunggangi seekor kuda bersama. Kejadian saat itu saja sudah membuat Dong Huiying merasa seolah sedang sekarat dan hampir mati dibuatnya.      

Namun saat itu, ia memang hanya memikirkan Liang Shujun saja dan mengkhawatirkan keselamatan suaminya itu. Dengan demikian, ia tidak terlalu memperdulikan dirinya sendiri. Sedangkan saat ini, Dong Huiying hanya merasa bahwa kuda hitam ini berlari lebih cepat dari saat itu dan membuatnya tidak terbiasa dengan kecepatannya ini.     

Sayangnya kali ini, Dong Huiying sudah tidak bisa menahan rasa mualnya ketika menunggang kuda, ia bahkan dibuatnya hendak muntah lagi.     

Sepertinya ia tidak tahan dengan bau alami kuda hingga akhirnya perutnya terasa bergejolak dan ingin muntah. Hal itu sungguh membuat wajahnya menjadi pucat pasi.     

"Kejar! Jangan biarkan mereka melarikan diri!"     

Para bandit itu segera mengejar Dong Huiying dengan kecepatan penuh. Dong Huiying menduga bahwa Lao Ba sudah melaporkan peristiwa ini pada bossnya bila mereka bertiga telah melarikan diri.     

*****     

Bersamaan dengan kejadian melarikan diri Dong Huiying, di markas pusat Hei Feng masih terlihat diskusi yang menarik.     

Hal ini terlihat dari perubahan ekspresi wajah Si Tuan yang sulit di tebak oleh Su Lang, "Kalau begitu, kepung saja mereka. Saat ini mereka pasti sibuk menyelamatkan nyawa mereka, juga sibuk melarikan diri tanpa memikirkan kondisi lingkungan sekitar. Mereka pasti dalam kondisi panik dan kita bisa memanfaatkan kepanikan mereka itu."     

Ya, Si Tuan itu membuat rencana yang merubah sorot mata Su Lang berbinar cerah. Su Lang bahkan berlutut menghormatinya saat selesai menyampaikan rencana ini.     

"Bagus!"     

Su Lang berkata pada Lao Ba, "Ikuti saja rencananya, ayo kita pergi dan mulai mengepung mereka!"     

Pada saat itu, Su Lang dan anak buahnya mengejar Dong Huiying melalui jalan lain yang bisa membawa mereka ke jalan yang mungkin di lalui Dong Huiying.     

Ekspresi wajah Su Lang terlihat sangat senang dan sangat mengagumi si Tuan itu.     

'Ah, orang ini benar-benar keren dan cerdas! Tanpa bantuan Tuan ini, mana bisa mereka mempunyai rencana sebaik ini?'     

Alhasil, Dong Huiying pun pusing dan nyaris kehilangan nyawanya. Seketika muncul seorang bandit tepat di bagian kiri belakangnya. Tanpa sadar, ia mengatur kendali dan membuat kuda hitam yang di tunggangi oleh Dong Huiying berubah berjalan ke sisi kanan.     

Setelah berlari tidak tentu arah sebentar, sekelompok bandit bergegas ke kanan belakang hingga Dong Huiying harus menyesuaikan arah kudanya lagi.     

Ada banyak lumpur di kepalanya dan hatinya dipenuhi rasa putus asa. Rasa putus asanya ini muncul karena ia merasa mual selama mengendarai kuda ini.     

Dong Huiying memang sering mendengar mabuk darat, laut, dan udara. Namun, bagaimana bisa dia mabuk hanya karena menunggang kuda?     

Hal ini terlalu memalukan baginya!     

Di hadapan Dong Huiying, tiba-tiba pada bandit itu membuat barikade, sepertinya mereka memang sengaja melakukannya karena hendak mengepungnya.     

Melihat barikade itu, spontan kaki depan kuda yang dikendarai Dong Huiying terangkat tinggi-tinggi. Hal ini membuat Liang Yuening yang dibonceng di sisi depannya terjatuh seperti adonan pangsit.     

Dong Huiying langsung merasa bersalah dengan kejadian ini.     

Pada saat yang sama, tiba-tiba segerombolan bandit yang dipimpin oleh Lao Ba muncul dari kegelapan hutan ini. Lao Ba terlihat sedang dalam suasana hati yang baik. Ia jadi ikut mengagumi Si Tuan tadi.     

'Si Tuan itu benar-benar keren, rencananya berhasil! Jadi ini yang dinamakan mengepung lawan?'     

Para bandit itu mengikuti instruksi Si Tuan untuk mengejar tawanan tanpa melewatkan satupun perintahnya. Mereka sudah menyiapkan barikade terlebih dahulu untuk menahan pergerakan tawanan agar tidak bisa melarikan diri. Bila hal ini berhasil, Lao Ba dan pasukannya tinggal menangkap tiga tikus kecil ini dengan mudah.     

Walau rencananya tampak sukses, namun hati Lao Ba tetap memiliki rasa kekhawatiran. Apalagi bila ketiga tawanan kecil ini masih punya harapan dan berusaha ingin melarikan diri.      

Meski begitu untuk melewati pengepungan ini, mereka bertiga harus berusaha untuk menghancurkan barikade ini beserta para bandit yang ada disini. Setelah itu, mereka baru bisa melarikan diri dari sini!     

*****     

Saat Liang Yuening terjatuh, kepalanya dengan keras membentur tanah. Hal ini membuatnya terbangun dan menyadari bila mereka bertiga sedang di kelilingi oleh pasukan bandit yang siap melakukan serangan.     

Liang Yuening pun terduduk dengan bingung, menggosok bagian belakang kepalanya dan terkejut ketika melihat ada darah di sana.     

Saat melihat ke depan, ia pun menyadari bila Dong Huiying sedang melindunginya seperti seekor induk burung yang melindungi anak-anaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.