Enam Suami Tampan

Pertempuran



Pertempuran

0Dong Huiying berlari dengan lincah saat menggendong Liang Yuening yang ada di punggungnya, sementara Hong Xiangjun yang ada di belakangnya mulai terengah-engah.      0

Hong Xiangjun bertanya-tanya dalam hati, bagaimana bisa Dong Huiying yang bertubuh kecil ini bisa begitu kuat dan berani, juga baik hati?     

Bukan karena iri, tapi karena Hong Xiangjun mulai kehilangan napas selama mengikuti pergerakannya. Dong Huiying yang bahkan membawa beban berat di punggungnya tidak mengeluh sama sekali dan tidak terlihat kelelahan. Bila ada tanda kelelahan pun, hanya pipinya saja yang berwarna merah. Namun, kegesitan dan kelincahannya tidak berkurang sedikitpun.     

Semua ini membuat batin Hong Xiangjun bergejolak.     

Dong Huiying tidak tahu bahwa Hong Xiangjun sedang memikirkannya. Dia hanya mengawasi sekelilingnya dengan hati-hati agar tidak dikepung oleh para bandit pemanah, atau disergap oleh kelompok bandit. Hal terburuknya, mungkin saja ia sudah diikuti diam-diam oleh para bandit tersebut.     

Setelah lama berlari, akhirnya Dong Huiying mulai melihat perbatasan gunung dan juga barisan barikade para bandit.     

Para bandit itu mungkin takut jika mereka bertiga berhasil melarikan diri. Maka dari itu, mereka langsung menuju perbatasan dan membuat barikade pasukan dengan panah yang siap ditembakkan.     

Sepertinya, ketika mereka bertiga memperlihatkan batang hidungnya di hadapan mereka, pasukan pemanah itu sudah pasti langsung menghujani mereka dengan serbuan anak panah.     

Memikirkan hal ini, ekspresi wajah Dong Huiying terlihat marah.      

"Dasar bajingan!"     

Dong Huiying memaki karena kesal dan tiba-tiba teringat pada si Tuan. ini semua pasti ulahnya.     

Pada saat ini, Dong Huiying mendengar derap langkah tapal kuda dari kejauhan.     

Kemudian barisan kuda mulai berdatangan lagi.     

Apa mereka begitu putus asa ingin menangkapnya??     

"Serang!!!"     

Ternyata suatu pertempuran pun telah dimulai.     

Dong Huiying yang melihat hal itu tentu terkejut.     

Ternyata para pemanah itu telah dipersiapkan untuk memulai perang yang lain, bukan untuk menangkap mereka bertiga. Dua pasukan dari kedua kubu telah bertempur satu sama lain dan salah satunya kalah telak.     

Hong Xiangjun yang ketakutan seperti seekor kucing bersembunyi di dalam kegelapan bersama Dong Huiying.     

"Apa yang sedang terjadi?"     

Bagaimana mungkin Hong Xiangjun yang juga bisa menyaksikannya tidak tahu peristiwa yang baru saja terjadi? Apa dia tidak melihat jika ada dua kelompok yang sedang bertempur?     

Salah satu pihak yang terbunuh pun juga tidak diketahui asal kubu tersebut.     

Hong Xiangjun melihat ke arah Dong Huiying, dan secara kebetulan Dong Huiying juga sedang menatapnya.     

Keduanya telah saling menatap, setelah itu Dong Huiying berbisik, "Ayo pergi!"     

Ya, kesempatan seperti ini hanya akan datang satu kali.     

Karena bandit itu bertempur di perbatasan, beberapa pembatas menjadi hancur dan Dong Huiying yang sedang membawa Liang Yuening, juga Hong Xiangjun berhasil melewatinya dengan susah payah.     

Dong Huiying mencuri seekor kuda dan membantu Hong Xiangjun menaikinya. Ia juga menaikkan Liang Yuening ke atas pelana kuda tersebut. Tidak lupa, ia memberikan salep di tangan Hong Xiangjun.     

"Tunggu Liang Yuening sadar baru berikan ini padanya. Biarkan dia yang mengoleskan sendiri pada lukanya, sehari harus dioleskan sebanyak tiga kali, tidak boleh kurang dari itu!"     

"Oke!" Hong Xiangjun menganggukkan kepala.     

Di sisi lain, Hong Xiangjun tidak memahami alasan Dong Huiying tidak ikut bersama mereka. Namun Hong Xiangjun juga tidak menanyakan hal itu lebih jauh. Sebagai gantinya, ia meminta Dong Huiying untuk lebih berhati-hati. Sekejap kemudian, ia mengangkat cambuk pada kudanya dan berangkat dengan Liang Yuening yang masih tidak sadarkan diri.     

Dong Huiying sedikit merasa lega setelah mengirim mereka berdua pergi, ia pun jadi bisa sedikit lebih bersantai.     

"Ah, lihatlah!"     

Seseorang menemukan Dong Huiying, tapi karena pertempuran masih terus berlangsung, tidak ada yang peduli dengan kedatangannya.     

Dong Huiying mencari tempat yang bagus untuk bersembunyi dan menyaksikan pertempuran. Tidak hanya untuk menghindar agar tidak ditemukan oleh mereka, tapi agar ia juga bisa memantau pergerakan musuhnya. Dong Huiying mulai melihat mayat yang berserakan satu persatu di tanah dan juga bagian tubuh yang terlepas dari pemiliknya. Pertempuran ini berlangsung dengan kejam, darah pun sudah berceceran dimana-mana.     

Sejujurnya, Dong Huiying sedikit jijik dengan peristiwa yang dilihatnya. Wajahnya perlahan berubah pucat, tetapi ia tidak memalingkan mukanya.     

Pertempuran itu pun sudah berlangsung selama 4 jam lamanya.     

Setelah hari berubah menjadi gelap, pertempuran itu sudah selesai. Mereka yang selamat, juga saling membantu untuk kembali ke markas.     

Sayangnya tidak ada yang tahu bahwa Dong Huiying diam-diam mengikuti para bandit itu dari belakang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.