Enam Suami Tampan

Angin Yang Bertiup Membuat Bergidik



Angin Yang Bertiup Membuat Bergidik

0Saat kedua kaki depan kuda itu terangkat, Dong Huiying langsung jatuh dari kudanya. Ia bahkan memuntahkan semua isi perutnya dan ditinggalkan oleh kudanya itu.     1

Kepalanya sangat pusing saat ini. Ketika bangkit dari tanah, tubuhnya terasa bergemetar karena angin hari ini bertiup sangat kencang.     

Di sisi lain sebuah kereta kuda datang mendekati lokasi Dong Huiying terjatuh.     

"Berhenti... berhenti…. berhenti!" Terdengar suara seorang perempuan setengah mabuk yang berteriak. Setelah itu, perempuan yang mengenakan pakaian berwarna keemasan itu turun dari keretanya dengan sempoyongan dan berkata, "Tunggu, aku mau buang air kecil dulu."     

Tie Hailan bersendawa dan berjalan maju perlahan, lalu ia melihat sesosok tubuh mungil. Tiba-tiba ia teringat kejadian di Tian Qinglou yang membuatnya sedikit patah hati itu. Pada saat itu, ia pernah ditabrak oleh seorang pria kecil yang membuatnya jatuh hati. Sayangnya, saat itu ia tidak bisa melihatnya dengan jelas wajah pria itu, namun perasaan cinta padanya masih tetap di hatinya. Sekarang, ketika ia sedang mabuk, tanpa disadarinya tiba-tiba seperti terbayang pria mungil waktu itu.     

"Remaja itu?"     

Saat ini posisi Dong Huiying tidak terlalu mencolok. Ketika ditangkap oleh gerombolan Su Lang saat itu, dada Dong Huiying sempat ditutup kain putih agar tidak memperlihatkan dadanya dan berpakaian seperti remaja. Sekarang pakaiannya compang-camping dan masih memiliki noda darah di bajunya. Ia melihat Tie Hailan yang mabuk dan teringat bahwa perempuan ini telah membantu He Su untuk menculik Liang Shujun saat itu. Setelah teringat akan hal itu, Dong Huiying segera mengangkat alisnya.     

Tapi, 'remaja'?     

Dong Huiying mencoba menenangkan pikirannya untuk sementara waktu dan tiba-tiba teringat saat pertama kali mendatangi tempat hiburan malam Tian Qinglou. Ia sempat ditangkap oleh seorang perempuan aneh, dan kemudian berhasil melarikan diri darinya.     

Dong Huiying memandangi Tie Hialan yang sempoyongan.     

Tiba-tiba kondisi memburuk.     

Tie Hailan berjalan ke arah Dong Dabao, "Hei pria kecil!" Ia tidak tahu siapa nama remaja itu, dan dia selalu disebut 'pria kecil'. Sungguh, saat ini ia sangat mabuk dan ingin memeluk si 'pria kecil' itu.     

Meski tampak menggemaskan, tetapi si 'pria kecil' itu tampak sangat jijik dan berusaha menjauh dengan menendang pantatnya.     

Tie hailan justru tidak marah dan berkata, "Ahaha, cukup ganas! Kau orang yang sangat langka!"     

Tie Hailan bergegas menuju Dong Huiying lagi. Sayangnya Dong Huiying tidak bisa melakukan apa-apa. Rasanya ada bunga-bunga aneh menempel di kepalanya. Ia pun mencoba tidak memperdulikan hal itu dan hanya bisa berkedip kemudian berusaha pergi darinya. Namun, tubuhnya yang masih mual setelah naik kuda itu tidak lagi memiliki banyak kekuatan hingga Tie Hailan dengan mudah menangkapnya.     

Kemudian mulut dengan aroma alkohol yang sangat kuat itu langsung menciumnya dengan sangat ganas.     

Dong Huiying tentu tidak bisa menghalaunya dengan keadaan tubuhnya yang masih kurang sehat.      

'Pergi kau, mati saja kau!' Hardik Dong Huiying dalam hati.      

Ia berusaha keras untuk melepaskan diri dari Tie Hailan, tapi gagal. Anehnya, perempuan itu justru berteriak memerintah kusirnya, "Hey, cepat kemari dan bawa pria kecil ini ke dalam kereta!"     

Dua kusir berwajah seram pun langsung datang menghampiri Dong Huiying.     

Sepintas, Dong Huiying dapat melihat bahwa orang-orang ini pasti mampu membunuh seseorang, karena ada noda darah di tubuhnya. Selain itu dari postur tubuh si kusir, dapat dilihat bahwa orang ini mungkin adalah seorang penjaga Tie Hailan.     

Jika Dong Huiying sedang dalam kondisi yang fit, mungkin ia akan melawan kedua penjaga itu sekuat tenaga. Tetapi saat ini ia sedang dalam kondisi lemas, mual, dan juga pusing. Sekarang, ia harus naik kuda lagi?     

Baiklah, lebih baik ia mendapat tumpangan kali ini daripada harus berjalan kaki dan menelusuri jalanan sepanjang ini. Selain itu, ia juga tidak memiliki pilihan lain selain pasrah.     

Jadi, ia tiba-tiba mengubah sikapnya dan mengikuti pengemudi dengan patuh. Kemudian ia masuk ke dalam kereta Tie Hailan.     

Tie Hailan membuka celananya lalu gemetar karena mengeluarkan hasrat untuk membuang air seninya. Setelah selesai, ia langsung naik ke dalam kereta dengan kondisi sempoyongan.     

Tie Hailan berkata, "Hai" Lalu memeluk 'pria kecilnya' itu dan mendengkur dengan keras!     

Dong Huiying yang tidak bisa berbuat apapun hanya bisa diam menerima perlakuan Tie Hailan yang akhirnya tidur sambil memeluknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.