Enam Suami Tampan

Pertandingan Pertama Si Kucing Hitam



Pertandingan Pertama Si Kucing Hitam

2Melihat Hei Ying yang tidak memperdulikannya, hal itu sungguh membuat Tie Hailan merasa kesal. Ia sampai merasa, 'Apa pria ini tidak mempunyai hati? Dingin sekali sikapnya.'       2

Selain itu, Tie Hailan juga sudah memperhatikan Hei Ying selama satu tahun penuh. Lalu, kenapa dia bisa berkata bahwa tidak mengenalnya hari ini?     

"Hei Ying! Lihat aku baik-baik, apa kamu benar-benar tidak mengenaliku?"     

Kali ini, Hei Ying mulai terlihat tidak sabaran. Tapi, karena topeng yang dikenakannya, tidak seorangpun bisa melihat ekspresi di wajahnya.     

"Kamu berisik sekali!"     

Setelah menatapnya lekat-lekat, Tie Hailan berkata dengan penuh penekanan, "Aku, adalah Tie... Hai... Lan!!!"     

"Aku tidak peduli." Hei Ying menatap Tie Hailan dengan tajam lalu bertanya dalam hati, 'Tie Hailan? Aku tidak mengenalnya, kenapa dia mengatakan hal aneh seperti itu?'     

Hei Ying melirik pakaian berlapis emas yang dikenakan oleh Tie Hailan dan sedikit terkesan padanya.     

Namun Hei Ying dalam hati berkata, 'Bukankah semua orang yang ada di sini sama saja? Apapun yang dipakainya, ia tetap sama seperti para penonton lain yang bertaruh dan menikmati pertarungan di pasar gelap ini. Sengaja memakai sesuatu yang mencolok dan memamerkannya hanya membuat silau mata saja.'     

Tie Hailan tidak tahu untuk mengekspresikan wajahnya melihat perlakuan Hei Ying yang kaku ini.     

Bersamaan dengan itu, secara kebetulan Hei Gou mulai naik ke atas ring. Ia adalah salah satu petarung yang akan mengisi pertarungan pertama hari ini.     

"Mari kita sambut lawan baru dari Hei Gou. Dia adalah Hei Mao! Petarung satu ini merupakan pendatang baru dan belum pernah memiliki catatan pertarungan sebelumnya. Meski demikian, ia bersedia melawan Hei Gou di babak pertama. Para hadirin, mari kita sambut dia dengan tepuk tangan meriah!" Ucap pembawa acara tersebut kepada para penonton.      

Setelahnya, tepuk tangan mulai menggelegar untuk menyambut Hei Mao yang memasuki ring dan dipandu oleh beberapa petugas. Saat ini Hei Mao mengenakan gaun berwarna hijau giok yang lebar, ada pula dua tanduk kecil yang diikat di kepalanya. Tidak hanya itu, ia juga memakai topeng di wajahnya dan mengikatkan sebuah token kayu kuning pada pinggangnya.     

Di lantai dua penginapan, Hong Xiangjun mengayunkan tinjunya dengan bersemangat, "Benar-benar menggemaskan, ayo semangat Dong Dabao!" Ia pun memberi keyakinan bahwa selama Dong Huiying bisa memenangkan babak ini, uang tidak akan pernah berhenti mengalir pada mereka berdua.     

"Ah iya, dia masih terlalu muda untuk ikut bertanding di pasar gelap, bagaimana bisa keluarganya membiarkannya datang kesini? Bagaimana jika lawannya menghajarnya sampai titik darah penghabisan?" Ujar salah satu penonton di sana.     

"Hahaha! Aku akan bertaruh untuk Hei Gou saja kalau begitu, aku pasti akan menang taruhan kali ini."     

"Apalagi dia adalah pendatang baru dan belum pernah bertarung sebelumnya. Aku juga akan memasang taruhan pada Hei Gou saja kalau begitu. Hei Ma dan Hei Bao saja bisa dikalahkannya, dia pasti sangat kuat."     

"Betul... betul... betul!"     

Hei Gou memandang ke arah gadis yang bertubuh lebih kecil darinya itu. Ia pun berkata, "Gadis kecil, apa kamu yakin mau bertarung denganku?"     

Hei Gou berkata seperti itu bukan karena ia ingin menyombongkan dirinya pada Hei Mao, tetapi dirinya merasa bahwa hal ini sungguh sangat meremehkannya dengan memintanya bertarung melawan seorang gadis kecil. Sayangnya, Hei Gous tidak tahu bila lawannya kali ini tidak seperti yang dipikirkannya.     

Hei Mao yang ternyata adalah Dong Huiying sendiri langsung memandang ke arah Hei Gou dengan tajam, "Ayo bertarung! Aku ingin mendapatkan banyak uang!"     

Ya, sebelum memasuki arena pertarungan, Dong Huiying sudah mengganti namanya dengan nama Hei Mao sebagai nama samaran.     

Melihat lawannya ini, Dong Huiying tidak ingin memikirkannya terlalu berat. Dalam hati ia hanya berkata, 'Ah, mudah saja, tinggal hajar dan selesaikan pertandingan ini!'     

Namun setelah lama menatapnya, Dong Huiying merasa akrab dengan suasana tempat ini. Apa ia pernah mengalami kondisi yang sama seperti ini?      

Apalagi ia merasa mengingat ada seseorang berkata hal ini padanya pada setahun yang lalu. Perkataannya pun sama persis, 'Ayo bertarung, aku butuh uang!'     

Dari sisi tempat duduk penonton, seketika ada seseorang yang tinggi langsung bergegas naik ke atas ring dan berjalan ke arah Dong Huiying.     

"Oh?"     

Tie Hailan pun bertanya-tanya, "Tubuh ini, tubuh ini sangat mirip dengan perawakan nona Dong?"     

'Apa? Orang bermarga Dong?' Hei Ying yang ada di dekatnya langsung membuka matanya dan menatap Hei Mao dengan seksama.     

Setelah memperhatikan dengan baik, ia pun kaget. Seketika ia merasa seakan jantungnya bisa melompat kapan saja karena hal ini.     

'Apa jangan-jangan dia Sang… Sang Istri?'     

Hei Ying melihat perawakan mungil dan juga kulit putihnya, seketika hal itu membuatnya merasa kesulitan bernapas. Dalam sekejap lehernya langsung berwarna merah muda karena gugup.     

"Hei Ying, bersiaplah! Setelah Hei Gou bertarung, kamu yang akan bertanding selanjutnya."     

Hei Ying yang masih terkejut, ia pun mengabaikan perkataan orang itu.     

Sekejap kemudian suara gong terdengar ke seluruh penjuru arena ini dan Hei Gou langsung menerjang ke arah Dong Huiying.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.