Enam Suami Tampan

Mencium dengan keras



Mencium dengan keras

0Gao Langjun yang masih berada di luar rumah sewaan Liang Shujun masih berusaha memprovokasi Dong Huiying. Ia bahkan masih membujuknya.      
0

"Nona, aku rasa kamu terlalu muda untuk mengetahui hal-hal seperti itu. Aku takut bila kamu tidak tahu mengenai hal yang aku maksud. Tindakan Feng Xue terlalu konyol, ia sudah menipumu. Bahkan jika kamu tidak peduli sekalipun, tapi apakah kamu juga tidak peduli dengan orang tua dan saudara-saudaramu?"     

Dong Huiying mencibir, "Pemikiranmu terlalu lebar!"     

Gao Langjun masih tidak mau menyerah, dan suara yang serak tiba-tiba terdengar, "Gao Langjun, kau bertingkah seperti penjahat. Masalah antara kau dan aku harusnya kau arahkan padaku saja!"     

Suara itu seperti hantu, terdengar sangat menakutkan.     

Begitu Gao Langjun menoleh, ia melihat Liang Shujun menatapnya dengan ganas.     

'Feng Xue?' Pikir Gao Langjun.     

Dong Huiying dan Gao Langjun memandang Liang Shujun, yang tampak cemberut, dan melihat mata seorang pria seperti setan berdarah. Pandangannya itu seakan dipenuhi perasaan dingin.     

Gao Langjun diam-diam menyuruh orang untuk menculik 'Feng Xue', tetapi sekarang, bahkan ketika urusannya belum selesai, orang ini telah kembali?     

Malahan, Liang Shujun justru terlihat riang dan tertawa-tawa.     

Bagaimana caranya melarikan diri?     

Pembicaraan ini harus segera diakhiri.     

"Nona." Gao Langjun menatap Dong Huiying lagi.     

"Mungkin kamu akan sulit percaya dengan kata-kataku barusan, tetapi ini juga untuk kebaikanmu. Aku di sini hari ini untuk menyampaikan kesalahan Feng Xue. Aku tidak peduli apakah kamu akan percaya atau tidak, tetapi singkatnya aku sudah memberitahumu. Feng Xue bukan pria baik-baik, kamu bisa pergi ke Tian Qinglou dan bertanya pada orang di sekitar sana. Aku berjanji, selama kamu memeriksanya, kamu akan mendapatkan sesuatu."     

Setelah berkata begitu, Gao Langjun langsung meninggalkan rumah sewaan ini.     

Liang Shujun menyaksikan Gao Langjun pergi, matanya memandang dingin dan sinis.     

Ia pun mengencangkan bibirnya dengan erat dan tidak mengatakan sepatah kata pun sampai Gao Langjun pergi. Setelah meyakini langkah Gao Langjun pergi cukup jauh, Liang Shujun melihat kembali ke Dong Huiying.     

Dong Huiying berdiri di halaman, awalnya ia ingin tidur lagi karena merasa masih kurang tidur. Namun ketika melihat mata Liang Shujun, ia menggigil dengan gugup.     

"Apa yang terjadi?"     

Dong Huiying menggosok-gosok lengannya, awalnya ia pikir dia demam, bagaimana bisa sedingin ini.     

Liang Shujun tampak mengejek. Ia seperti berkata 'oh' dan tertawa dengan mengenaskan.     

Tiba-tiba ia bergegas ke halaman dan meraih pergelangan tangannya.     

Liang Shujun terlihat serius.     

"Apa yang kamu lakukan?"     

"Apakah yang dikatakannya itu benar?"     

Keduanya berbicara hampir bersamaan.     

Dong Huiying diam pun, Liang Shujun berkata lagi, "Kamu benar-benar tidak keberatan sama sekali, tidak peduli sama sekali?"     

"Aku…"     

"Bagaimana jika yang dikatakan Gao Langjun itu benar bahwa aku memiliki banyak perempuan di luar sana? Apakah kamu tidak keberatan? Tidakkah kamu peduli?"     

Dong Huiying tertegun, dan kemudian ia memegang tangan Liang Shujun.     

"Sepertinya kamu sudah mendengarkan banyak hal."     

Ia pun tidak menjawab secara langsung, tetapi berpikir sejenak. Apa itu semua benar? Mungkin, mungkin aku akan sedikit peduli. Tapi, kenapa aku harus peduli?     

Dong Huiying tiba-tiba teringat pada Liang Yixuan. Suatu kali pada kejadian sebelumnya, Dong Huiying yang sempat ingin menepuk bahu Liang Yixuan, seketika tubuhnya tampak gemetar. Pada saat itu, ekspresi Liang Yixuan tampak khawatir dan ketakutan akan suatu hal.     

Ya, sama halnya dengan yang dirasakannya pada Liang Shujun saat ini. Liang Shujun tampak takut bila mengetahui Sang Istri mendengar sesuatu yang tidak-tidak.      

Sepertinya memang ada celah antara Dong Huiying dan keluarga Liang, bahkan jika keluarga Liang berusaha menerimanya, namun hal yang pernah terjadi tidak mudah dilupakan.     

Tapi pemikiran Liang Shujun sangat berbeda.     

Liang Shujun memikirkan sikap Dong Huiying yang bersikap seperti itu padanya dan saudara-saudaranya. Ia selalu baik pada Liang Yixuan, interaksi antara mereka berdua selalu terlihat serasi dan alami, seolah dirinya nyaman berada di dekat Liang Yixuan. Tapi, di depannya, kakak pertama, kedua, dan juga adik keempat, dan kelima, terlihat sama, terlihat kaku dan cuek.     

Seolah Dong Huiying adalah orang asing dan terdapat jarak yang terbentang jauh diantara mereka berdua.     

Sebaliknya, sekarang ini Liang Shujun tampak tertegun, "Baiklah kalau begitu, aku tahu."     

Tiba-tiba Liang Shujun pun menarik lengan Dong Huiying dan memeluknya dengan erat.     

"Kamu..." Dong Huiying belum sempat menyelesaikan kalimatnya dan seketika wajah Liang Shujun mendekat ke keningnya.     

Ternyata Liang Shujun menunduk wajahnya dan langsung mencium keningnya dengan sepenuh hati..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.