Enam Suami Tampan

Keberuntungan dan Musibah Datang Secara Bergantian



Keberuntungan dan Musibah Datang Secara Bergantian

0Demi menjaga kesehatan temannya, Tie Hailan untuk sementara tinggal di rumah keluarga He. Ketika Luo Yang datang, dia baru saja selesai makan siang.     
0

"Nyonya Tie."     

Wajah Luo Yang tampak sedih.     

Tie Hailan tahu bahwa dia akan pergi ke aula.     

"Bagaimana dengan He Su?"     

"Sang Istri... hm! Dia masih tidak mau makan."     

Tie Hailan terdiam untuk sementara waktu, lalu wajahnya menjadi muram.     

"Kurasa dia tidak ingin hidup lagi. Padahal, sebelumnya ia dapat minum dengan semangat, dan sekarang malah jadi sakit seperti ini. Bila penyakit ini belum disembuhkan, apa dia tidak mau makan lagi?"     

"Nyonya Tie, Sang Istri kami pernah hampir kehilangan nyawanya ketika masih muda, hubungan Anda dengannya juga sangat baik sejak kejadian itu. Luo Yang ingin meminta bantuan Anda agar mau membujuk Sang Istri agar kembali bahagia."     

Tie Hailan mengangguk dengan kaku, lalu langsung pergi ke bagian rumah tempat He Su tidur.     

Ketika Tie Hailan datang, ia melihat He Su duduk di atas tempat tidur. Dengan bantal di belakangnya, ia menutupi dirinya dengan selimut sampai kakinya, sembari memandang ke halaman di luar jendela.     

"He Su."     

Tie Hailan memanggilnya, ia melangkah sebentar, lalu He Su menatap Tie Hailan dengan tatapan kosong.     

Tie Hailan sedikit membenci bila besi tidak bisa dibuat menjadi baja. Ia kesal bila temannya ini tidak memiliki semangat untuk kembali sehat. Walau demikian, Tie Hailan juga menyadari bahwa hal yang dialami He Su ini adalah penyakit perasaan. Alhasil, sebanyak apapun obat yang harus diminumnya pun tidak akan berhasil mengobati hatinya yang terluka.     

"Apa yang mau kamu lakukan? Jika kamu benar-benar menyukai Feng Xue, aku dapat membantumu. Aku tidak memiliki banyak keterampilan tapi aku masih memiliki kesabaran."     

He Su diam saja.     

Sebaliknya, Tie Hailan masih memandangnya lagi untuk sementara waktu.     

"Tunggu kabar dariku!"     

He Su masih terdiam, dan ketika mendongak, Tie Hailan bergegas keluar dari pintu.     

Ia membuka mulutnya dan ingin memanggil Tie Hailan lagi, tetapi karena suatu alasan, He Su akhirnya mengepalkan tinjunya dan menutup mulutnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

*****     

Dalam beberapa hari terakhir, Liang Shujun tidak pergi ke Tian Qinglou lagi. Ia bahkan menegaskan bahwa dirinya tidak ingin kembali kesana lagi.     

Dong Huiying tinggal di kota selama beberapa hari sampai sambil mengumpulkan semua obat herbal yang dibutuhkannya. Setelahnya, Dong Huiying dan Liang Shujun berjalan pulang bersama-sama membawa tas yang besar dan berisi aneka bahan herbal. Sayangnya, tiba-tiba dia mendengar seseorang meneriakkan nama 'Feng Xue'.     

Begitu Liang Shujun menoleh, ia melihat seorang pelayan Tian Qinglou terengah-engah dan berlari ke arahnya.     

"Feng Xue, Liu Bao memintaku untuk mencarimu, dia ingin berbicara hal penting denganmu."     

Liang Shujun menoleh pada Dong Huiying dan berkata, "Sang Istri, mau kah kamu menungguku di sini sebentar?"     

Dong Huiying mengangguk, Liang Shujun dan pelayan itu berjalan pergi dan meninggalkan Dong Huiying sendirian dengan tas besar yang tergeletak di tanah. Tetapi setelah menunggu lama, ia masih tidak melihat Liang Shujun kembali.     

Dong Huiying mendadak merasa tidak tenang.     

"Keberuntungan dan musibah datang secara bergantian. Sepertinya aku memang harus bergerak."     

Setelah ragu-ragu sebentar, ia langsung bergegas menuju Tian Qinglou sambil membawa barang-barangnya.     

*****     

Tidak disangka, Liu Bao yang melihat Dong Huiying hanya bisa terkejut di tempatnya berdiri.     

"Feng Xue? Tidak, aku tidak meminta orang untuk memanggilnya."     

Dong Huiying terkejut dengan jawabannya itu, tapi dia bisa menenangkan diri dengan cepat.     

"Boleh aku minta secarik kertas lebar, dan juga tinta?"     

"Ada... ada... ada..."     

Dong Huiying memiliki ingatan yang bagus, jadi dirinya langsung mulai menggoreskan kuasnya.     

Dalam kertas itu, Dong Huiying melukis sebuah wajah dan juga perawakan pelayan yang memanggil Liang Shujun tadi.     

"Liu Bao, maaf merepotkanmu, tapi bisakah kau melihat apakah pelayan ini orang Tiang Qinglou atau bukan?"     

Tatapan awal Liu Bao langsung merasa kagum dengan keterampilan melukis Dong Huiying. Namun ini bukan waktu yang tepat untuk memuji, ia tahu bahwa masalah ini cukup genting. Setelah mengidentifikasi gambarnya, Liu Bao menjawab dengan jujur, "Pelayan ini? Iya itu memang pelayan di Tian Qinglou, tapi karena melakukan kesalahan dan harus menebus perbuatannya, kemarin dia telah meninggalkan Tian Qinglou."     

Dong Huiying berpikir cukup lama, lalu ia mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam selamat tinggal kepada Liu Bao.      

Gawat, ada masalah yang terjadi!!!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.