Enam Suami Tampan

Uang Memang Sesuatu Yang Berharga



Uang Memang Sesuatu Yang Berharga

0Dong Huiying mengerutkan keningnya, ia sudah menduga bahwa hal seperti ini akan terjadi. Jadi, ia pun tidak terkejut sama sekali.     
0

Fang Lanshan sedikit merenung melihat ekspresi Dong Huiying. Ia pun melanjutkan, "Adapun Tie Hailan, dia juga dibebaskan. Dia adalah orang dari kota lain dan pemerintah Taihang tidak berani menindaknya. Selain itu, dia hanya menggali dua makam tidak terawat dan membakar mayatnya. Berdasarkan hukum yang berlaku, hal itu bukan dinilai sebagai sebuah kejahatan. Tempat yang digunakan untuk menahan Liang Shujun juga adalah rumah keluarganya sendiri. Alhasil, tidak ada pihak lain yang dirugikan atas kejadian ini. Dia hanya diminta untuk membayar denda atas kekacauan yang dibuatnya itu."     

"Dan bagaimana dengan Liang Shujun?"     

Dong Huiying mengerutkan keningnya, "Liang Shujun sudah disekap oleh mereka selama beberapa hari, bagaimana dengan hal itu? Kalau sampai kita terlambat hari itu, mungkin Liang Shujun sudah menjadi milik mereka sekarang!"     

Seketika keduanya menghembuskan napas panjang secara bersamaan.     

Dong Huiying tiba-tiba ingin meledakkan amarahnya karena berita yang didengarnya ini.     

Lalu ia pun berpikir sejenak, sepertinya ini dinilai sebagai kasus perkelahian biasa antara dua keluarga. Walau tidak ada rasa cinta di dalam pernikahan mereka, tapi Dong Huiying merasa bertanggung jawab pada masalah yang terjadi pada suami-suaminya.      

Bukan hanya keluarga, pada kehidupannya yang dulu, jika ada hal serupa terjadi pada temannya, Dong Huiying juga akan marah besar pada pelaku yang melakukannya.     

Setelah memikirkan hal ini, Dong Huiying berusaha menenangkan hatinya dan menerima kenyataan ini. Namun ternyata, amarahnya masih sangat meluap di dalam hatinya. Setelah kejadian ini, ia tentu akan menyimpan hal ini sebagai pelajaran hidup untuk kedepannya.     

Seketika Fang Lanshan tertawa pahit, "Kekayaan memang bisa membutakan segalanya. Tie Hailan sudah dibebaskan dari penjara kemarin malam dan dia berkata bahwa dia memiliki dendam pribadi kepadamu. Kedatanganku hari ini sebenarnya untuk memperingatkanmu tentang itu sehingga kamu bisa mempersiapkan diri terlebih dahulu."     

"Ah, mudah sekali itu."     

Dong Huiying tersenyum dingin, "Setiap orang kaya pasti jahat. Di masa manapun, orang kaya selalu seperti itu. Tentu saja, dia akan berpikir demikian karena Tie Hailan adalah orang yang kuat dan berkuasa. Jadi, sudah pasti merasa tidak terima jika ada orang hina sepertiku menindasnya seperti ini, benar-benar…" Dong Huiying berkata sembari menggelengkan kepalanya, kini perasaannya sedikit tenang.     

Ia pun kembali mengambil napas dalam-dalam dan mengepalkan tinjunya.     

"Kak Fang, maaf sudah merepotkanmu hari ini."     

Fang Lanshan buru-buru melambaikan tangannya, pertanda ia tidak setuju dengan perkataan Dong Huiying. Setelah kejadian ini, ia banyak menerima pujian dari pejabat Han dan popularitasnya meningkat drastis.     

Justru Fang Lanshan lah yang harus berterima kasih pada Dong Huiying dan menolak permintaan maafnya. Setelah selesai, Fang Lanshan berjalan pulang ke kota perlahan-lahan di malam hari.     

Sementara Dong Huiying masih muram.     

Ia berdiri di tepi sungai dan berpikir untuk waktu yang lama.     

Tiba-tiba terdengar bunyi renyah seperti rumput dan dahan pohon yang diinjak. Ia pun menoleh ke belakang dan melihat bahwa lelaki itu berdiri di bawah bulan, tatapan matanya yang dingin mulai terasa. Tahi lalat di tepi alis dan wajah tampannya mulai tampak dalam bias cahaya bulan, benar-benar terlihat seksi dan menarik.     

Karena sudah ketahuan, Liang Shujun perlahan keluar dari persembunyiannya.     

"Apakah Sang Istri khawatir?"     

Dong Huiying meliriknya, "Sudah berapa lama kamu mendengarkan kami?"     

"Aku sudah mengikutimu sejak kalian hendak berjalan ke sungai."     

Dengan kata lain, Liang Shujun sudah mendengar kabar ini dari awal hingga akhir.     

Dong Huiying sekali lagi menghela napas dengan berat tapi sudah tidak lagi menyembunyikan pikirannya. "Meskipun sedikit sesak, aku akui bila uang memang segalanya di dunia ini. Melihat kondisi kita sekarang ini, kita tidak bisa melawan mereka yang lebih kaya dan berkuasa karena tidak memiliki banyak uang dan juga bukan dari keluarga terpandang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.