Enam Suami Tampan

Melupakan Banyak Hal



Melupakan Banyak Hal

0Duan Yingliu berkata sembari tersenyum lebar, "Dong Dabao, sepertinya kamu melupakan banyak hal, bahkan kamu melupakan orang sepertiku."     2

Liang Zhichen sedang membantu He Shun untuk membereskan kekacauan setelah operasi dan tiba-tiba tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya kepada Duan Yingliu, "Nona Duan, apakah Anda pernah bertemu dengan Sang Istri kami sebelumnya?"     

Duan Yingliu mengangguk, "Kami pernah bertemu sebelumnya ketika kami sama-sama masih bekerja di militer."     

"Benarkah?"     

Dong Huiying merasa dirinya sangat bodoh dan Liang Zhichen juga merasa malu.     

Duan Yingliu seolah baru saja menyadari sesuatu, "Kenapa ekspresi wajah kalian berdua seperti itu?"     

He Shun berbisik padanya, "Sang istri, Nona Dong mengalami amnesia."     

"Amnesia?"     

Duan Yingliu terkejut dan terdiam seketika meski tubuhnya masih menunjukkan sikap tidak percaya, "Bagaimana bisa?" Ia pun menatap Dong Huiying dengan tatapan penuh rasa tidak percaya. "Dong Dabao, apakah kamu benar-benar kehilangan ingatanmu?"     

"Ehm…." Dong Huiying menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya.     

Duan Yingliu terdiam beberapa saat lalu berkata lagi, "Sayang sekali, amat sangat disayangkan." Ia pun menghela napas dan melanjutkan, "Kami bahkan pernah bekerja sama untuk menangkap kelompok bandit dan sejak saat itu aku sangat ingin mengenalmu. Sayangnya, tidak disangka kita berasal dari negara yang sama, tapi beberapa hari kemudian aku tidak menyangka bahwa kamu sudah dipulangkan."     

Dong Huiying bertanya dengan ragu-ragu, "Apa benar aku pernah masuk dalam kelompok militer?"     

Duan Yingliu ingin mengatakan bahwa dirinya tidak mungkin melupakan hal itu. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, sepertinya Dong Dabao yang amnesia ini bukan suatu kebohongan.     

Duan Yingliu mematikan rokoknya dan mengambil bungkusan besar rokok lagi, "Aku tidak tahu betul tentang masalahmu, tetapi ketika kamu menyatukan para bandit saat itu, kamu menunjukkan kekuatan besar. Karena itulah aku sangat terkesan denganmu."     

Dong Huiying seperti merasa tertampar dan tidak menyangka bahwa masa lalu pemilik tubuh ini seperti itu, "Kapan tepatnya hal itu terjadi?"     

"Sekitar 4 tahun yang lalu."     

"Tapi aku…" Dong Huiying menyentuh sikunya, dirinya mencoba meraba tubuhnya dan merasa bahwa tubuh ini seharusnya masih sangat kecil untuk menjadi seorang tentara saat itu dan pada umurnya saat ini masih sekitar 18 tahun. "4 tahun lalu, berarti aku masih berusia 14 tahun?"     

Untuk masalah itu, Duan Yingliu juga tidak terlalu tahu.     

"Menjadi tentara itu berhubungan dengan kemampuan, dulu aku menjadi tentara juga di usia yang masih sangat muda, sekitar 15 tahun. Pada saat itu aku sangat terkejut melihatmu memakai baju besi. Padahal tubuhmu masih sangat kecil, bahkan lebih kecil dari sekarang. Aku sempat mengira bahwa kau adalah gadis berusia 8 atau 9 tahun."     

 Dong Huiying menghela nafas.     

Di dunia tempatnya tinggal dulu, tubuhnya tinggi tegap dan proporsional seperti layaknya perempuan. Tapi disini, ia seperti anak kecil dengan jiwa yang dewasa.     

Tapi Dong Huiying juga tidak bisa melakukan apa-apa.     

Ada banyak hal yang tidak diketahui oleh Dong Huiying tentang pemilik tubuh ini, seolah tubuh ini menyimpan banyak sekali rahasia. Ia ingin memecahkan misteri itu, tapi dirinya justru lebih takut ketika harus dihadapkan dengan kejutan-kejutan yang mungkin akan didapat ketika sedang memecahkannya.     

*****     

Setelah operasi di siang hari, He Ping mulai tersadar keesokan malam harinya. Duan Yingliu tidak bisa berkata apa-apa ketika melihat wajah He Ping yang masih terlihat lesu.     

"Ping, kenapa kamu menyakiti dirimu sendiri seperti ini?" Beberapa waktu lalu, Duan Yingliu menerima sepucuk surat dari keluarganya. Saat itu ia sudah tahu bahwa sesuatu sedang terjadi. Alhasil ia meminta izin untuk bergegas pulang. Kemudian, ia mendengar cerita dari He Shun dan menjadi sangat marah. Tapi, hal yang terpenting sekarang adalah He Ping. Ia bingung, apa alasan yang membuatnya tidak ingin hidup lagi?     

He Ping menatap Duan Yingliu, "Sang Istri…"      

Pernikahan Duan Yingliu dan kedua He bersaudara ini memang bukan suatu kebetulan ataupun perjodohan paksa. Mereka bertiga ini dulunya adalah tetangga, tapi Duan Yingliu sepertinya mulai menyemai benih cinta pada kedua bersaudara He. Alhasil mereka bertiga menjalin kasih hingga akhirnya menikah.     

Suara He Ping terdengar serak ketika teringat tentang hari itu.     

Di tengah kegelapan saat He Ping tersadar, ada seorang perempuan yang meraih tangannya dan membantunya bangkit. Perempuan itu terlihat bercahaya juga berbahaya. Ada ciri khas tahi lalat yang sedikit tertutup lemak di wajahnya.     

Karena masih merasa tegang, He Ping pun mendorong perempuan itu dan menangis. Namun, perempuan itu sekali lagi menahannya dan justru melemparnya ke tanah.     

He Ping menutup matanya untuk menahan rasa sakit, "Sang Istri, aku ingin mati saja, izinkan aku mati!"      

Bagaimana bisa dia berkata seperti itu? Lalu, bagaimana caranya menghadapi orang yang sudah ingin mengakhiri hidupnya?     

Duan Yingliu cemas, "He Ping!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.