Enam Suami Tampan

Tidak Lebih Juga Tidak Kurang



Tidak Lebih Juga Tidak Kurang

2"Ya benar." Dong Huiying hanya tersenyum ringan menanggapi Zhou Dachun.      1

Kemudian dia berkata, "Hal yang Nyonya Zhou katakan memang masuk akal, hutang tetaplah hutang dan bagaimanapun harus dibayarkan. Kalau begitu mari kita hitung-hitungan mengenai masalah hutang itu dengan hati-hati. Hari itu, aku berhutang ke rumah judi dengan total dua koin perak. Lalu kemudian Nyonya Zhou membawa orang mendatangi rumah keluarga Liang untuk menagih hutang, dan kau telah mengambil 124 wen dari Yixuan, ini berarti sampai sekarang aku masih punya hutang tidak kurang dari 996 wen. Apakah hitunganku benar?"     

Zhou Dachun hanya tertegun melihat Dong Huiying yang begitu pandai berbicara, tanpa sadar Zhou Dachun menganggukkan kepalanya. Dong Huiying juga tersenyum lebih senang ketika melihat ekspresi Zhou Dachun yang geram ini. Ia pun menoleh ke samping melihat wajah bandar judi yang sudah terlihat pucat itu.     

Tanpa menunggu respon itu, Dong Huiying melanjutkan perkataannya. "Tapi karena Nyonya Zhou juga telah mengobrak-abrik rumah keluarga Liang, maka anda juga harus membayar ganti rugi kerusakan. Oh, aku lupa, Nyonya Zhou kau juga telah mengirim orang-orang untuk memukuli Yuening, dan aku belum sempat meminta ganti rugi untuk pengobatan dan ganti rugi untuk biaya kerusakan mental Yuening. Tapi tidak apa, karena suasana hatiku sedang baik hari ini. Lagi pula aku telah memenangkan sejumlah uang, maka anggaplah kerugian kecil itu sebagai kontribusiku untuk rumah judi Anda."     

Semakin mendengar Dong Huiying berbicara, semakin membuat Zhou Dachun menjadi bingung. Sejak tadi, ia merasa kalau ada yang salah dalam situasi ini. Selain itu, ia juga mulai merasa ganjil dengan atmosfer di rumah judi ini yang menjadi tenang.     

Dong Huiying tersenyum tanpa menunjukkan giginya, "Tentang hal itu, sebenarnya aku juga tidak menyangka, malam ini aku bertaruh ginseng liar senilai delapan koin perak di rumah judi Anda dan berdasar peluang tiga belas kali lipat itu, aku mendapatkan total seratus empat koin perak.     

Begini, kau ambil saja empat koin lebihnya, sebagai pelunasan hutang-hutangku sebelumnya. Dengan begitu uang yang aku terima akan pas seratus koin perak!" Dong Huiying kemudian mengulurkan satu tangannya dan menjabat tangan Zhou Dachun, "Tidak lebih juga tidak kurang, baiklah, ambil uangnya."      

Zhou Dachun telah dibuat bingung oleh Dong Huiying.     

"Apa yang kau bicarakan ini? Seratus koin???"      

Nyatanya, bisnis rumah judi ini berjalan dengan biasa saja. Dalam satu tahun saja, mereka hanya dapat menghasilkan keuntungan tidak lebih dari seratus koin perak. Tapi si singa Dong Dabao ini malah meminta harga yang setinggi itu?     

Dong Huiying sedikit mengangkat wajahnya, ia bermain-main dengan jari-jarinya, lalu dengan santai berkata, "Kenapa? Apa Nyonya Zhou ingin mengingkarinya? Harus diingat, menjadi seorang pebisnis harus memiliki integritas. Terlebih lagi rumah judi Anda ini dibuka untuk bisnis. Tapi apa para penjudi memang hanya boleh kehilangan uang, dan tidak boleh memenangkan uang? Dari mana datangnya prinsip seperti ini? Jika intimidasi pasar adalah cara kerja rumah perjudian ini, maka aku pikir bisnis ini tidak akan berjalan. Alhasil untuk menghindari penipuan, haruskah mengadukan masalah ini pada orang-orang Desa Shiliba?"     

Zhou Dachun bertanya pada bandar judinya, "Apa sebenarnya yang terjadi ini?" Ya, tanggung jawab utama seorang bandar judi adalah menangani permainan di atas meja judi, menarik kembali koin taruhan para penjudi dan lain-lain.     

Bandar judi yang baik dapat membantu rumah judi menghasilkan banyak uang, dan jika memiliki keterampilan yang buruk, maka itu semua tergantung pada keberuntungannya.     

Ketika melihat Zhou Dachun menatapnya dengan sepasang mata besar, bandar judi itu tiba-tiba gemetar. Ia ketakutan hingga hampir menangis. "Kak... kakak Dachun, aku juga tidak tahu? Kejadian ini… Nyonya Dong baru saja bertaruh menggunakan ginseng liar ini. Ia bertaruh dengan pertaruhan sebesar 13 kali lipat seluruh taruhan, lalu... lalu..." Bandar judi itu menatap Dong Huiying lagi, seolah masih tidak percaya dengan kenyataan bahwa sudah memenangi pertaruhan yang besar itu.     

Mendengar itu, Zhou Dachun melihat ke meja judi dan melihat tiga dadu yang masing-masing menunjukkan angka satu, empat dan enam, dan juga ginseng liar yang Dong Huiying pertaruhkan dengan pertaruhan 13 kali lipat.     

Ya, orang bermarga Dong itu menang, ternyata sungguh memenangkan pertaruhan itu!     

Mengetahui kejadian itu benar terjadi, dalam sekejap hidupnya merasakan kesengsaraan yang tiada tara. Seketika itu Zhou Dachun merasakan tubuhnya lemah dan tidak stabil, ia hampir pingsan.     

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?" Ia menatap Dong Huiying dengan tidak percaya.     

Dong Huiying mengangkat bahu, "Mengapa tidak mungkin? Hei, mungkin saja ini karena dewi gunung telah memberikan keberuntungan kepadaku. Sejak kecelakaan itu melukai otakku, itu telah membuatku menjadi lebih cerdas, dan intuisiku juga menjadi jauh lebih akurat. Lihat, aku baru saja bertaruh, dan aku menang."     

Apa gadis ini sedang memamerkan keberuntungan yang dimilikinya? Tapi yang dilakukannya ini justru menimbulkan kebencian, menatapnya dengan keberuntungan tingkat langit itu benar-benar membuat jengkel beberapa orang yang ada di sini.     

Suasana di arena judi itu pun juga seketika berubah menjadi beku. Bagaimanapun, seratus koin perak adalah jumlah yang tidak kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.