Enam Suami Tampan

Bermain Dengan Kekerasan



Bermain Dengan Kekerasan

0Dong Huiying bingung.     
0

"Liang Shujun, apa yang kau lakukan?" Dong Huiying ingin menarik tangannya, tapi tidak berani terlalu kuat. Sebaliknya, Liang Shujun memegang tangan Sang Istri sangat erat. Dong Huiying merasakan suhu di ruangan ini mulai panas, dan detak jantung Liang Shujun terasa sedang tidak nyaman. Seolah-olah seluruh tubuhnya dipenuhi kutu.     

Liang Shujun dengan romantis memiringkan bibirnya. Ia menarik tangan Dong Huiying yang kecil. Kemudian diletakkannya tangannya itu didadanya, kemudian diperut bagian bawahnya …"Sang Istri, kita masih suami-istri, kan?"     

"Suami-istri? Sialan, apa yang dipikirkannya!" Pikir Dong Huiying dengan perasaan berdebar.     

Namun, Dong Huiying sebenarnya ingin sekali meludahi Liang Shujun tepat di wajahnya. Ia tahu bahwa saat ini Liang Shujun sedang menggodanya!     

Dong Huiying semakin tidak tahan lagi. Dengan kuat, ia menarik tangannya. Kali ini berhasil. Mungkin karena Liang Shujun mengira bahwa lelucon ini sudah cukup. Meskipun menggoda Dong Huiying sangat menyenangkan, tapi jika dilakukan terlalu jauh, pasti akibatnya bisa berbahaya.     

Dengan tatapan dingin, Liang Shujun terkekeh, "Sang Istri benar-benar berbeda dengan sebelumnya." Jika dibandingkan dengan sebelumnya, bagaimana mungkin Dong Huiying bisa tahan? Entah hanya mendorong diri sendiri dan jatuh ke bawah, atau memperlihatkan wajah yang galak, kemudian menampar wajahnya dengan keras.     

Liang Shujun mengernyitkan kening saat memikirkan hal ini.     

"Ya, kali ini Sang Istri benar-benar berbeda jika dibandingkan dengan sebelumnya." Pikir Liang Shujun. Saudara ketiga Liang ini mulai yakin jika Sang Istri telah berubah menjadi seorang manusia.     

Beberapa hari ini, meskipun Liang Shujun belum kembali ke desa, tapi saat Liang Haoming dan Liang Yuening membawa Sang Istri datang ke kota, mereka telah menceritakan semua kejadian yang baru-baru ini terjadi. Liang Shujun jadi tahu semua tentang Dong Huiying. Sejak kejadian tanah longsor itu, Sang Istri tidak lagi temperamental, bahkan mulai menjaga dan melindungi para suaminya.     

Liang Shujun mengira bahwa ada kemungkinan Sang Istri mengalami lupa ingatan. Tapi apa benar bisa merubah sikap galak yang seperti iblis itu?     

Hati Shujun tampak begitu senang.     

*****     

Dong Huiying menghindarkan tatapan matanya dari Liang Shujun. Pria itu menciptakan semacam humor, dan Dong Huiying mungkin saja terpengaruh. Sampai sekarang, ia masih malu.     

"Aku datang mencarimu untuk urusan bisnis!" Dong Huiying menarik napas panjang. Saat mengingat dia menyeberang, ia punya banyak informasi bermanfaat dari Zhu Xingfang. Umumnya hal mengenai Liang Shujun.     

"Kalau aku tidak salah ingat, kau bisa menyanyi dan menari. Biasanya kau tampil di bar yang ada di kota, dan juga kenal dengan pemuka dari tiga agama dan sembilan pengajaran[14][1]. Berapa banyak relasi yang kau miliki di kota?"     

Sikap Liang Shujun mulai melembut, "Mengapa Sang Istri menanyakan hal ini?" Ia sepertinya menolak pernyataan Dong Huiying dan enggan menjawab pertanyaan ini. "Apakah Sang Istri kesal? Atau seperti sebelumnya, mencurigaiku bahwa aku sulit dikendalikan? Apakah yang aku lakukan tidak beretika? Namun, aku manusia biasa, aku juga tidak ingin menentang hukum."     

Dong Huiying terdiam, "Hukum di Dinasti Yuan?" Pikirnya.     

Sepertinya Dong Huiying juga tidak seberap paham tentang aturan yang ada di sini. Namun, apakah ia bersalah karena bersikap kejam? Sebelum pesona dan rayuan Liang Shujun makin menggodanya, Dong Huiying merasa tidak nyaman.      

Namun sekarang, Liang Shujun tampak diam namun menantang. Mungkin karena ia telah berani melewati garis batas sebagai pria di wilayah yang dikuasai wanita. Terlepas dari suaranya, sikap dan ekspresi Liang Shujun menjadi begitu dingin. Namun, ia sendiri merasa bahwa ia sebelumnya tidak seperti ini. Apakah sikap Liang Shujun menjadi lebih aneh?     

"Sebenarnya, aku ingin membicarakan masalah Zhu Xingfang. Mengenai hal ini, aku butuh bantuanmu untuk mengatur sebuah tempat."     

[1] Konfusianisme, Taoisme, Budhisme, Yin-Yang, Hukum, Mohist, Politik dan Strategi, Etika, dan Pertanian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.