Enam Suami Tampan

Ternyata Dibenci dan Dihindari



Ternyata Dibenci dan Dihindari

0Liang Shujun bingung ketika melihat Dong Huiying menundukkan kepalanya dan menggambar sudut pakaiannya yang rusak.      
0

Ia menuliskan sesuatu di sobekan bajunya itu layaknya telah mendapatkan petunjuk dari Tuhan. Setelah ia menuliskan beberapa goresan sederhana, akhirnya sebuah sketsa gambar tampak terlihat pada sobekan baju itu.      

Saat itu mata Liang Shujun berkedip-kedip memperhatikan Sang Istri membuat sebuah goresan pada sobekan bajunya. Ini adalah kali pertama baginya melihat goresan seperti itu.     

Dulu, beberapa pemberitahuan dipasang di tembok kota, sebagian besar digunakan untuk mencari keberadaan penjahat. Namun, jujur saja, sketsa tersebut sama sekali tidak mirip orang aslinya. Yang bisa dikenali hanyalah yang berwajah seperti hantu.      

Sama halnya seperti kejadian beberapa hari yang lalu, pada pemberitahuan itu menyatakan bahwa sedang mencari seorang wanita yang gemuk. Akibatnya, semua wanita gemuk yang ada di Kota Pingchang ditangkap dan semua orang menyerukan bahwa ini tidak adil.     

"Sang Istri, ternyata kamu bisa melukis?" Liang Shujun mendekati Dong Huiying. Desahan napasnya begitu terasa dileher Dong Huiying.      

Liang Shujun mendekati Dong Huiying untuk memberikan semangat kepadanya. Namun karena merasa tidak nyaman Dong Huiying pun dengan tidak sengaja hampir saja merusak tulisan yang telah ia bikin.     

"Liang Shujun …"     

"Ya?" Matanya yang besar berkedip-kedip.     

"Bisakah kau agak sedikit menjauh dariku?"     

"Eh …"     

Apakah mungkin ia dibenci? Ternyata ia tidak hanya dibenci, tapi juga dihindari!     

Seketika Liang Shujun terdiam.     

Liang Shujun menyadari bahwa saat ini temperamen istrinya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya, tapi perubahan sikap istrinya saat ini sama sekali tak terduga olehnya.     

 *     

Setelah beberapa saat, Dong Huiying menyelesaikan goresannya. Ia meraih sudut kain dan menepuknya di dada Liang Shujun, "Lihatlah dalam keluarga kita, antara Haoming dan Yuening, siapa yang punya waktu? Lalu biarkan mereka mencarinya. Kurasa lukisanku lumayan jelas. Karena sebelumnya aku pernah melihat Zhu Xingfang, aku pasti bisa mengenalinya meskipun hanya sekilas."     

Liang Shujun tidak memperhatikan bahwa saat itu Liang Haoming juga ada di sana. Ia melirik Dong Huiying dengan rasa penuh curiga, dan kini ia merasa bahwa Sang Istri memang sedikit aneh?     

Kemudian Dong Huiying pun meregangkan pinggangnya     

"Karena aku tak ada hubungannya, bolehkah aku keluar? Aku ingin jalan-jalan."     

Saat ini kondisi keluarga Liang sangat buruk. Suatu keharusan bagi keluarga ini untuk menjadi kaya dan mereka tidak bisa terus-terusan duduk dan hanya diam saja. Disisi lain Dong Huiying juga masih membutuhkan pengobatan.      

Dong Huiying juga khawatir jika kepribadiannya berbeda terlalu banyak dengan Dong Dabao akan menimbulkan kecurigaan dari para suaminya. Tetapi meskipun begitu ia masih harus tetap menjalani kehidupannya ini dengan semangat.      

Singkatnya, Dong Huiying tidak ingin membuat dirinya sedih. Jika ia bisa makan ikan dan daging besar, mengapa ia harus makan dedak gandum?     

Sebagai pemakan segala, jika setiap hari harus makan dedak gandum, tentu itu tidak cukup.     

Jadi, di bawah pengawasan saudara-saudara Liang, Dong Huiying menyembunyikan kedua tangannya dibalik badannya, lalu ia diam-diam pergi.     

Setelah Dong Huiying pergi, Liang Shujun pun merasa kebingungan.     

"Liang Haoming!"     

Muncul tanda tanya besar dalam benak Liang Haoming.     

"Kau telah berbuat apa pada Sang Istri?"     

Apa? Kenapa?     

Wajah Liang Haoming tetap seperti biasanya, tanpa ekspresi, tapi kini dalam hati ia tetap merasa tidak bersalah.     

Shujun mengertakkan giginya, "Duh, Haoming! Kau jangan lupa, Sang Istri paling mudah berubah. Kau tidak melihatnya marah baru-baru ini, hanya Tuhan yang tahu kapan ia berubah lagi. Sungguh saat itu …" Shujun mengerutkan kening karena merasa kesal.     

Liang Shujun mengatakan hal ini kepada adiknya. Namun, setelah mengatakannya, dalam hati ia juga merasa takut.     

Apakah mungkin Sang Istri tidak bisa berubah?     

Jika Sang Istri begitu baik dan ramah, Liang Shujun bisa terus bersamanya selamanya. Namun jika sebaliknya, mungkin justru mereka yang akan membuatnya menderita di masa depan?     

Jika kebaikan Sang Istri hanya pura-pura, ia mungkin saja orang yang buruk. Tak ada harapan, tak ada khayalan, dan tentu saja Shujun tak akan kecewa.     

Namun, Shujun begitu merasa kehilangan setelah mendapatkannya.     

Apakah ini terlalu kejam?     

Jadi...     

Dong Dabao.     

Seharusnya ia tidak semudah itu memberikan harapan.     

Karena aku sangat takut setelah berharap lebih tapi nantinya akan kecewa.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.