Enam Suami Tampan

Retak, Retak, Retak



Retak, Retak, Retak

0Wanita paruh baya yang dipanggil Nyonya Sun juga melihat batu giok itu. Matanya terbelalak takjub seperti melihat harta karun. Kemudian ia buru-buru berkata, "Waduh, aku memang pelupa! Aku sampai meninggalkan barang berharga ini di tempat seperti ini. Untungnya tidak ada orang yang mengambil."     
0

Nyonya Sun hendak mengambil batu giok yang terjatuh itu, tapi Dong Huiying langsung menginjaknya sambil tersenyum.     

"Apa yang kau lakukan?"     

Nyonya Sun menatap Dong Huiying dengan tajam, ia sepertinya sedang marah.     

Dong Huiying meliriknya, "Kau terlalu rendah, lebih baik jadilah orang yang jujur!"     

Dong Huiying berjongkok dan mengambil batu giok yang diinjaknya. Ia menepuk debu yang menempel di batu giok tersebut. Ia melihat batu giok itu terukir sebuah huruf …'duan'.     

Nyonya Sun berteriak dengan sengit, "Apakah kau tidak waras? Hei, kubilang benda ini milikku! Kau mau mengambilnya? Kuberi tahu kau, lebih baik kau mendengarkan perkataanku, Sun Xique! Dasar wanita murahan! Kubuat kau kelaparan!"     

Dong Huiying menyipitkan mata, "Sialan!"     

Sun Xique hendak bicara lagi, tapi kali ini Dong Huiying tiba-tiba menginjak kakinya. Dalam sekejap, lantai biru di bawah kakinya langsung … retak, retak, retak!!     

Sun Xique terkejut bukan main. Wajahnya memucat dan mulutnya menganga lebar, seperti tikus melihat kucing.      

Sun Xique bahkan tidak berani bergerak sedikit pun. Baginya Dong Huiying adalah orang yang kejam! Meskipun tubuhnya mungil, ia terlihat seperti gadis jelek berusia sebelas atau dua belas tahun, dan tidak setinggi atau sekekar seperti wanita dewasa. Namun dengan tenaga yang ia miliki ia bisa menghancurkan tanah dengan kakinya.     

Jika kakinya itu sampai ditujukan pada dirinya, ia sama sekali tak berani memikirkan akibatnya!     

Sudahlah, giok itu bukan miliknya. Meskipun dia serakah, tapi ia juga khawatir hidupnya akan akibat dari perbuatannya jika tetap berusaha merebut giok itu. Jadi, Sun Xique pun tak punya pilihan lain, ia patuh terhadap gadis jelek yang ada di hadapannya ini.      

Kemudian Sun Xique pun kembali ke lapaknya. Ia bahkan tak berani bergerak karena takut Dong Huiying akan menyerang dirinya lagi.     

 ***     

Dong Huiying berpikir sejenak. Mungkin ia adalah orang baik yang tidak peduli uang. Kondisi batu giok ini sangat bagus, meskipun ia tidak tahu harga pasaran giok tersebut.      

Tetapi jika ia bisa menjualnya, setidaknya ia masih bisa mendapatkan untung, meskipun hanya sedikit. Namun, karena ia tidak bisa terlebih dahulu teliti kepada pria paruh baya tadi, sehingga Sun Xique pun tidak mendapatkan uang darinya.      

Dong Huiying sambil membawa giok tersebut, ia berusaha menemukan pria bertopi hitam diantara lautan manusia.     

Jika dilihat-lihat badan pria tadi sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan tinggi badan keenam Liang bersaudara, kira-kira pria tadi sepantaran dengan mereka.      

Kini Dong Huiying mulai mengira-ngira tinggi badan pria tersebut dengan membandingkannya dengan keempat Liang bersaudara. Liang Shujun kira-kira tingginya 184 sentimeter, Liang Haoming kira-kira tingginya 186 sentimeter, Liang Yuening 183 sentimeter, dan Liang Yixuan kira-kira tingginya 182 sentimeter.     

Pria tadi lebih tinggi daripada Haoming. Dong Huiying memperkirakan tingginya 185 sentimeter, hanya saja ia sangat kurus dan tidak kekar. Bahkan, diantara para orang-orang yang ada pada Dinasti Yuan, pria ini masih mampu berdiri tegak, sehingga mudah ditemukan.     

"Ah, itu dia di depan!"     

Setelah melihat pria itu di depan, Dong Huiying pun semakin mempercepat langkahnya, tapi pria yang dikejarnya itu juga berjalan sangat cepat. Karena tempat itu sangat ramai, pria itu juga tidak mendengar meskipun Dong Huiying berteriak memanggilnya. Mau tidak mau, Dong Huiying harus berjalan lebih cepat lagi dan menepuk bahu pria itu.     

Di saat yang bersamaan, pria itu mengangkat tangan kirinya dan menepuknya. Dong Huiying segera menghindarinya dan berkata, "Mengapa kau tiba-tiba memukul begitu saja? Aku tidak berniat buruk, ada barangmu yang terjatuh." Dong Huiying mengulurkan batu giok di tangannya.     

Perbedaan tinggi badan Dong Huiying dengan pria itu cukup jauh. Sehingga Dong Huiying harus mendongakkan kepalanya untuk memandang pria itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.