Enam Suami Tampan

Tiba-tiba Mendekati Liang Shujun



Tiba-tiba Mendekati Liang Shujun

0Karena terlalu malu ketika mengetahui bahwa Lao Si sudah melihat tubuhnya, Dong Huiying bermaksud untuk menghindari Lao Si. Namun, tentu akan terasa tidak baik jika sikapnya terlalu jelas. Alhasil, ia memutuskan untuk membuat dirinya sesibuk mungkin.      0

Segera setelah kembali ke rumah, Dong Huiying ingat bahwa Liang Shuyu sedang sakit dan Liang Shujun yang sedang terluka parah. Ia berjalan ke ruangan kecil tempat dua bersaudara itu diistirahatkan.     

Liang Shuyu terlihat menyandarkan kepalanya sembari memegang banyak buku di tangannya. Dari waktu ke waktu, tangannya terlihat gemetar, sementara itu di sisi tangannya diletakkan air minum beserta gelasnya agar lebih mudah jika sedang haus.     

Ketika Dong Huiying datang, Liang Shuyu dengan menutupi mulutnya dan terbatuk seketika. Anehnya, hal itu membuat Dong Huiying segera memutar badan dan keluar dari kamar ini.     

Liang Shuyu melihatnya sekilas dan kemudian melanjutkan membaca buku. Tidak berselang lama, ada seseorang yang membuka tirai kamarnya.     

Liang Shuyu mendongakkan kepala dan melihat Dong Huiying datang lagi sembari membawa sebuah mangkuk berisi sebuah cairan berwarna keemasan.     

"Minum ini, ini obat khusus untuk mengobati batuk."     

Liang Shuyu mengambilnya, ekspresi wajahnya tampak samar, dan sedikit terkejut ketika menyesapnya.     

"Manis ya?"     

Melihat warna minumannya, ia berpikir bahwa minuman itu akan terasa sangat pahit. Namun setelah menyesap, ia menemukan bahwa rasanya itu seperti madu dan terasa sangat manis.     

Dong Huiying mengangguk, "Jika kamu masih batuk lagi, minum ini. Batuk yang terlalu parah bisa mengganggu organ bagian dalam tubuh dan bisa sakit. Agar tidak semakin parah sakitnya, lebih baik memberikan sari tanaman untuk memperbaiki kesehatanmu."     

Liang Shuyu meminum hampir separuh minuman itu dan bisa merasakan rasa gatal di tenggorokannya sedikit berkurang.     

"Sang Istri memang bisa diandalkan."     

Pujian Liang Shuyu itu langsung membuat Dong Huiying merasa sedikit malu.     

Pada saat ini, ia melihat ke arah Liang Shujun yang sedang tertidur. Ketika Dong Huiying masuk ke kamar, Liang Shujun memang sedang tidur dan perlahan mulai terbangun dari tidurnya. Dengan wajah yang masih mengantuk, ia berkata, "Sang Istri, kamu hanya peduli pada kakak kedua, apa kau tidak mau peduli padaku juga?"     

Dong Huiying menjawab dengan penuh rasa tidak berdaya, "Sejujurnya, aku merasa..." Dong Huiying mengerutkan dahinya, "Bisakah kita berteman saja?"     

"Hah?"     

"Tentang masalah yang sudah berlalu, aku tidak tahu cara bersikap yang tepat padamu. Hal yang sudah berlalu biarlah berlalu. Bagaimanapun juga, hal itu sudah terjadi. Tapi kedepannya kita harus tetap akur dan kamu juga tidak perlu cemburu seperti itu. Semua orang bisa menjadi teman dan juga saudara, dan kita adalah keluarga."     

"Oh." Liang Shujun tidak bisa memberi jawaban apapun kecuali respon singkat itu. Ia terlihat gugup tapi masih mampu memahami hal yang dimaksud Dong Huiying.     

Walau bagaimanapun, saat ini hidupnya diselamatkan oleh Sang Istri dan ini merupakan hubungan yang sangat baik. Tidak peduli seburuk apapun istrinya dulu, sekarang ini sudah sangat baik padanya.     

Liang Shujun tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menggodanya saja. Ketika Dong Huiying hendak keluar dari ruangan itu, tiba-tiba Liang Shujun memalingkan muka dan berkata, "Kakak selalu bertanggung jawab atas hal-hal di rumah. Apakah Sang Istri bisa menjadi kakak yang baik untuk kami atau tidak, itu tergantung bagaimana penilaian kakakku nanti."     

Mulut Dong Huiying berkedut, "Aku baru saja mengetahui sesuatu."     

Dong Huiying berjalan ke arah Liang Shujun dan langkah kakinya perlahan-lahan mulai mendekat. Secara agresif, ia membuka selimut Liang Shujun dan melihatnya menjadi sedikit kaku. Ia hanya bisa menggoda, "Jelas kau ini pria yang sangat polos, tetapi selalu berpura-pura terlihat sinis. Apa kamu tidak lelah selalu bertingkah begitu?"     

Liang Shujun sedikit malu, tetapi segera menyesuaikan diri. Ia mulai memperlihatkan sisi manjanya, namun terlihat menawan. Ia pun menggenggam tangan Dong Huiying dan menekannya di dadanya. "Sang Istri, pria ini memiliki perasaan tulus padamu. Bukankah itu hal bagus?"     

Dong Huiying tertawa sedikit, "Apakah kamu menggodaku lagi?"     

"Eh?"     

Tiba-tiba Dong Huiying mendekatkan wajahnya ke wajah Liang Shujun hingga bibir mereka hampir bersentuhan dan terlihat seperti sedang berciuman.     

"Liang Shujun."     

"Ya?"     

"Bisakah kamu benar-benar mengangkat wajahmu ke arahku?"     

Liang Shujun langsung diam tertegun.     

Dong Huiying sudah kebal dan sadar diri pada dirinya sendiri. Ia bahkan tidak membiarkannya menggodanya sama sekali, benar-benar usaha yang melelahkan untuk melawan godaan Liang Shujun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.