Enam Suami Tampan

Alasan yang Bagus



Alasan yang Bagus

0Meski terasa bahwa Sang Istri tidak peduli, namun Liang Shujun malah terhibur melihat sikapnya itu. Sambil tersenyum, ia kembali berkata, "Iya, pokoknya hati-hati, ya!"     
0

"Hem." Jawab Dong Huiying yang masih kesal dan mengambil keranjang kecilnya.     

Sembari membawa keranjang kecilnya, Dong Huiying berjalan pergi tanpa menoleh ke belakang. Liang Shujun, yang tetap di tempatnya masih tampak tersenyum dan memperhatikannya pergi hingga tampak kecil di kejauhan sana dan menghilang.      

Ia pun menyeka wajahnya dan kembali ke rumah dan tetap mengingat keluguan Sang Istri.     

Namun rasa senang ini seketika hilang. Tentunya, saat mengingat orang pembuat masalah, Gao Langjun. Ya, sudah saatnya Liang Shujun kembali ke realitanya.     

"Gao Langjun, awas kamu….!"     

Setelah mengatakan itu, Liang Shujun menggertakkan gigi dengan seringai sengit dan kembali mengancam, "Sepertinya kamu sudah lelah hidup! Lihat saja hal yang akan aku lakukan nanti"     

*****     

Setelah setengah perjalan, tiba-tiba Dong Huiying menepuk kepalanya.     

"Benar-benar pembuat masalah."     

Ia tiba-tiba memikirkan luka di punggung Liang Shujun dan merasa khawatir..     

"Ah, apa perlu aku kembali?"     

Sebenarnya Dong Huiying tidak ingin kembali ke rumah Liang Shujun. Namun, saat mengingat pria itu sedang terluka dan keluarga Liang juga bukan keluarga yang memiliki banyak uang, Dong Huiying jadi mempertimbangkan banyak hal.      

Sekali lagi, kebiasaan keluarga Liang yang seperti ini memang bukan karena mereka pelit. Namun, mereka akan lebih memilih untuk bekerja dan mencari uang agar mereka dapat membeli obat untuk Liang Shuyu. Mereka bahkan tidak memperdulikan kondisi perut mereka asal dapat membeli obat untuk saudara kedua di keluarga Liang itu.      

Hal yang masih dipegang teguh oleh keluarga Liang adalah, mereka akan melakukan apapun demi kesehatan Liang Shuyu.     

Oleh sebab itu, Dong Huiying merasa Liang Shujun tidak akan pernah pergi ke dokter untuk mengobati luka di punggungnya, terlebih lagi karena itu akan menghabiskan banyak biaya. Dong Huiying pernah berkata akan membuatkan salep untuk luka Liang Shujun, tapi pria itu malah pergi bahkan sebelum Dong Huiying sempat membuatnya. Anehnya, ia pergi dalam kondisi marah.     

Dong Huiying menggigit-gigit kukunya lalu menghentak-hentakkan kakinya.     

"Tidak apa-apa, aku kembali hanya untuk mengobatinya saja, tidak lebih daripada itu. Namun, obat yang aku miliki ini masih belum cukup."     

Ya, ini alasan yang bagus.     

Dong Huiying segera berbalik dengan perasaan tenang.     

Sayangnya hari sudah hampir gelap saat Dong Huiying kembali ke kota. Ia pun bergegas ke toko obat herbal untuk membeli beberapa obat herbal dan segera berlari menuju rumah sewaan Liang Shujun. Tidak mengherankan, tidak ada seorang pun di halaman, kemungkinan besar Liang Shujun masih keluar.     

Apalagi pekerja seni seperti Liang Shujun, dunia malam adalah lingkungan hidupnya setiap hari, kan?     

Dong Huiying tiba-tiba memikirkan kata-kata Liang Shujun tadi siang. Terutama pada bagian, "Bagaimana hal yang dikatakan Gao Langjun itu benar? Bagaimana jika aku benar-benar memiliki banyak perempuan di luar? Apa kau tidak keberatan, kau tidak peduli?"     

Dong Huiying seketika duduk di bangku kecil dengan hati gelisah. Anehnya, pantatnya juga merasa tidak nyaman, dirinya seolah sedang duduk di atas besi panas.     

Sambil memikirkan hal itu, matanya pun menyipit. Ia pun makin memikirkan pernyataan itu.     

'Apa Liang Shujun benar-benar memiliki wanita lain?'     

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Dong Huiying memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.     

Ia mengambil beberapa baju bersih milik Liang Shujun dari dalam lemari.     

Lalu, ia memilih dan memakai salah satunya. Tidak lupa, ia juga mengikat rambutnya seperti seorang pria dan memakai topi lalu berjalan keluar pintu.     

Dong Huiying memutuskan untuk memeriksa hal yang biasa dilakukan Liang Shujun saat mengarungi dunia malam.     

Ia ingin membuktikan perkataan mengenai Liang Shujun itu..     

*****     

Langit malam sudah menyelimuti langit, beberapa lentera pun sudah dinyalakan untuk menerangi beberapa jalan, gerbang rumah ataupun kawasan pertokoan.     

Salah satu yang paling megah adalah Gerbang masuk Tian Qinglou. Suasananya sungguh besar dan gemerlap.      

Saat itu, Liu Bao sedang memegang sebuah sapu tangan dan berlalu-lalang menyambut para tamu.     

Tiba-tiba seorang anak kecil mendekati tempat hiburan Tian Qingluo dan menyelinap masuk.     

Liu Bao kebetulan melihat anak kecil itu dan terkejut, "Kamu laki-laki dari mana? Dan bagaimana bisa masuk ke tempat seperti ini?"     

Ya, itulah Dong Huying, ia langsung merasa malu saat trtangkap oleh Liu Bao. Dong Huiying pun menurunkan suaranya dan berkata dengan suara agak berat, "Saya mendengar bahwa seseorang akan menyanyikan lagu yang merdu di sini. Saya sangat ingin tahu, jadi saya datang kemari agar bisa melihatnya." Tidak lupa, Dong Huiying juga mengeluarkan beberapa uang tembaga dan memasukkannya ke tangan Liu Bao.     

Liu Bao meliriknya dan berkata, "Ternyata kamu anak kecil yang cukup paham seni juga."     

Dong Huiying hanya tersenyum agar terlihat memberikan respon baik pada perkataannya itu.      

"Baiklah, ayo ikut aku."     

Meski demikian, ada yang mengganggu di hidung Dong Huiying. Namun, bau ini tidak sulit di carinya. Ya, bau ini berasal dari Liu Bao. Bau wewangiannya sangat menyengat di hidungnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.