Enam Suami Tampan

Apa Kau Mau Aku Sentil



Apa Kau Mau Aku Sentil

1Setelah berhasil membawa Si Tuan yang misterius ini, Dong Huiying segera mencari tempat tersembunyi untuk meletakkan pria itu.      2

Ia pun menatap kosong pada pria yang sedang tidak sadarkan diri itu. Pria ini mengenakan topeng hitam di wajahnya.     

Disebabkan topeng itu, Dong Huiying jadi tidak bisa melihat wajah pria ini secara keseluruhan.     

Namun melihat dari dagunya sekilas yang melengkung sempurna serta kontur wajah yang indah di balik topeng itu, hal itu sungguh membuat Dong Huiying masih curiga.     

Tapi, hal yang paling tidak masuk akal bagi Dong Huiying adalah rambut dan juga tangan kanan pria ini.     

Dong Huiying mengerutkan keningnya sebelum mendekatkan dirinya pada pria ini. 'Hm?' Ia mengambil sedikit rambut yang ada di ujung kepalanya lalu menggosok-gosoknya padanya tangan. Seketika ada noda hitam yang tertinggal di tangannya.     

Dong Huiying mengendus noda hitam di tangannya itu dan mengetahui zat ini, 'Tinta?'     

Dong Huiying menyiapkan mentalnya dan mulai tidak bisa menahan diri.     

Bila dugaannya benar, ia sungguh merasa di bodohi!     

"Sangat bagus, masalah rambut sudah terjawab. Lalu, bagaimana dengan lengan kanan?"     

Sembari berpikir, Dong Huiying memegang tangan kanan pria itu dan mencoba mengangkatnya.     

Gambut, besi baja? Apa ini kerangka mekanik?     

Dong Huiying melepas mantel pria itu dan mulai meraba tubuhnya. Ia ingin mempelajari tentang tangan mekaniknya ini. Sekejap kemudian, ia berhasil menemukan sebuah tombol. Ketika tombol itu ditekan, tangan kanannya bergerak secara otomatis.     

Benar-benar licik.     

Kecerdasan pria ini sepertinya tidak bisa dipandang remeh!     

Dong Huiying memandangi topeng pria itu dan mempelajari kontur topengnya untuk waktu yang lama. Setelah beberapa saat, ia berhasil menemukan tombol. Ia menekan tombol itu dan akhirnya berhasil membuka topeng untuk melihat sosok yang mungkin dikenalnya itu.     

Dong Huiying pun tertawa, "hehehe…"     

*****     

Ya, Si Tuan asing yang dibanggakan para bandit itu adalah Liang Zhichen. Setelah beberapa saat tertidur, ia pun sadar dari pingsannya.     

Saat sudah bangun, ia terkejut karena sudah tidur beralaskan tanah..     

Ia masih ingat hal yang terjadi sebelum dirinya pingsan.     

Tanpa memikirkan keselamatannya sendiri, Liang Zhichen membakar markas agar istrinya tidak kesulitan keluar dan tersesat selama berada di gunung. Ia bahkan melaporkan pada Su Lang tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh Hou Han hingga akhirnya pertempuran antar saudara itu terjadi.     

Setelah itu, semua berjalan sesuai rencananya. Para Bandit Hei Feng pun mulai kacau dari markas sampai hubungan persatuan mereka. Hingga semua itu selesai, Liang Zhichen menyesap tehnya dengan tenang di kamarnya.     

Tapi beberapa saat kemudian matanya mulai berat dan ia pun tertidur. Semua pandangannya pun menjadi gelap.     

Dalam waktu singkat, otak Liang Zhichen memunculkan beberapa kemungkinan yang baru saja terjadi padanya dan sudah jelas ini bukan di kamarnya.     

Jantungnya menegang, dan ada firasat buruk di hatinya.     

"Kau sudah sadar?"     

Dong Huiying menatap Liang Zhichen sambil tersenyum.     

Liang Zhichen yang baru menoleh ke arah sumber suara tersebut langsung tertegun.     

Liang Zhichen menyentuh pipinya dan baru sadar jika topengnya tidak ada.     

"Apa ini yang sedang kau cari?" Dong Huiying mengeluarkan topeng yang ada di belakangnya.     

Liang Zhichen hanya bisa menunduk dan tidak berani melihat Sang Istri.     

Ia tidak bisa pura-pura tidak tahu lagi dan dengan cepat menyesuaikan suasana hatinya. Ia pun menatap Dong Huiying sambil tersenyum. "Sang Istri benar-benar keren, aku tahu kalau tidak akan bisa membohongimu."     

"Apa kau mau disentil?"     

"Sang Istri, aku bersalah…" Ia menundukkan kepalanya lagi dan mengakui kesalahannya dengan tulus.     

Dong Huiying menatapnya lekat-lekat.     

'Ehmm… Ehm… pria ini sungguh-sungguh membuatku kesal…..     

Awalnya Dong Huiying sangat ingin marah padanya. Tapi karena ia mengakui kesalahannya dengan tulus dan tidak mengelak, akhirnya Dong Huiying sedikit mengasihaninya.     

Sebaliknya, ia sedikit tidak yakin mengenai hal yang harus dilakukan pada suaminya ini.     

Seolah-olah hanya bisa meninju tanpa tujuan. Keluhan yang ada di dadanya itu seketika tidak bisa dilampiaskan pada pria ini. Padahal sejak kemarin ia ingin menghabisi orang yang menjadi dalang atas misi pembunuhan dirinya serta Hong Xiangjun dan Liang Yuening. Namun, menyadari pria itu adalah Liang Zhichen, apa dirinya tega melakukan itu?     

Namun seketika sedikit kebenciannya kembali muncul.     

"Ini salah, coba sebutkan di mana kesalahanmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.