Istri Kecilku Sudah Dewasa

Menempel Kepadanya (3)



Menempel Kepadanya (3)

0

Xuanyuan Pofan menahan tawanya, sepertinya dia sendiri yang harus membawa Liuli Guoguo kembali ke kamar.

0

Kedua pelayan mengikuti Xuanyuan Pofan dari belakang sambil mengusap keringat di kening mereka. Dengan sabar mereka memperhatikan setiap gerakan Xuanyuan Pofan.

Xuanyuan Pofan membaringkan Liuli Guoguo ke tempat tidurnya, lalu menyelimutinya. Ketika dia siap beranjak pergi dan membalikkan badan, tidak tahu kenapa tiba-tiba Liuli Guoguo berkata, "Huwaaah...Huwaahhh....hiks hiks hiks..."

"...." semua orang merasa kebinggungan.

"Huhu…" terdengar suara Liuli Guoguo menangis lagi.

Xuanyuan Pofan seketika berbalik badan, ketika dia telah duduk di samping ranjang Liuli Guoguo berhenti menangis. Tampak mulutnya menutup, lalu dia kembali tidur dengan nyenyaknya.

Kedua pelayan yang melihat pemandangan itu, mereka saling melirik satu sama lain, mereka seakan ingin tertawa tapi tidak berani. Sepertinya, Nona mereka malam ini telah memutuskan untuk terus menempel ke Xuanyuan Pofan.

"Kalian kembali ke kamar kalian saja! Malam ini aku akan menemani Liuli Guoguo di sini." Xuanyuan Pofan berkata sambil mengeluarkan suara batuk.

"Hahhh?" tutur kedua pelayan, tampak mereka terkejut. 

Kedua pelayan seketika terdiam, lalu salah seorang pelayan menjawab dengan senangnya, "Oh Tuhan! Raja Huayou akan tidur di kamar nona! Berita yang sangat bagus dan membahagiakan."

 Walaupun Nona mereka masih muda, tapi jika sejak awal sudah bisa memulai hubungan dekat dengan Xuanyuan Pofan, maka hal itu merupakan keberuntungan dan kabar yang sangat bagus.

Sejujurnya, sudah benar sekali ide kedua pelayan itu untuk kembali pulang ke kamar mereka. Karena Liuli Guoguo yang menempel pada Xuanyuan Pofan sepertinya akan menempel dan bergantung kepadanya seumur hidup.

Setelah kedua pelayan keluar dari kamar, Xuanyuan Pofan melepaskan jubah punggungnya dan menggunakan jubah itu sebagai selimutnya, lalu dia berbaring di samping Liuli Guoguo.

Ketika baru berbaring, Liuli Guoguo tiba-tiba memeluk Xuanyuan Pofan dan langsung masuk ke pelukannya. Dia bergerak-gerak menggosokkan rambut kepalanya ke tubuh pemuda itu, kemudian mengubur dirinya ke dekapan pemuda itu. Tampak kedua kaki dan tangannya merangkul tubuh pemuda itu layaknya seekor gurita.

"..." pikiran Xuanyuan Pofan tidak karuan.

Xuanyuan Pofan terdiam membeku ketika merasakan tubuh Liuli Guoguo yang menyentuh dirinya.

Dalam batinnya berkata, Ternyata dia yang lebih dulu mendekatiku!

Pemuda itu tersenyum karena menerima kemanjaan Liuli Guoguo kepadanya. Di kehidupan kali ini, dia harus berhasil masuk ke hatinya, batin pemuda itu.

Xuanyuan Pofan mengelus rambut kepala Liuli Guoguo, lalu menundukkan kepalanya dan mencium bibir kecil Liuli Guoguo. Dia melingkarkan tubuh Liuli Guoguo ke pelukannya, mencium aroma susu yang manis dari bibir Liuli Guoguo. Tampak dia menikmati aroma itu, setelah itu dia menutup matanya.

***

Di saat yang sama, di kamar Hong Mudan.

Gadis berbaju hijau merah dan gadis berbaju hijau, mereka sama-sama mengerutkan kening dan tampak cemberut saat berada di samping ayahnya yang hampir menutup mata. Mereka tampak menangis tidak karuan, bahkan air mata mereka membuat riasan di pipi membekas seperti bunga. Selain itu, lipstik yang dipakaikan di bibir mereka sudah berubah, menangis membuat bibir mereka seperti sosis. Seluruh perhiasan yang dipakai di tubuh mereka ikut bergerak dan bersuara seiring dengan gerakan isakan tangis mereka.

Tampaknya Liuli Fu hampir saja meninggal karena tendangan Xuanyuan Pofan. Hal itu membuat selir Liuli Fu yaitu Hong Mudan dan kedua anak gadis mereka tercengah dan khawatir.

Hong Mudan tidak menyangka ini semua bisa terjadi dan itu semua terjadi hanya karena Liuli Guoguo. Kejadian itu membuat nasibnya berbalik seratus delapan puluh derajat.

"Demi apa hal ini terjadi? Kalaupun seandainya tidak membiarkan Liuli Fu sebagai wali kota, tidak masalah. Tapi, harusnya raja menjadikan anaknya Liuli Tao menjadi wali kota. Liuli Tao lah putra pertama di keluarga ini, kenapa malah Liuli Tian yang jadi wali kota! Tidak bagus ini! Hong Mudan tidak mau membiarkan kejadian seperti ini terjadi begitu saja." tutur Hong Mudan yang merasa bahwa jabatan wali kota Kota Ye harusnya menjadi milik anaknya, Liuli Tao.

"Hiks hiks hiks.... ibu, kapan kakak pulang? Jika dia tidak kembali, apakah kita akan diganggu dan diusir oleh kakak kedua? Kita dulu sering mengganggunya, sekarang dia sudah jadi wali kota, pasti dia sudah memikirkan rencana untuk mengusir kita keluar." Liuli Fangfang berkata dengan bingungnya, ketika ibunya membawa ayahnya masuk, tampak dia sangat terkejut melihat kondisi ayahnya.

Liuli Fangfang dan kakaknya berdandan seharian di kamar, bahkan mereka mencoba berbagai baju, merias-rias diri, dan bolak-balik melihat diri di cermin. Dengan tidak mudahnya mereka merias diri sampai terlihat cantik, mereka berencana pergi ke aula utama dan menari untuk Xuanyuan Pofan.

Tapi, mereka tidak menyangka, Xuanyuan Pofan bisa-bisanya menendang ayahnya sampai seperti ini. Yang paling mengejutkan bagi mereka adalah kakak keduanya, Liuli Tian tiba-tiba menjadi wali kota.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.