Istri Kecilku Sudah Dewasa

Raja Hua You, Aku Mohon Selamatkan ibuku (4)



Raja Hua You, Aku Mohon Selamatkan ibuku (4)

0

Pelayan pribadi Liuli Guoguo, Cui Le dan Pelayan pribadi ibu Liuli Guoguo yaitu Cui Yin melihat pemandangan, saat dia tepat berada di depan mereka. Tampaknya, mereka juga sangat sedih ketika melihat keadaanya.

0

Nona keenam mereka terluka, tapi tidak bisa langsung dimandikan di dalam bak mandi. Cui Le hanya bisa menuangkan air hangat dengan segera, kemudian membuka sapu tangan, lalu membersihkan wajah Liuli Guoguo yang kotor dan tak karuan hitamnya itu. Setelah mengusap tubuh Liuli Guoguo dengan hati-hati, kemudian dia bersiap memakaikan baju bersih ke tubuh Liuli Guoguo. Saat dia melepaskan baju kotor Liuli Guoguo, hal itu membuat Liuli Guoguo terbangun.

"Sakit..." kata Liuli Guoguo sambil merintih kesakitan.

"Nona keenam, maaf tindakanku membuat Anda sakit. Apa Anda tidak apa-apa?" tanya Cui Le dengan perasaan sedih melihat Liuli Guoguo.

"Cui Le, kamu ambil makanan saja, biar aku yang menggantikan bajunya. Kamu ceroboh begitu." tutur Cui Yin yang sedang membereskan obat. Tampaknya, dia tidak tahan melihat apa yang terjadi di depannya, lalu dia berjalan ke samping ranjang.

Karena Cui Yin, memang lebih baik dalam melayani majikan.

"Apakah Raja Huayou sudah pergi?" tanya Liuli Guoguo yang baru terbangun dari tidurnya. Karena saat ini ibunya masih di genggaman pengambil jiwa, jadi dia tidak boleh menyerah, sebab dia harus menyelamatkan ibunya.

Cui Yin kemudian berkata dengan pelan, "Nona tenang saja ya, Raja Huayou sekarang harusnya sedang makan malam di aula besar, Tuan memerintahkan untuk meminta Nona istirahat dengan baik di kamar."

Dahi di wajah putih Liuli Guoguo tampak mengerut, selain itu mulutnya juga mengerut, kemudian dari matanya keluarlah air mata yang mengalir begitu saja. "Hiks Hiks Hiks... Cui Yin, bawalah aku kepada Raja Huayou, karena hanya dia yang bisa menyelamatkan ibuku. Aku harus menyelamatkan ibuku." pintanya. Air matanya menetes satu persatu, tangan kecil yang sudah diperban itu tampak menarik lengan baju Cui Yin.

"Tidak boleh! Nona, Nyonya dia… dia… dia... em..." tutur Cui Yin sambil membantu Guoguo mengikatkan baju dalam merah ke perut kecil Liuli Guoguo.

"Cui Yin..." kata Liuli Guoguo menggigit bibirnya yang pecah-pecah dan kering, lalu melototi Cui Yin, karena dia berkata dengan tekad yang besar.

Hati Cui Yin pun bingung, dia juga ingin menyelamatkan Nyonya. Tapi, sejak awal Nyonya dibawa oleh pengambil jiwa, dan Tuan tidak ada niatan untuk mencari kabar sama sekali, apalagi untuk menyelamatkannya. Terkait hal itu, dia sudah memahami dengan jelas terkait keinginan Tuannya itu.

"Nyonya sudah sakit-sakitan bertahun-tahun, kalau bukan karena Tuan Muda kedua yang memiliki kemampuan sebagai penangkap jiwa. Sehingga, dia bisa mencari uang untuk menyediakan obat-obatan, mungkin nyonya dari dulu sudah tidak bisa terselamatkan. Jika hari ini…" kata Cui Yin. "Pengambil jiwa itu sangat berbahaya dan kejam. Takutnya nyonya sudah… Em…" tambahnya.

Cui Yin sangat tidak berani, kalau membiarkan Nona keenam mengganggu Raja Huayou yang sangat dingin itu. Yang ditakutkannya, hal itu justru akan membuat Raja Huayou marah dan membunuh Nona keenam. Kalau seperti itu jadinya bagaimana nanti?

Bruuukk! 

Tiba-tiba terdengar suara seperti barang jatuh. Belum sempat Cui Yin sadar dari lamunannya, Liuli Guoguo saat ini sedang mengangkat kaki yang sedang direndam di air hangat. Kemudian. dia melompat dari ranjang dan pergi dengan cepat ke aula utama sambil menahan sakit. Dia meninggalkan ranjang, saat dirinya hanya memakai baju seperut berwarna merah, dan celana dalam berwarna putih. 

"Heh! Nona keenam! Baju, bajunya..." ucap Cui Yin dengan panik. Buruk! Ini buruk sekali! Raja Huayou terkenal mesum dan berhati dingin, dia tidak boleh melihat Nona keenam yang sembrono seperti itu ketika bertemu dengannya! Apa... apalagi bajunya tidak menutupi tubuhnya, tidak sepenuhnya menutupi tubuhnya, pikirnya kemudian.

Cui Yin yang sudah berpikir tidak karuan, batinnya bingung sendiri, dan dengan paniknya dia memutuskan untuk mengejar Liuli Guoguo dengan membawa baju merah muda.

Tap Tap Tap!, terdengar bunyi seperti pijakan kaki. Liuli Guoguo berlari dengan sekuat tenaga, dalam batinnya dia hanya tahu kalau dia terlambat sedikit saja, nyawa ibunya tidak akan terselamatkan. Dalam hatinya dia berkata, Tidak boleh berhenti! Tidak boleh berhenti! Dan dia merasa kalau kakinya bukan miliknya lagi.

Terdengar suara, Bruuuukkk! diikuti dengan teriakan, "Huwaaahh…"

Setelah selesai menelusuri ruang buku Kota Ye yang berada di sebelah danau, Xuanyuan Pofan kemudian keluar dari ruang buku. Dia merasakan ada sesuatu seperti daging yang menabrak dirinya. Saat menoleh, dia melihat gadis kecil yang hanya memakai pakaian dalam yang menutupi perut di depannya. Lalu, pikirannya langsung tidak karuan saat melihat Liuli Guoguo.

Pengawal yang menjaga di depan pintu ruang buku, awalnya berniat untuk menghentikan Liuli Guoguo. Namun saat melihatnya yang kecil dan rapuh, hati mereka tidak tega menghentikannya. Ketika pengawal masih dalam kebingungan, gadis berbaju merah yang hanya menutup perut itu sudah menabrak tamu utama. Baru saat itu, para pengawal langsung ketakutan dan merasa bersalah.

"Uuuhh... sakitnya..." rintih Liuli Guoguo yang baru saja tersandung, dia kemudian mencoba berdiri dari paha pemuda itu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.