Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pelukan Hangat (3)



Pelukan Hangat (3)

0

"Guoguo... Nama yang lucu juga." tutur Xuanyuan Pofan seraya mencubit pipi lembut Liuli Guoguo. Tatapan tajam elangnya sekarang justru menjadi tatapan yang sangat lembut.

0

Xuanyuan Pofan menahan tawa saat melihat Liuli Guoguo yang masih tidak berani memiringkan kepalanya untuk menatap dirinya, dia kemudian berkata, "Guoguo, siapapun boleh takut kepadaku, tapi tidak kamu. Oleh karena itu, angkat kepalamu dan lihat aku ya?" Pinta Xuanyuan Pofan dengan lembut.

Mungkin dari bertemunya Xuanyuan Pofan dengan Liuli Guoguo merupakan awal dia membuka kelembutan dalam dirinya. Namun, sayangnya kelembutan itu hanya terbatas, karena kelembutan itu hanya pada nonanya 'Liuli Guoguo'.

"Hah ?" tutur Liuli Guoguo yang tetap saja memiringkan kepalanya, lalu dia menggelengkan kepala. Tampaknya dia masih tidak berani mengangkat kepalanya. Seketika dia berkata, "Ibu pernah bilang, tidak boleh melihat mata seorang pesulap sembarangan."

"....." pikiran Xuanyuan Pofan tidak karuan, dia terdiamseketika, lalu berkata dalam hati, Oh ternyata karena ini. Tapi lebih baik, paling tidak bukan karena Liuli Guoguo takut kepadaku.

"Itu hanyalah kabar burung yang tidak benar saja, hanya pengambil jiwa yang tidak boleh menatap langsung mata pesulap. Tapi, kalau orang biasa boleh saja, bukannya ketika kamu menabrakku tadi kamu sudah menatap langsung ke mataku? Lihat bukannya kamu sekarang baik-baik saja."kata Xuanyuan Pofan sambil mencubit lembut pipi Liuli Guoguo.

"Oohh! Benarkah begitu?" ucap Liuli Guoguo, kemudian dia mengangkat kepalanya dan menatap ke arah pemuda itu. Lalu, dia mengedip-ngedipkan mata besarnya dan memperhatikan mata Xuanyuan Pofan dengan seksama. Bahkan, pandangan itu sampai membuat matanya memerah.

"Hah benar sekali, tidak ada masalah yang terjadi, apakah yang dikatakan ibu itu tidak benar ya?" tanya Liuli Guoguo.

"Lalu, apakah paman yang ada di depanku ini adalah Raja Huayou? Dia… sangat tampan sekali, lebih tampan daripada kakak keduanya." tambah Liuli Guoguo.

 Xuanyuan Pofan lega melihat Liuli Guoguo sudah tidak takut dengannya. Dia melihat Liuli Guoguo yang masih memakai jubah di punggungnya, kemudian dia menoleh ke pelayan yang ada di luar sambil berkata, "Pelayan cepat ke sini, pakaikanlah baju untuk Guoguo."

"Baik." jawab pelayan.

Setelah mendengar perintah Xuanyuan Pofan, Cui Yin dan Cui Le segera masuk dengan membawa baju merah muda yang awalnya memang mau dipakaikan ke Liuli Guoguo. Ketika kedua pelayan itu akan menggantikan baju, mereka merasa sedikit ragu. Hal itu karena Xuanyuan Pofan masih berada di samping Liuli Guoguo dan tidak ada tanda-tanda bahwa dirinya akan meninggalkan ruangan.

Walaupun nonanya ini masih kecil, tapi tetap Xuanyuan Pofan adalah seorang pemuda, sehingga ada perbedaan antara pria dan wanita.

"Em?" tutur Xuanyuan Pofan, tampaknya dia bingung melihat kedua pelayan yang tidak segera memakaikan baju untuk Liuli Guoguo. Sehingga dia pun mengeluarkan em sebagai isyarat.

Di sisi lain, Cui Le yang sedang memegang baju merah muda itu gemetaran mendengar suara dehem Xuanyuan Pofan, kakinya pun gemetaran ketakutan, seolah dia tidak tahu harus melakukan apa.

Liuli Guoguo yang masih tertutup jubah punggung Xuanyuan Pofan tiba-tiba mengedip-ngedipkan matanya, tampaknya dia bingung melihat tingkah kedua pelayannya. Dia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Akhirnya Cui Yin yang lebih dewasa memberanikan diri berbicara kepada Xuanyuan Pofan, "Maaf atas kelancangan hamba. Apakah Tuan sekarang bisa.... um... sedikit, atau mungkin..... meng, menghindar dulu, Nona keenam dia...."

Mendengar ucapan Cui Yin, tampaknya wajah Xuanyuan Pofan memerah karena canggung, Dia pun batuk dan mengiyakan dengan lembut, akhirnya dia berbalik dan pergi menghindar. Sepertinya hal itu terabaikan olehnya. Walaupun Liuli Guoguo sekarang masih kecil, tapi sudah sepantasnya dia memahami perbedaan pria dan wanita. Seketika Cui Yin dan Cui Le saling memandang, lalu mereka menghembuskan napas lega. Kemudian barulah mereka melepas jubah punggung yang menutupi tubuh Liuli Guoguo, kemudian menggantinya dengan baju merah muda.

Baru saja tangan Liuli Guoguo masuk dan melewati bajunya, tiba-tiba terdengar suara pengawal dari luar yang melapor ke Xuanyuan Pofan.

"Tuan, ibu dari Liuli Guoguo telah berhasil diselamatkan, ada juga tuan uda kedua Cheng Zhu yaitu Liuli Tian. Pengambil jiwa ini diutus oleh perguruan liar, niat mereka menangkap Nyonya Cheng Zhu adalah untuk mendapatkan uang. Tapi, sudah lama berlalu Tuan Cheng Zhu tetap tidak mengirimkan uang kepada mereka. Akhirnya mereka tidak sabar, bahkan hampir saja mereka membunuh ibu nona. Untungnya hamba dan kakak kesebelas datang di waktu yang tepat, kalau tidak..." kata pengawal kedua belas. Pengawal kedua belas adalah orang yang ceplas ceplos, sehingga hampir saja dia mengatakan semua yang ada di otaknya.

"Ibu! Kakak kedua! Apakah ibuku berhasil diselamatkan dan sudah pulang?" tanya Liuli Guoguo.

"Bukannya kakak ada di sekolah ya? Kenapa bisa? Buuukk!" tambahnya.

Setelah mendengar ucapan pengawal, Liuli Guoguo bergegas melompat turun dari ranjang, Cui Le yang sedang menalikan pita dengan bentuk kupu-kupu ke baju Liuli Guoguo. Sehingga, dia tidak sempat membuat tali di baju Liuli Guoguo, sehingga tali baju Liuli Guoguo tidak karuan.

Xuanyuan Pofan berjalan cepat dan menggendong Liuli Guoguo ketika dia melihat Liuli Guoguo turun dari ranjang. Dia segera mengapit Liuli Guoguo di pelukannya sambil berkata, "Tidak boleh pergi tanpa memakai alas kaki, pakai sepatu dulu."

"Huwaaaahhhh..." jawab Liuli Guoguo.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.