Istri Kecilku Sudah Dewasa

Persik Kecil (3)



Persik Kecil (3)

0

Liuli Guoguo akhirnya mau makan, seketika dia membuka lebar kedua lengannya ke arah Xuanyuan Pofan, tampaknya dia minta digendong. Seketika bibir Xuanyuan Pofan tersenyum, lalu dia mengelus-elus dengan lembut kepala belakang Liuli Guoguo. Setelah itu, dia menggendong Liuli Guoguo dan membawanya pergi sarapan.

0

Liuli Guoguo yang selesai makan, terlihat masih berada di pelukan Xuanyuan Pofan. Lalu, dia pergi ke kamar ibunya dengan cara digendong oleh Xuanyuan Pofan.

Sesampainya di kamar ibunya, Liuli Guoguo yang berada di pelukan Xuanyuan Pofan meronta-ronta ingin turun. Setelah itu, dia menuju ke samping ranjang ibunya. Tampak dia bersandar dan menopang wajahnya dengan kedua tangan kecilnya sambil mengerutkan dahinya, dalam batinnya berkata, Kenapa Ibu tidak ada tanda-tanda sedikitpun yang memperlihatkan Ibu akan sadar ya?

"Kakak keenam, kemarin malam kamu pergi kemana?" tanya Liuli Guoguo.

Tidak lama kemudian, si gendut Xuanyuan Poxi masuk ke dalam kamar sambil membawa ketapelnya. Hari ini setelah bangun, dia segera pergi mandi dan menyikat giginya. Dia melihat kamar kakaknya yang masih tertutup rapat, seketika dia merasa agak sedikit aneh.

Biasanya, Kakak keenam Xuanyuan Poxi bangun lebih pagi darinya, namun ketika membuka pintu kamar Xuanyuan Pofan, dia tidak melihat dan merasakan tanda-tanda kamar tersebut telah digunakan. Hal itu membuat Xuanyuan Poxi menjadi bingung. "Kemarin malam kakak keenam tidak kembali ke kamar?" tanyanya.

Setelah mendengar ucapan Xuanyuan Poxi, pandangan Xuanyuan Pofan yang awalnya menatap Liuli Guoguo, seketika beralih kepada adik ke delapannya yang baru saja masuk ke kamar. Ketika mulutnya ingin berkata kapan adik di belakangnya ini datang, dia mengurungkannya.

"Ya ampun? Bukannya kamu itu adalah adik kecil yang kemarin diasuh dan dibujuk oleh kakak keenamku ya?" tanya Xuanyuan Poxi.

Dalam waktu sekejap ketika Xuanyuan Poxi melihat Liuli Guoguo, saat bertanya tanpa sadar dia maju mendekati Liuli Guoguo. Tampak wajah bulat berlemak itu maju mendekati, lalu dia menatap mata besar Liuli Guoguo yang seperti anggur. Bahkan, dia sampai melupakan kebingungannya kenapa kakak keenamnya kemarin malam tidak kembali ke kamar.

 Liuli Guoguo diam dan tidak berkata apa-apa, lalu dia membelalakan matanya. "Si gendut putih?" tanyanya. Saat itu juga si Liuli Guoguo sadar, kemudian dia memilih mundur karena takut. Kemarin, karena sifat kekanak-kanakannya membuat marah dan kesal si gendut putih, hal itu membuat ayahnya menendangnya, lalu tiba-tiba terbayang lagi pemandangan ketika ia tersiram air panas.

Wajah kecil Liuli Guoguo tampak seperti roti kukus, bibir merah mudanya menyerupai ceri, dan mata besar yang berair, dia yang sadar seketika bersembunyi. Penampilannya yang sangat berbeda dengan pertama kali dilihat Xuanyuan Poxi, hal itu membuat Xuanyuan Poxi merasa terkejut.

"Ya ampun, ternyata kamu bukan si arang hitam, begitu berair, yang benar kamu itu persik madu! Apalagi kelihatannya lebih lezat daripada persik madu! Sini, biarkan Tuan menggigitmu!" tutur Xuanyuan Poxi.

Setelah Xuanyuan Poxi berkata, tampak dia berjalan mendekat dan seolah ingin menerkam Liuli Guoguo. Tampaknya dia benar-benar menganggap Liuli Guoguo seperti persik madu yang lezat.

Bruuuuukkkk

Si gendut putih, Xuanyuan Poxi terjatuh dan kepalanya terbentur ke ranjang. "Aduuuuuhhh!" keluhnya. Dia berusaha berdiri, lalu mengelus kepalanya yang terbentur ranjang. Dia melihat persik madunya sudah berada di dekapan kakak keenamnya yang dingin itu. Persik madu itu sudah berada di depan kakak keenamnya, dia menatap dengan mata besarnya, dia bersembunyi karena takut dan malu.

Liuli Guoguo yang seperti ini, benar-benar terlihat sangat imut! Huwaaaaahhh! terlalu, terlalu imut! batin Xuanyuan Poxi. Lalu ketika melihat ekspresi kakak keenamnya, justru terlihat berbeda. 

Um…

"Dingin... Dingin… Dingin… Dingin…!" kata Xuanyuan Poxi yang tiba-tiba merasa suhu ruangan menurun drastis, bahkan seperti hari yang panas terik juga bagaikan dinginnya salju dan hembusan angin. "Kakak keenam, dia benar-benar seperti persik madu, dia tampaknya sangat lezat, hehe..." tuturnya sambil tertawa senang, tapi kakak keenamnya justru berwajah dingin dan mengerutkan keningnya. Akan tetapi, ketika dia semakin tertawa, hatinya semakin tidak tenang, dia merasa seperti akan ada masalah besar datang.

Tuhan tahu kalau tujuannya mengatakan ini semua untuk membuat suasana semakin hidup. Xuanyuan Poxi benar-benar merasa Liuli Guoguo sangat imut, ingin memeluk, dan menciumnya, namun dia tidak ada maksud lain. Bukannya Ayah dan Ibu tiri setiap bertemu putri kecil, mereka selalu ingin memeluk dan menciumnya juga? Atau bahkan menggigitnya? Tapi… batinnya.

"Pengawal lima pengawal enam, karena pangeran delapan ikut berkeliling di luar sehingga dapat mempengaruhi belajarnya. Maka, aku raja memerintahkan kalian berdua untuk menjaga dan mengantarnya ke sekolah Yun." perintah Xuanyuan Pofan.

Satu tangan Xuanyuan Pofan mengelus rambut kepala dan satu tangannya lain memeluk Liuli Guoguo, dengan eratnya melindungi seperti raja serigala. Tampak kedua bola matanya menatap tajam dan dingin ke arah si gendut seraya berkata, "Hah?"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.