Istri Kecilku Sudah Dewasa

Bukan Aku yang Kentut



Bukan Aku yang Kentut

0Orang-orang yang ada di dalam kereta kuda mewah itu langsung mengalihkan pandangan mata mereka. Yaitu ke arah gadis kecil berbaju merah muda yang ada di atas gendongan pria berjubah hitam.       1

Mata bulat dan besar Liuli Guoguo yang bagai anggur itu terlihat berkedip, lalu berkedip, dan berkedip lagi. Kemudian dia segera menutup hidung kecilnya dan berkata, "Bukan aku yang kentut! Bau kentutku tidak sebau ini!"     

Xuanyuan Poxi juga dengan cepat menutup hidungnya yang mancung, "Si persik madu, apakah baik bagimu untuk menyembunyikan hal yang nantinya pasti juga akan terkuak di sini?" tanyanya. Hehehehe, baik baik baik, batinnya setelah itu.     

"Kakak Xuanyuan Poxi kurus, benar-benar bukan aku yang kentut! Kentutku tidak akan sebau ini! Kamu jangan memfitnahku! Kakak Po, benar kan yang aku katakan? Bau kentutku tidak sebau ini kan?" tanya Liuli Guoguo sambil menutup kencang hidung kecilnya, hingga suaranya sedikit berubah.      

Karena Liuli Guoguo khawatir dituduh orang yang kentut, jadi dia pun buru-buru menyangkal dan membersihkan namanya. Dia juga mengatakan kalau dirinya tidak ada hubungannya dengan kentut ini sama sekali. Bahkan dia juga sampai tidak ingat lagi kalau dirinya ingin buang air besar.     

"Sial! Kentut busuk ini punya pangeran kedelapan!" kata istri chinchilla sambil melompat-lompat di dalam keranjang. Jari kecil di tangannya juga menunjuk ke arah Xuanyuan Poxi.      

Walaupun suara chinchilla ini sangat kecil dan seperti suara tikus biasa jika didengar oleh Xuanyuan Pofan dan juga Liuli Guoguo. Namun, tangan berlemak istri chinchilla yang kecil dan berbulu lebat itu menunjuk langsung ke arah Xuanyuan Poxi.      

Bahkan, gerakan ini terlihat lebih jelas maksudnya, daripada ekspresi di wajah berbulu chinchilla itu sendiri. Sehingga, tatapan semua orang yang awalnya melihat ke arah Liuli Guoguo yang mengenakan baju merah muda. Jadi teralih ke pemuda berbaju putih, yaitu Xuanyuan Poxi.     

"Sialan! Bola berlemak, sialan kamu ya?!" ucap Xuanyuan Poxi yang sudah bersiap menggenggam jari istri chinchilla di dalam keranjang bunga, karena telah menguak aibnya ini. Namun, baru saja mengulurkan tangan, dia pun berhenti. Sebab, tiba-tiba dia teringat dengan chinchilla berlemak yang begitu galak tadi, jadi dia pun menarik kembali tangannya.     

Xuanyuan Poxi kemudian mengangkat pundaknya, dan mengabaikan Liuli Guoguo yang terus menggodanya. Lalu, dia menjauhkan sepiring kuaci yang ada di atas meja, dan berkata, "Iya iya, si persik madu, bukan kamu pelakunya. Semua ini salah kuaci ini!"      

Begitu selesai bicara, wajah Xuanyuan Poxi kemudian langsung memerah, dan dia segera memalingkan wajahnya ke jendela kereta. Sialan, kalau tahu begini. Aku pasti akan sedikit saja makan kuacinya. Benar-benar telah menghancurkan citraku yang anggun dan begitu tampan ini, cih! batinnya.     

"Hahahahaha," Pao Baobao segera menutup mulutnya sendiri, namun pundaknya masih bergetar hebat karena menahan tawanya.     

"Hahahahhahaha! Tidak heran kalau kentut ini bau sekali! Ternyata kakak Xuanyuan Poxi kurus yang kentut. Kakak Xuanyuan Poxi kurus, kamu jahat sekali! Bahkan kamu mau menyalahkan ini padaku. Untung saja Tuan Bao dan Yuan Bao ku ini pandai sekali, kalau tidak aku pasti sudah difitnah dan diperlakukan tidak adil!" kata Liuli Guoguo sambil menjulurkan kepalanya di atas gendongan Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Poxi lalu menggunakan kemampuannya menurunkan leher, kemudian dia mengangkat kerah bajunya dan menurunkan kepalanya karena malu. Si persik madu, oke oke, aku salah. Jangan bicara lagi, lah! Jangan bicara lagi! Kamu tidak malu, tapi aku ini yang malu sekali! batinnya.     

Ketika Liuli Guoguo masih berbicara dan tertawa, telur rebus kecil di dadanya terasa bergerak ke atas dan ke bawah, di dada Xuanyuan Pofan yang saat ini sedang menggendongnya. Meskipun dia juga sering sekali, dulu menggendong Liuli Guoguo seperti ini.      

Tapi, kebetulan akhir-akhir ini Xuanyuan Pofan sudah lama tidak menggendong Liuli Guoguo seperti ini. Dia benar-benar tidak menyangka, ketika hanya lewat beberapa bulan saja, tapi payudara istri kecilnya ini bahkan sudah tumbuh dengan sebaik ini.     

Setelah pria itu menyadari pikiran buruknya, Xuanyuan Pofan dengan cepat menepuk pantat gadis itu dan berkata, "Kamu masih ingin pergi buang air besar atau tidak? Em?"     

"Oh, oh! Iya, iya! Ayo Kakak Po, aku sudah tidak tahan lagi!" kata Liuli Guoguo begitu ingat kalau dirinya sedang kebelet ingin buang air besar. Jadi, dia pun segera meminta kakak Po agar cepat menggendongnya untuk pergi ke kamar mandi.     

Xuanyuan Pofan hanya bisa geleng-geleng kepala ketika melihat tingkah istri kecilnya ini. Dia lalu berbalik, dan dengan cepat menurunkan Liuli Guoguo ke toilet di kamar mandi berukuran kecil, kemudian menutup pintu sihir kamar mandi itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.