Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tetap Kamu Saja yang Baik



Tetap Kamu Saja yang Baik

0"Sialan! Pengawal kedua belas, kamu kenapa diam saja, cepat turun dari atasku!" perintah Xuanyuan Poxi sambil menepuk-nepuk keningnya dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.      
0

Sialan! Jika yang berguling berkali-kali dan menindihku saat ini adalah kakak Dewi, pasti itu sangat menyenangkan! Tapi aku malah berguling dengan seorang pria? Apalagi kami sudah berguling berkali-kali. Ya Tuhan, kenapa kamu mempermainkanku seperti ini! batin Xuanyuan Poxi.      

"Oh, iya iya!" kata pengawal kedua belas, kemudian dia dengan segera berdiri dan bangkit dari tubuh Xuanyuan Pofan. Setelah itu dia bergumam, "Bukannya ini semua karena pangeran kedelapan sendiri yang menimpaku barusan..."     

"Apa kamu bilang?!" tanya Xuanyuan Poxi yang sudah berdiri sambil mengernyitkan kening dan menepuk-nepuk pantatnya yang kotor.     

Mereka berdua sama-sama ahli bela diri. Jadi, walaupun terjatuh dari kereta kuda yang melaju sangat kencang. Mereka tidak akan sampai terluka parah, dan hanya terdapat beberapa luka goresan di kulit mereka yang lembut.     

"Tidak ada apa-apa, kok!" jawab pengawal kedua belas yang segera menggelengkan kepalanya. Lalu, dia melanjutkan kata-katanya kepada Xuanyuan Poxi, "Yang mulia, tangan anda terluka. Aku punya obat pemercepat penyembuhan luka, sini biar aku oleskan ke luka anda."     

Xuanyuan Poxi kemudian mengangkat tangannya, lalu melihatnya. Dia baru menyadari kalau di bagian siku tangannya memang tergores. Lalu, dia segera mengiyakan, dan mengizinkan pengawal kedua belas untuk mengobati luka tersebut. Dia pun langsung mengulurkan tangannya yang terluka kepada pengawal kedua belas.      

Pengawal kedua belas lalu menarik tangan itu, dan mulai mengoleskan obatnya. Tepat pada saat ini, pengawal kesatu dan pengawal ketujuh kini sudah menghentikan kereta kudanya. Pengawal ketujuh kemudian berjalan menghampiri mereka, setelah itu perhatiannya tertuju kepada Xuanyuan Poxi sambil berkata, "Yang Mulia, apa anda baik-baik saja?"     

"Aku baik-baik saja, aku mana mungkin terluka parah hanya karena jatuh begitu? Ini hanya sekadar jatuh dari kereta kuda saja kok, bukanlah masalah yang besar," jawab Xuanyuan Poxi dengan sombongnya. Lalu, dia pun terus berkata kepada pengawal ketujuh, "Ayo jalan, segera naik kereta kuda untuk melanjutkan perjalanannya!"     

"Yang Mulia anda terluka, lebih baik istirahat saja di sini. Tuan dan Nyonya kecil masih ada urusan yang harus diselesaikan. Kelihatannya, nanti baru bisa melanjutkan perjalanannya lagi," kata pengawal ketujuh dengan santai kepada Xuanyuan Poxi. Setelah itu, dia pun berbalik dan kembali ke arah kereta kuda.     

"Yoh! Ada urusan yang mau diselesaikan? Urusan apa memangnya yang mau diselesaikan?" tanya Xuanyuan Poxi dengan bingung. Namun, pengawal ketujuh hanya meninggalkan punggungnya yang dingin tanpa menjawab pertanyaannya.     

Melihat punggung wanita berbaju merah yang seksi itu, Xuanyuan Poxi hanya bisa menarik sudut bibirnya. Kemudian dia mengalihkan pandangan matanya ke pengawal kedua belas yang sedang mengoleskan obat padanya. Dia memanyunkan bibirnya, lalu bergumam dan mengeluh dengan manjanya kepada pengawal kedua belas, "Pengawal kedua belas huh, tetap kamu saja yang baik di sini."     

Pengawal kedua belas seketika terkejut, dan akhirnya tangan yang sedang mengoleskan obat itu bergetar karena mendengar pangeran Xuanyuan Poxi yang tiba-tiba berkata seperti ini.      

Xuanyuan Poxi juga merasakan keanehan dalam ucapannya. Jadi, dia pun dengan segera membenarkan ekspresi wajahnya yang manja tadi menjadi lebih serius. Setelah itu dia menambahkan ucapannya dengan berkata, "Maksudku, di antara kalian para pengawal ini, semuanya hampir sama dengan kakak keenam, begitu dingin dan kaku."      

"Kamu dan pengawal ketiga lebih mendingan, bersikap seperti orang normal pada umumnya. Oh iya, karena membahas pengawal ketiga, aku jadi ingat, kenapa tidak meminta pengawal ketiga datang dan ikut bersama kita. Dengan begini, aku bisa membuat sebuah kelompok untuk bersenang-senang," lanjut Xuanyuan Poxi.     

Pengawal kedua belas langsung bahagia begitu mendengar ucapan Xuanyuan Poxi, "Yang mulia, pengawal ketiga juga ikut dalam perjalanan ini. Dia dan kakak pengawal kesembilan sudah lebih dulu pergi ke kerajaan Lan Hai dengan kereta merak terbang. Begitu dari sana, mereka akan menjemput kita jika kita sudah sampai di sana," jelasnya.     

Begitu mendengar ucapan pengawal kedua belas, Xuanyuan Poxi pun melengkungkan bibirnya kepada pengawal kedua belas, memperlihatkan senyum lebar yang penuh maksud.      

Pengawal kedua belas juga sama, dia pun melengkungkan bibirnya dan ikut tersenyum.     

***     

"Kakak Po, tisu! Aku lupa bawa tisu, bagaimana ini?!" tanya Liuli Guoguo yang baru saja berjongkok lama di toilet.      

Saat ini, Liuli Guoguo telah mengangkat roknya, tapi tiba-tiba dia ingat kalau dirinya tidak membawa tisu. Dia kemudian menjulurkan kepala kecilnya, lalu menarik suara di tenggorokannya kepada Xuanyuan Pofan yang sedang berjaga di luar. Karena kamar mandi di dalam kereta kuda kecil, jadi Liuli Guoguo tidak bisa buang air besar.      

Xuanyuan Pofan hanya bisa menepuk keningnya, dia lalu menggendong Liuli Guoguo keluar dan mencari tempat tersembunyi berupa rerumputan, untuk menyelesaikan masalah buang air besar ini. Namun, urusan dari gadis kecilnya ini entah mengapa sungguh banyak sekali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.