Istri Kecilku Sudah Dewasa

Gadis Berbaju Putih



Gadis Berbaju Putih

1Begitu selesai melempar keranjang bunga itu, Xuanyuan Pofan pun langsung menarik telinga putih Liuli Guoguo sambil berkata, "Jangan dilihat lagi!"     2

"Kenap..." Liuli Guoguo awalnya bingung kenapa. Tapi tidak lama kemudian, dia mengerti kenapa tidak boleh. Akhirnya dia langsung mengiyakan, setelah itu kembali menaruh tangan kecil putihnya ke telapak tangan besar Xuanyuan Pofan.      

Dengan patuhnya Liuli Guoguo digandeng lagi oleh Xuanyuan Pofan, lalu melanjutkan perjalanan mereka. Namun, dia tidak menyadari kalau di wajah tampan pria berjubah hitam di sampingnya sekarang ini, muncul rona merah yang terlihat sulit untuk dijelaskan.     

***     

Setelah peperangan manis dan mesra, suami chinchilla yang bertubuh gemuk itu masih tetap menindih tubuh istrinya yang gemuk. Dia menaikkan tangan berlemaknya, lalu memukul dengan keras pantat istrinya dan bertanya dengan santai, "Ayo katakan, kamu salah tidak?"     

"Hah?" gumam istri chinchilla dengan bingung. Tapi, dia mengira bahwa suami tampannya ini sedang bermain trik seks terbaru yang menyenangkan. Sehingga dia pun langsung menjawab, "Em em."     

Suami chinchilla pun akhirnya kembali tenang, dan dia langsung melengkungkan sudut bibirnya karena tersenyum. Dia lalu memukul lagi pantat istrinya, dengan tangan berlemaknya dan mulai melanjutkan peperangan seks yang penuh gelora.     

"Aduh! Han Zi, sudah dong!" gumam istri chinchilla. Karena sebenarnya, dia masih ingin memandangi serigala-serigala tampan itu. Sebab, jika mereka sudah masuk kamar, pasti dia tidak akan bisa melihat pemandangan indah itu lagi.     

"Ayo! Aku masih belum puas ini!" kata suami chinchilla tanpa memedulikan permohonan istrinya yang bodoh. Setelah itu, dia langsung memulai peperangan lagi.     

"Awww, dasar mesum!" gumam istri chinchilla. Karena permohonannya tadi tidak berhasil, dia pun kemudian mendesah di samping telinga suaminya. Desahan yang begitu menggoda dan manja tersebut membuat suami chinchilla semakin liar dalam meneruskan perang seks ini.      

Sial! Bajingan kamu suamiku! kenapa masih melanjutkan lagi! batin istri chinchilla.     

Pengawal kedua belas benar-benar tidak berdaya dan hanya bisa menepuk keningnya. Kalian berdua sudah jangan begini lagi dong. Sungguh menyakiti mata saja! Huwaaahh! batinnya.      

Tanpa berkata apa-apa, pengawal kedua belas langsung mengangkat kepalanya lebih tinggi seperti biasanya. Padahal, di dalam hatinya dia merasa begitu resah sekali. Tuan, kenapa kamu selalu menyerahkan tugas aneh dan tak penting seperti ini padaku, sih?! Hiks hiks hiks! keluhnya dalam hati.     

***     

Pengawal kesembilan adalah yang dari awal sudah menyiapkan kamar di area tamu VIP, sesuai dengan maksud Xuanyuan Pofan. Liuli Guoguo dan Pao Baobao akan tinggal satu kamar dengan pengawal ketujuh. Lalu, Xuanyuan Pofan dan pria yang lainnya, mereka akan tinggal di kamar masing-masing.     

"Liuli Guoguo, kamu main dulu dengan Pao Baobao, ya. Begitu aku selesai mengikuti upacara pembukaan acara, aku akan langsung datang menemuimu," kata Xuanyuan Pofan sambil mencubit hidung kecil Liuli Guoguo.     

Demi Liuli Guoguo, gadis imut yang manja ini. Mereka jadi datang cukup terlambat di kerajaan Lan Hai ini. Apalagi datangnya bukan satu hari sebelum acara dimulai, namun beberapa jam sebelum dimulai. Setelah habis satu dupa, maka sudah tiba waktunya upacara pembukaan acara pertandingan Fengyun Sirius tingkat besar.      

Upacara pembukaan acara ini hanya boleh diikuti oleh para peserta pertandingan. Jadi Xuanyuan Pofan tidak boleh membawa Liuli Guoguo pergi untuk mengikuti upacara ini bersama-sama. Kalau tidak begitu, dia pasti sudah membawa Liuli Guoguo untuk terus berada di sampingnya.     

"Em em! Baiklah," kata Liuli Guoguo sambil mengangguk.     

Xuanyuan Pofan lagi-lagi mencubit pipi kecil dan lembut Liuli Guoguo. Lalu menyerahkan baju Liuli Guoguo ke pengawal ketujuh.      

Liuli Guoguo pun kemudian menarik Pao Baobao, dan mengikuti pengawal ketujuh untuk pergi ke kamar mereka.     

***     

Area kamar gratis di menara Ming Ying, tepatnya di kamar nomor 5,      

"Ayah, ayo minum buburnya untuk menghangatkan tubuh," ucap seorang gadis berbaju putih. Dia membawa semangkuk bubur dan pergi duduk ke samping ranjang, lalu berhadapan dengan paman-paman yang tampak sakit dan saat ini sedang berbaring di ranjang.     

Di sisi ranjang yang lain, ada seorang gadis berbaju biru yang sedang menjahit pakaian. Pria tua yang berbaring di ranjang dengan banyak keriput di sudut matanya, lalu memperlihatkan pandangan matanya yang sayu. Kemudian dia didudukkan oleh gadis berbaju putih tersebut.      

Ketika pria tua itu mau mengambil bubur yang ada di tangan gadis berbaju putih itu. Namun gadis tersebut langsung menepis tangan kasar pria tua tersebut sambil berkata, "Ayah, biarkan aku, Su Muhuan saja yang menyuapimu." Lalu, muncul senyuman manis di wajah kecilnya yang terlihat pandai itu.     

Sudut bibir pria tua itu kemudian bergerak, karena dia ingin mengatakan sesuatu, tapi pada akhirnya dia tidak punya tenaga untuk mengatakan apapun. Dia lalu hanya menundukkan pandangan matanya kepada gadis berbaju putih tersebut.     

"Su Muhuan, biar aku saja yang menyuapi. Waktumu sedikit, walaupun masih ada waktu beberapa hari sebelum pertandingan dimulai. Tapi lebih baik kamu menggunakan waktumu ini untuk berlatih saja. Biar aku saja yang menyuapkan bubur ini untuk ayah," kata gadis berbaju biru yang duduk di samping ranjang dan sedang menjahit pakaian. Dia lalu meletakkan pakaian di tangannya dan berjalan di ujung ranjang.     

Gadis berbaju putih itu berpikir sejenak, lalu mengiyakan ucapan gadis berbaju biru itu. Kemudian dia menyerahkan bubur di tangannya kepada gadis berbaju biru. Di hari pertandingan nanti, dia akan ditempatkan pada pertandingan ahli pembuat obat tingkat bintang satu.      

Nanti, gadis berbaju putih itu harus bisa meneliti dan membuat pil obat penambah darah merah untuk menyembuhkan sakit ayahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.