Istri Kecilku Sudah Dewasa

Si Ahli Akting Ini Benar-Benar Tidak Bisa Dilawan



Si Ahli Akting Ini Benar-Benar Tidak Bisa Dilawan

0"Tidak! Kakak Po, kamu berubah! Kakak Po, dulu kamu tidak pernah tidak menyukaiku karena aku gendut! Sekarang, pada saat ini, kamu tidak suka aku dan tidak mau mengangkatku setinggi-tingginya," keluh Liuli Guoguo.      2

Semakin Liuli Guoguo berkata, semakin dia menempatkan wajah kecilnya dalam ekspresi yang sangat sedih. "Huwaahh! Kakak Po, ketika aku semakin tua, apa kamu tidak akan menyukaiku lagi karena tua? Tidak menyukaiku karena aku sudah tidak cantik lagi? Lalu pergi keluar mencari Liuli Guoguo muda yang lain? Huwahhh! Kakak Po, kamu benar-benar berubah!" rengeknya.     

Liuli Guoguo lalu memegang dadanya dengan ekspresi yang sangat sedih, dia terus mengucapkan kata-kata itu dengan serius sambil melanjutkan aktingnya. Ekspresi di wajah imutnya sangat sejalan dengan aktingnya ini, menunjukkan ekspresi sakit hati dan keputusasaan.     

Dua kusir yang ada di depan kereta kuda itu jadi semakin pusing melihat ini, mereka kemudian menyeka keringat di keningnya, lalu membatin, Raja Huayou dan istri kecilnya ini sedang memainkan sandiwara yang mana lagi? Nyonya kecil, luar biasa sekali akting anda! Tuan, seharusnya anda memberikan Nyonya kecil sebuah tim pertunjukan teater, kalau tidak begitu, akan sangat menyia-nyiakan bakat dan talenta akting Nyonya kecil!     

Xuanyuan Pofan sudah tidak tahan lagi dan benar-benar tidak bisa melakukannya, tapi dia ingin terus menemani istri kecilnya bermain sandiwara ini. Pada saat ini, dia tidak bisa dan tidak berani tertawa, karena takut menghancurkan sandiwara serta akting istri kecilnya yang bertema 'Sengsara dalam kesedihan'.     

Tapi jika terus menemani sandiwara ini, Xuanyuan Pofan seakan tidak bisa menahan tawanya dan malah akan melukai hati istri kecilnya. Sehingga, dia pun menuruti apa mau istri kecilnya, sambil memegang kereta kuda lalu membungkukkan tubuhnya. Setelah itu dia berkata dengan ekspresi sedih kepada Liuli Guoguo sambil menepuk pundaknya, "Naiklah, aku tidak berubah. Kedepannya, aku juga tidak akan berubah."     

Sebenarnya Xuanyuan Pofan tidak mengerti, kenapa istri kecilnya ini bisa berakting sebegitu bagusnya dan juga begitu masuk ke dalam perannya. Sedikitpun tidak pernah tertawa dan menghancurkan aktingnya sendiri. Apalagi, kata-kata yang diucapkannya itu semuanya seolah sudah diolah dulu hingga semakin mendalami setiap adegannya.      

Apanya yang 'Tidak suka ketika dia tidak cantik lagi lalu pergi keluar mencari Liuli Guoguo muda yang lain?'. Ucapan semacam ini bisa-bisanya keluar dan terpikirkan olehnya. Xuanyuan Pofan benar-benar kagum dengan talenta istri kecilnya ini.     

Setelah Kakak Po mengangkat dan menggendong Liuli Guoguo setinggi-tingginya, ekspresi sedih di wajah kecilnya langsung berubah menjadi ekspresi bahagia bagaikan bunga-bunga kecil yang bermekaran. Dia pun dengan segera menyamankan diri di punggung Xuanyuan Pofan. Kebahagiaan yang dirasakannya sekarang seolah akan membuatnya melayang ke langit.     

Tidak lama kemudian, Liuli Guoguo benar-benar menjauhkan kaki kecilnya dari tanah. Dia terbang, hanya saja terbang di pundak Xuanyuan Pofan yang tegap. Setelah itu langsung muncul dua lesung pipi yang sangat manis di pipinya.     

"Kakak Po, setelah menggendongku setinggi-tingginya, apa kamu merasa kalau aku ringan dan tidak berat, kan?! Sebenarnya aku tidak berat, kan? Aku sangat ringan sekali!" kata Liuli Guoguo kemudian.     

Mendengar ucapan Liuli Guoguo ini, Xuanyuan Pofan setelah itu melengkungkan bibirnya karena tersenyum. Kepercayaan diri yang tinggi dan hanya dimiliki istri kecilnya ini, entah sudah diturunkan dari leluhur yang mana.     

Saat ini, Xuanyuan Pofan tidak ingin lagi menggoda Liuli Guoguo. Sebaliknya, dia malah menepuk-nepuk pantat kecil Liuli Guoguo dan langsung mengiyakan, "Iya benar sekali." Jika tidak melakukan ini, entah istri kecilnya itu akan memainkan sandiwara yang mana lagi, karena si ahli akting ini benar-benar tidak bisa dilawan.     

Dua kusir yang masih duduk di depan kereta kuda saling memandang. Mereka hanya bisa melihat kemesraan antara Raja Huayou dan istri kecilnya, yang membuat mereka jadi iri tapi juga kagum. Rasa iri ini bagaikan makanan anjing yang besar, yang begitu saja dilemparkan kepada mereka.      

Lalu, mereka masukkan ke dalam sakunya. Tiba-tiba mereka ingat dua anjing besar di rumahnya. Anjing besar yang bernama si kuning dan si hitam ini tidak akan kekurangan makanan anjing lagi ke depannya. Jika tidak habis makan sendiri, maka bisa diberikan untuk si kuning dan si hitam.     

Xuanyuan Pofan pun menggendong istri kecilnya itu setinggi-tingginya sambil berjalan pergi ke dalam bangunan Chiming. Bibir kecil Liuli Guoguo terlihat terus-menerus bercerita tanpa hentinya kepada Kakak Po-nya.     

"Kakak Po, ayo tebak, mimpi apa aku kemarin malam?"     

"Mimpi apa emangnya?" tanya Xuanyuan Pofan sambil mengangkat pundaknya. Kaki kecil Liuli Guoguo yang ada di depan pundaknya juga terlihat digoyang-goyangkan dengan ringannya.     

"Kemarin malam, aku bermimpi berubah jadi kupu-kupu, lalu pergi terbang ke kebun bunga. Saat itu, aku bertemu Tuantuan dan Yuanyuan! Di kebun bunga itu, mereka mempunyai banyak sekali bayi kecil yang imut dan lucu. Mereka juga menggunakan berbagai kelopak bunga untuk membuat tempat tidur dan rumah untuk bayi mereka."      

"Mereka membangun banyak sekali rumah untuk bayi mereka, rumah yang berwarna-warni dan sangat indah! Jika di zaman dan kehidupan sekarang ini bisa membangun rumah dari kelopak bunga, tanpa takut badai dan hujan. Maka, aku juga mau membangun satu dengan kakak Po, lalu membiarkan bayi-bayi kita kedepannya masuk ke dalam rumah itu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.