Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pao Baobao



Pao Baobao

0Tuan matahari terlihat sedang sibuk untuk menenggelamkan tubuhnya dan mulai berhubungan seks dengan para wanita kecil di balik lereng bukit.     
0

Sedangkan di dapur kediaman Raja Huayou, semua orang juga terlihat sangat sibuk. Pertama, karena ada tamu yang akan datang, jadi mereka harus memasak dan menambahkan hidangan yang akan disajikan. Lalu, yang kedua adalah yang terpenting, yaitu mereka mau memasak bunga pencuci sumsum untuk Nyonya Liuli Guoguo dan juga Nona Pao Baobao.     

Proses mencuci sumsum untuk anak-anak yang belum belajar ilmu bela diri, maka akan dilakukan secara ketat dan tidak boleh ceroboh sedikitpun. Namun, kalau dilihat hari ini benar-benar cukup spesial, karena koki utama yang bertanggung jawab untuk memasak bunga pencuci sumsum adalah tamu spesial di kediaman ini, yaitu Na Lanyan.     

Selain melukis simbol mantra, keahlian Na Lanyan adalah memasak. Jadi, demi membuat istri kecil dari sahabat baiknya bisa makan bunga pencuci sumsum dengan lezat dan nikmat. Dia pun akhirnya bersedia untuk pergi ke dapur sendirian, lalu sibuk memasak bunga pencuci sumsum untuk istri kecil sahabatnya.     

Hal tersebut membuat Liuli Guoguo sangat penasaran. Dia lalu membawa Pao Baobao ke sampingnya untuk memperhatikan dan mengawasi di dapur. Dia ingat kalau guru pemusnahan sudah bilang, bagaimana cara untuk menangani, alias memasak bunga pencuci sumsum itu.      

Guru pemusnahan menyarankan cara memasak bunga pencuci sumsum paling baik adalah dengan cukup membaca buku catatan mencuci sumsum. Tapi, entah kenapa paman Na Lanyan sekarang seolah tidak melakukan hal,seperti yang tertulis di buku itu.     

"Paman Na Lanyan benar-benar tidak perlu melihat buku catatan mencuci sumsum, kah? Apa kamu mau mengukus, menggoreng dan menumis bunga pencuci sumsumnya ya?" tanya Liuli Guoguo kepada Na Lanyan, sambil menirukan ucapan Lin cantik hari ini.     

Pao Baobao seketika menahan tawa begitu mendengar pertanyaan polos dari Liuli Guoguo. Setelah itu, dia mengedipkan mata aprikotnya kembali, untuk memperhatikan Na Lanyan. Hanya saja, yang berbeda darinya dengan Liuli Guoguo adalah, Liuli Guoguo sekarang sedang memperhatikan bunga pencuci sumsum yang sedang dimasak Na Lanyan. Sedangkan dia memperhatikan orangnya, yaitu Na Lanyan.     

Pao Baobao terus-terusan memperhatikan Na Lanyan. Karena sampai sekarang dia masih tidak percaya kalau paman yang sibuk di depan tungku kayu dengan pakaian yang penuh abu kayu itu. Dia adalah master simbol mantra pertama di dunia, dan juga adalah pelukis terkenal di dunia ini, yaitu Yang Mulia Na Lanyan.     

Waahhhhhhh! Tidak bisa dipercaya! Aku saat ini benar-benar dikelilingi oleh para master hebat. Aku benar-benar berdiri bersama mereka di halaman yang sama! Wah, benar-benar bahagia sekali! batin Pao Baobao.      

Setelah mendengarkan pertanyaan Liuli Guoguo, Na Lanyan pun langsung tertawa dan berkata, "Apa bagusnya buku catatan mencuci sumsum itu? Karena aku ini sudah menghafalnya."      

"Proses pertama adalah cara mencuci bunga pencuci sumsum. Caranya yang pertama adalah buka bunganya. Kedua, konsentrasikan hati dan pikiran. Ketiga, fokuskan semuanya menjadi satu. Keempat, membangun sihir…"     

"Lalu, cara mencuci sumsum adalah, pertama campurkan alkohol dan air dengan perbandingan tiga dan tujuh. Kedua, celupkan dengan air hangat. Ketiga, tambahkan cuka putih. Keempat atau yang terakhir, tuangkan bunga pencuci sumsum yang sudah diproses tadi ke darah merah empedu."      

Intinya, Na Lanyan sedang membaca semua paragraf panjang tersebut dengan kecepatan yang sangat hebat, dari buku catatan mencuci sumsum kepada Liuli Guoguo dan Pao Baobao. Mereka pun seketika langsung terkejut, lalu menatap dengan kosong ke arah Na Lanyan.     

Akhirnya, Na Lanyan berhenti dan berkata, "Tapi, aku bisa menambahkan inovasi dan kreasi baruku ke dasar teori ini! Karena Tuhan memberikanku bakat inovasi dan kreatif yang sebagus ini. Kalau tidak digunakan dengan baik, itu sama saja dengan menyia-nyiakan saja, kan?! Liuli Guoguo, Pao..." Begitu selesai memanggil Liuli Guoguo, pandangannya lalu beralih ke arah Pao Baobao, karena dia tidak mengingat jelas nama gadis ini.     

"Tuan terhormat, nama hamba Pao Baobao! Nama hamba Pao Baobao!" ucap Pao Baobap. Begitu selesai bicara, dia langsung mengeluarkan wangi-wangiannya yang selalu dibawanya, dan dengan segera menghirup wewangian itu. Sebab, dia khawatir jika dirinya akan pingsan karena terlalu bersemangat.     

"Oh, oke siap! Liuli Guoguo, Pao Baobao, kalian tinggal tunggu saja hidangan yang enak untuk bunga pencuci sumsum ini selesai dimasak!" kata Na Lanyan dengan penuh percaya diri. Dia pun kemudian melanjutkan memasak bunga pencuci sumsum tersebut.     

Pao Baobao benar-benar tercengang karena Na Lanyan memanggilnya dengan begitu ramah. Dia lalu melengkungkan bibirnya untuk tersenyum, dan langsung membatin, Waaahhh, ini sungguh kejutan yang sangat menyenangkan! Tuan Na Lanyan yang terhormat benar-benar memanggilku dengan sangat ramah!     

"Wow wow, paman Na Lanyan benar-benar hebat! Baiklah, paman teruskan saja. Kami akan memperhatikanmu saja saat sedang melakukan semuanya," kata Liuli Guoguo sambil menyeringai.      

Setelah itu, Liuli Guoguo merasa kalau ada yang sedang menarik ujung bajunya. Dia lalu menoleh, dan melihat bocah kecil yang belum lama ini menunjukkan cintanya.     

"Kakak cantik, apa kamu mau makan kue telur kuning?" tanya anak kecil itu dengan dua tangan mungilnya yang begitu putih, dan sedang memegang piring berisi kue telur kuning yang renyah dan tampak lezat. Dia terlihat mengangkat piring itu dengan setinggi-tingginya ke arah Liuli Guoguo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.