Istri Kecilku Sudah Dewasa

Apa yang Dimaksud dengan Menyentuh dan Mengelus?



Apa yang Dimaksud dengan Menyentuh dan Mengelus?

0"Wow! bagus sekali. Kalau begitu kamu menikahlah denganku! Jadilah wanitaku! Lalu, campakkan pria tua itu, kemudian bersandinglah bersamaku! Ayahku pernah bilang, kalau makanan lezat itu adalah hal yang paling disukai oleh seorang wanita. Begitu membuat wanita kenyang, maka wanita itu pasti akan jatuh cinta padamu!"     
0

"Sedangkan mahkota bunga menandakan lingkaran cinta. Begitu seseorang menghadiahkan itu kepada wanita yang dia cintai, maka dia boleh memeluk dan menyentuh wanita itu dari kepala hingga ujung kaki! Panggilan akrab juga merupakan tanda keakraban dan keintiman di antara dua insan manusia, Jadi! Kakak cantik, jadilah..." ucap bocah laki-laki itu dengan panjang saat menjelaskan.     

Tiba-tiba bocah laki-laki itu terbang melayang dan membentuk lekukan yang sangat indah. Benar sekali, kata-kata 'wanitaku' yang ingin diucapkannya di akhir kalimat itu belum sempat diucapkan. Karena tubuh kecilnya sudah ditendang begitu saja oleh ayahnya. Sehingga, tubuh kecilnya yang gemuk pun langsung bersanding bersama udara.     

Liuli Guoguo dan Pao Baobao langsung membelalakkan mata mereka dengan mulut yang membuka lebar begitu melihat pemandangan di depan mata mereka. Sebab, mereka sungguh sangat terkejut sekali. Karena mereka tidak menyangka kalau paman Na Lanyan bisa sekejam ini kepada putranya sendiri.     

Setelah menggerakkan kakinya yang bersepatu kulit, Na Lanyan kemudian mengibaskan baju sutra birunya hingga jatuh di depannya. Dia lalu membalikkan punggungnya dengan angkuh, dan kembali mengubur dirinya dengan begitu tenang ke dalam pekerjaan yang dia kerjakan sekarang. Dia terus memasak mahakarya seninya, yakni bunga pencuci sumsum yang putih dan tampak sangat lezat.     

Na Lanyan benar-benar tidak ingin mengakui kalau bibit yang ditaburnya adalah bocah yang begitu banyak omong kosong itu. Astaga! Apanya yang pria bukan pria, dan wanita bukan wanita, sih?! Bocah ingusan ini masih umur berapa! Bahkan bulu di tubuhnya saja belum tumbuh sempurna! Tapi sudah bisa mengucapkan kata-kata orang dewasa seperti ini! batinnya.      

"Benar-benar seperti bukan bibit dari Na Lanyan saja! Sungguh memalukan sekali, sih! Dan yang paling utama adalah, ucapannya yang tidak karuan ini masih saja mengaitkannya denganku! Cih dasar! lanjut Na Lanyan dalam hati.     

Bruakkk!!!      

Kemudian terdengar suara barang berat yang akhirnya mendarat, dan bocah laki-laki gemuk yang sangat berat itu terlihat telah mendarat di atas pohon. Lalu terdengar suara retakan ranting pohon karena menahan berat badan bocah itu yang sungguh berat. Sebab, ranting itu hampir saja patah karena tidak kuat menahannya.      

Tubuh bocah itu terlihat sedang memeluk ranting pohon dengan erat, lalu memutar tubuhnya untuk melompat terbang ke pohon yang lebih tinggi sambil memaki ayahnya dengan suara keras.      

"Na Lanyan, brengsek! Kamu ingin membunuh anakmu sendiri, ya?! Dengar ya, aku akan pergi menemui ibuku untuk segera membereskan kamu! Aku akan minta ibuku untuk tidak menciummu ataupun memelukmu malam ini! Apalagi menyentuh dan mengelus dirimu! Cih!" ucap bocah laki-laki itu dengan sangat marah.     

"Sialan!" umpat Na Lanyan dengan wajahnya yang langsung jadi muram. Dia lalu mengangkat kakinya dan melemparkan sepatu kulitnya ke arah putranya, Dandan yang kurang ajar itu.      

Namun, Dandan yang kurang ajar itu berhasil menghindari sepatu kulit ayahnya yang dilemparkan ke arahnya dengan mudah. Setelah itu, dia langsung menjulurkan lidahnya untuk mengejek ayahnya. Dia lalu melompat dengan cepat ke pohon besar yang lain sambil berkata dengan suara keras dan jernih.      

"Na Lanyan! Aku akan menemui ibuku sekarang juga! Malam ini aku mau tidur dengan ibuku! Aku akan memintanya menutup kamar untukmu dan membiarkanmu tidur di luar dengan menyentuh dan mengelus angin dingin!" ancam bocah laki-laki itu.     

Liuli Guoguo dan Pao Baobao cukup terkejut. Sebab, bocah laki-laki itu masih terlihat baik-baik saja meski sudah dilempar dengan sepatu hingga terbang ke pohon. Tidak heran kalau dia adalah anak dari pesilat yang sangat hebat. Mereka akhirnya mengerti, kenapa bocah laki-laki itu bisa sampai masuk ke dalam perut setan jiwa. Ternyata, karena dia memang sangat nakal sekali.      

Tapi, apa yang dimaksud dengan menyentuh dan mengelus malam ini, ya? batin mereka. Liuli Guoguo dan Pao Baobao pun kemudian saling memandang, karena mereka sama-sama mengerti kalau mereka berdua tidak tahu maksud dari kata-kata tersebut.     

"Aku..." ucap Dandan yang belum selesai bicara, tapi tiba-tiba sudah ada sepatu berbau busuk yang telah dilemparkan ke arahnya dan membentuk sebuah lekukan dingin dengan aura mematikan menghampirinya.      

Mungkin, karena bocah itu benar-benar telah membuat Na Lanyan marah. Jadi, sepatu yang dilemparkan kali ini menjadi tepat sasaran, dan dengan sangat keras langsung menimpa bocah laki-laki yang ada di pohon itu. Bocah itu pun akhirnya jatuh dari pohon. Namun, untungnya Dandan, bocah laki-laki itu tidak langsung menyentuh tanah. Tapi dia jatuh tepat di sebuah pelukan hangat ibu kandungnya.     

Na Lanyan seketika langsung menyeka keringatnya dan panik. Istriku, kenapa kamu tidak datang lebih awal atau setidaknya datang lebih terlambat, sih? Kenapa harus tepat di waktu seperti ini kamu datangnya! batinnya.     

"Na Lanyan, dasar jahat sekali kamu ya. Dasar kamu bajingan! Malam ini kamu tidak boleh masuk kamar!" teriak istri Na Lanyan. Malam ini, aku mau tidur bersama putraku! Kamu pergi saja sejauh yang kamu mau! Jangan berharap menyentuhku, bahkan seujung jariku pun! Cih! batinnya.      

Begitu selesai bicara dengan kesalnya, istri Na Lanyan langsung menggendong putranya yang masih kecil yang terlihat begitu kasihan dan tersudut. Dia kemudian segera berbalik dan pergi begitu saja untuk meninggalkan Na Lanyan, sambil memberikan punggungnya yang begitu dingin kepada Na Lanyan.     

Na Lanyan benar-benar hanya bisa menghela napas dengan berat saat melihat situasi itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.