Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Kenapa Masih Diam



Kakak Po, Kenapa Masih Diam

0Xuanyuan Pofan menghela napas berat, dia tiba-tiba merasa kalau dirinya lah yang kelinci putih kecil, dan Liuli Guoguo adalah serigala abu-abu besar yang sedang menatap daging kelinci lezat yang mau dilahapnya.      
0

Xuanyuan Pofan benar-benar tidak bisa menahan diri, dan membuat keningnya menjadi berkeringat. Hanya karena ingin melawan dan menang dari bocah kecil yang bahkan giginya belum tumbuh semua, tapi dia harus membuat dirinya sendiri masuk ke dalam lubang yang berbahaya ini.     

"Kakak Po, kenapa masih diam? Bukalah jubahmu dan naiklah ke ranjang," ucap Liuli Guoguo ketika melihat Xuanyuan Pofan yang masih diam membeku seperti kayu dan tak terlihat mau bergerak maju.      

Kepala kecil di selimut itu terlihat mengerutkan kening dan terus mengerutkan keningnya karena merasa bingung sekali. "Kakak Po, apa jangan-jangan kamu mau menarik kembali janjimu tadi? Tidak boleh! Apa yang telah diucapkan harus ditepati. Kalau tidak, maka namanya bukan seorang pria sejati! Ayo sini! Sini!" ajaknya.     

Istri kecilnya ini benar-benar bodoh dan polos sekali. Entah apa dia tidak tahu ucapannya ini begitu fatal dan berbahaya untuk seorang pria. Wajah Xuanyuan Pofan tampak sangat muram, dia kemudian mengerutkan keningnya dan ingin berbalik pergi dari tempat ini.      

Tapi, ketika teringat kalau ini adalah idenya dan karena inisiatifnya sendiri yang mengatakan ini. Maka, jika Xuanyuan Pofan tidak menepati janjinya ini, istri kecilnya ini pasti tidak akan dengan mudah melepaskannya begitu saja.     

Xuanyuan Pofan seolah-olah berada di tempat eksekusi, dia pun kemudian segera berjalan ke samping tempat tidur. Alisnya yang tebal dan tampan terlihat naik dan keningnya berkerut. Setelah melepas jubah yang menutupi pakaian tidurnya, perlahan-lahan dia melangkah maju, lalu berusaha dengan santai membuka selimut itu dan berbaring di atas ranjang.     

Benar saja, baru saja berbaring di atas ranjang, sebuah tubuh yang lembut dan empuk tiba-tiba memeluk Xuanyuan Pofan. Liuli Guoguo benar-benar memeluknya dengan erat. Bahkan, kaki kecil istrinya merangkul perutnya, dan dua tangan kecil itu melingkar di lehernya. Liuli Guoguo lalu menguburkan kepalanya di dada Kakak Po, dan terus menempel dengan erat di sana.     

Napas Xuanyuan Pofan jadi sangat berat dan sesak. Dia juga menegang dan membeku seperti kayu, karena tidak berani bergerak sama sekali, bahkan tidak berani bernapas bebas. Sebab, sentuhan lembut di tubuhnya, serta aroma permen manis yang tercium di ujung hidungnya, membuatnya sampai tidak bisa merasakan detak jantungnya sendiri.     

"Kakak Po, sungguh enak dan hangat sekali tidur dengan memelukmu seperti ini," kata Liuli Guoguo dengan suara manisnya sambil memeluk erat Xuanyuan Pofan.     

Hati Liuli Guoguo merasa sangat dan bahagia sekali. Karena sudah lama sekali, sejak dia tidur bersama kakak Po-nya terakhir kali dengan memeluknya seperti ini. Sayangnya, kebahagiaan ini hanya bisa dia rasakan dan lakukan hari ini saja. Seandainya jika dia bisa terus tidur seperti ini dengan Kakak Po-nya, itu pasti akan sangat membahagiakan menurutnya.     

Siapa juga yang menyangka, ketika Liuli Guoguo tengah asyik dengan semua pemikiran bahagianya ini, Kakak Po-nya tiba-tiba mengucapkan kata yang membuyarkan semuanya, "Tidak boleh, tidak boleh memelukku seperti ini. Cepat sana tidur di posisimu semula." Suaranya terdengar sangat berat dan aneh, bahkan juga terdengar gemetaran.     

Xuanyuan Pofan lalu menurunkan tangannya ke sampingnya dengan tak bergerak dan tubuhnya masih benar-benar kaku. Karena dia mencoba mengendalikan dirinya untuk tidak menyentuh tubuh lembut yang menempel di tubuhnya ini.      

Mungkin, karena Xuanyuan Pofan telah minum-minuman beralkohol dengan Na Lanyan malam ini, jadi saat ini dirinya merasa sedikit pusing. Dia bahkan bisa merasakan nyala api yang membara begitu kuat di hatinya, yang saat ini sedang berteriak ingin bebas. Dia berpikir kalau sepertinya sebentar lagi dia akan menggila.     

"Tidak mau! Aku mau tidur dengan memeluk Kakak Po seperti ini. Karena ini terasa lebih hangat, hangat sekali," kata Liuli Guoguo. Tangan kecilnya menjadi semakin erat memeluk Xuanyuan Pofan, dengan kepala kecilnya yang juga terus maju dan menyamankan diri di dada Kakak Po-nya.     

Tapi, begitu Liuli Guoguo selesai berbicara seperti ini, dia merasakan hal aneh, seolah-olah ada benda keras yang ada di bawah perut kakak Po-nya muncul di antara kaki Kakak Po. Dia pun penasaran, kaki kecilnya kemudian digerakkan ke bawah, lalu menyentuh dan akhirnya menendang pelan benda keras itu. "Eh, apa ini keras sekali, kakak Po..." gumamnya.     

"Aduh..."      

Belum selesai Liuli Guoguo berbicara, tiba-tiba dalam sekejap mata, tubuh dan kepalanya kini sudah berada di bawah tubuh Kakak Po. Mata besar dan jernihnya yang bagai anggur kemudian berkedip, lalu berkedip, dan berkedip lagi dengan imut. Namun, otaknya masih belum mencerna apa yang telah terjadi barusan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.