Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kamu Bahkan Tidak Membujukku



Kamu Bahkan Tidak Membujukku

1"Eh... Ini… Em..." gumam Ge Li yang benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Jadi dia hanya bisa menatap Raja Huayou yang ada di samping Nyonya kecil untuk meminta pertolongan. Raja Huayou, Nyonya kecil Tuan benar-benar gigih dan keras kepala sekali, batinnya.     0

Xuanyuan Pofan lalu menerima isyarat mata Ge Li yang sedang meminta bantuannya. Dia pun batuk sejenak, kemudian mengelus kepala kecil Liuli Guoguo dan berkata padanya, "Sudah, sudah, jangan mengganggu Ge Li lagi." Setelah itu dia mengalihkan pandangan matanya ke arah Ge Li dan berkata, "Sudah larut malam, pulang lah. Chun Miao, antarkan tuan Ge Li ke depan."     

Hah? batin Chun Miao dengan sangat terkejut. Dia pun kemudian membungkuk dan menjawab perintah Raja Huayou, "Laksanakan, tuan."      

Ge Li pun juga sama terkejutnya. Apa Raja Huayou merasakan kalau ada apa-apa antara aku dan Chun Miao? Tapi, begini juga tidak masalah. Lagi pula, cepat atau lambat aku juga akan menikahinya, batinnya. Setelah berpikir sejenak seperti itu, dia pun mengucapkan salam perpisahan kepada Xuanyuan Pofan, lalu pergi dari sana.     

Setelah melihat Ge Li pergi, Liuli Guoguo seketika langsung memanyunkan bibirnya, lalu menoleh ke arah Xuanyuan Pofan dan bertanya, "Kakak Po, apa kamu tahu?"     

"Tahu apa?" tanya Xuanyuan Pofan. Padahal, sebenarnya dia tahu apa yang sedang dimaksud istri kecilnya itu.     

"Itu, tentang Tuan si kerang terhormat yang bisa tahu kalau dua peliharaanku itu adalah suami istri," kata Liuli Guoguo menjelaskan.     

"Tidak tahu," jawab Xuanyuan Pofan sambil mencubit hidung Liuli Guoguo.     

"Hah? Kamu tidak tahu? Lalu, kenapa kamu menyuruh Tuan si kerang terhormat pulang?! Kenapa tidak membiarkannya menjawab alasannya dulu, baru membiarkannya pergi, sih?!" kata Liuli Guoguo sambil menggembungkan pipinya dengan kesal.      

Aku kan sangat sangat penasaran sekali! Kenapa kok bisa begitu?! Kenapa?! Kenapa Tuan si kerang terhormat bisa melihat langsung kalau mereka itu suami istri, tapi kenapa aku tidak bisa tahu itu! batin Liuli Guoguo.     

Xuanyuan Pofan setelah itu menghela napas berat, lalu tersenyum dengan tak berdaya. Dia pun menepuk pipi Liuli Guoguo yang menggembung itu sambil berkata, "Jangan digembungkan begitu, kalau nanti pipimu terluka karena terlalu digembungkan begitu, bagaimana dong? Nanti, aku malah akan sedih."      

Xuanyuan Pofan kemudian mengelus pipi lembut Liuli Guoguo, lalu menekan pipi itu perlahan. Seketika pipi itu terlihat benar-benar semakin mengempis setelah ditekan olehnya.     

"Cih, Kakak Po kamu sungguh menjengkelkan! Malas deh memberimu makanan enak!" kata Liuli Guoguo sambil memalingkan kepalanya dengan imutnya. Dia lalu mengembungkan lagi pipinya yang barusan sudah kempis karena telah ditekan oleh Xuanyuan Pofan.     

"Makanan enak?" tanya Xuanyuan Pofan dengan bingung.     

"Iya, Tuan," jawab Ding Xiang sambil menenteng kotak makanan yang kemudian berjalan menghampiri Raja Huayou. Dia lalu melanjutkan, "Kakak Cui Le membawakan banyak sekali makanan khas dari kampungnya untuk Nyonya kecil. Tapi Nyonya kecil selalu ingat dengan Tuan. Jadi, nyonya kecil membawakan beberapa makanan enak itu ke sini untuk dicoba oleh Tuan."     

"Ding Xiang, tidak boleh memberi Kakak Po makanan enak itu!" teriak Liuli Guoguo sambil menoleh ke arah Ding Xiang.     

Ding Xiang tersenyum, lalu membuka kotak makanan itu. Setelah mengeluarkan semua makanan dari kotak makan, dia dan beberapa pelayan yang lain kemudian memundurkan diri dan pergi keluar dari tempat itu. Meninggalkan Nyonya kecil mereka dan Raja Huayou berdua untuk melanjutkan pertengkaran yang mesra dan penuh perhatian ini.     

"Makanan enak apa coba? Sini, coba aku lihat," kata Xuanyuan Pofan yang kemudian memindahkan piringnya, lalu mengambil sumpit dan siap mengambil makanan enak itu.      

Tapi tidak disangka, baru saja Xuanyuan Pofan berhasil menyumpit makanan enak tersebut, tiba-tiba ada tangan kecil putih menghentikan gerakannya ini, lalu terdengar suara yang jernih berkata, "Kakak Po, bahkan kamu tidak membujukku! Kamu tidak boleh makan!"     

Liuli Guoguo terlihat memanyunkan bibirnya kepada Kakak Po-nya. Alhasil, Xuanyuan Pofan pun menaruh sumpitnya dengan patuh, lalu menggendong gadis kecil yang menghentikan gerakan sumpitnya untuk masuk ke dalam dekapannya. Kemudian dia mengelus wajah Liuli Guoguo dan berkata, "Besok, aku akan minta Cui Le untuk memasukkan lima belas permen ke dalam kantong cemilanmu."     

"Wow!" gumam Liuli Guoguo yang ada di dekapan Xuanyuan Pofan dan langsung melompat dengan sangat bersemangat. Dia melompat keluar dari dekapan Xuanyuan Pofan, lalu berlari kecil mengelilingi meja sebanyak dua kali karena terlalu senangnya.     

Setelah itu, Liuli Guoguo kembali masuk ke pangkuan Xuanyuan Pofan, kemudian menarik piring-piring yang berisi makanan enak itu untuk didekatkan ke Kakak Po-nya. Lalu mulut kecilnya membuka dan berkata, "Kakak Po, cepat cepat makanlah! Kalau dingin nanti tidak enak! Yang hijau di piring itu enak sekali! Namanya papampab dengan campuran amis-amisan."      

"Lalu yang di piring warna-warni itu adalah debab gulung yang isinya ada macam-macam. Itu semua enak sekali! Kakak Po, cepat coba makanlah!" kata Liuli Guoguo yang mencoba untuk menjelaskan makanan-makanan tersebut.     

Cui Le yang ada di belakang tirai manik-manik pun membatin, Nyonya kecil, itu bibimbap dengan campuran tanaman amis-amisan dan juga kebab gulung dengan isian mentimun, kulit ayam, telur dan juga nasi.     

Dua chinchilla yang ada di dalam keranjang yang terus berusaha memanjat keranjang juga ikut membatin, Gadis kecil, kamu benar-benar hebat ya! Cepat sekali merubah suasana hati dan sikapmu itu! Bahkan lebih cepat daripada ketika kami berdua bercinta.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.