Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Bawa Aku Pergi Menemui Xiao Bao!



Kakak Po, Bawa Aku Pergi Menemui Xiao Bao!

0Liuli Guoguo yang pakaiannya basah kuyup langsung mendobrak pintu kamar barat dan bergegas masuk ke dalam sambil berteriak, "Kakak Po!"     
0

Teriakan yang begitu jernih dan melengking itu terdengar di gendang telinga seorang pria. Xuanyuan Pofan mengira kalau dirinya sedang bermimpi karena alis tebalnya terlihat naik. Tidak lama kemudian, tubuhnya sudah digoyang-goyangkan oleh istri kecilnya hingga dia terbangun dari mimpinya.      

Ketika sudah sadar dari rasa kantuknya, Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo yang tampak sangat panik di samping ranjangnya. Saat itulah, baru dia tahu kalau ini ternyata bukan mimpi.     

"Kakak Po! bawa aku pergi ke kediaman Pao di danau Jing!" kata Liuli Guoguo dengan panik. Lalu dia berkata lagi, "Kakak Po, ayo cepat! Cepat bawa aku ke kediaman Pao di danau Jing!"     

Xuanyuan Pofan yang telah dibangunkan dengan digoyang habis-habisan oleh Liuli Guoguo itu pun langsung duduk di ranjang. Lalu menepuk wajah kecil Liuli Guoguo dan bertanya, "Liuli Guoguo, ada apa?"     

"Kakak Po, cepat bawa aku menemui Xiao Bao! Aku melihat Xiao Bao dipukuli habis-habisan di mimpiku! Darah hijaunya mengalir begitu banyak!" jelas Liuli Guoguo.     

Darah Hijau? batin Mo Li. Ketika mendengar ini, dia yang saat itu mengikuti Liuli Guoguo berlari masuk dari pintu barat pun sangat terkejut.     

Xuanyuan Pofan kemudian memandangi wajah putih dan lembut Liuli Guoguo yang kini sedang mengerutkan keningnya dengan sangat kencang. Pakaian di bawah lehernya tampak basah dan mengecap di tubuhnya. Melihat ini, alis tebalnya pun langsung naik, dengan keningnya yang juga berkerut tidak karuan. Tanpa ragu sedikitpun, setelah itu dia mengiyakan dengan tegas, "Iya!"     

"Terima kasih Kakak Po!" kata Liuli Guoguo yang langsung memeluk Xuanyuan Pofan.      

Xuanyuan Pofan juga memeluk erat tubuh Liuli Guoguo yang lembut dan begitu basah itu ke dekapannya. Dia lalu mengalihkan pandangan matanya ke pelayan yang ada di depan pintu. "Mo Li, cepat ganti pakaian Liuli Guoguo sekarang juga. Lalu, suruh orang menyiapkan dua belas kereta kuda untuk segera pergi ke daerah danau Jing!" perintahnya.     

"Hah?" gumam Mo Li karena terkejut dan bingung. Bukannya Nyonya kecil ini sedang bermimpi buruk saja? Kenapa Raja Huayou jadi ikut bingung? batinnya.     

"Cepat sana pergi!" teriak Xuanyuan Pofan sambil memindahkan Liuli Guoguo dari samping ranjang untuk naik ke atasnya. Dia lalu memeluknya dengan erat sambil memberi perintah dengan keras kepada pelayan yang masih tertegun dengan bingung di depan pintu. Dirinya tidak mengkhawatirkan hal lain, dia hanya khawatir kalau istri kecilnya ini nanti kedinginan dan masuk angin.     

"Oh oh, laksanakan, laksanakan!" jawab Mo Li. Saat ini, barulah dia mengerti, sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada Nyonya kecilnya. Dia pun segera berlari dan segera mengambilkan pakaian untuk Nyonya kecil, lalu menyuruh orang menyiapkan kereta kuda.     

***     

Di jalan setapak Penglaizhou, tampak sebuah kereta kuda yang mewah dan elegan. Dalam kegelapan, ada cahaya lampu bintang yang menerangi jalan menuju danau Jing di kegelapan malam. Roda kereta kuda terus berputar, ditemani dengan suara serangga dan kicauan burung yang juga terus mengiringi di sekelilingnya.     

Di dalam kereta kuda, seorang gadis kecil berpakaian merah muda yang lucu terlihat sedang berbaring di pelukan seorang pria yang sangat keren dan tampan dengan jubah bulu ungunya. Kepala Liuli Guoguo terus mengangguk-angguk, kelopak matanya terus berkelahi dengan dirinya. Tapi, dia tidak bisa dan tidak ingin membiarkan dirinya tidur.      

Entah kenapa, ada perasaan aneh yang seolah berkata kalau Liuli Guoguo tertidur, maka kedepannya dia tidak akan pernah lagi bisa melihat dan menemui Pao Baobao. Mimpinya tadi sangat menakutkan sekali, dia benar-benar tidak bisa melepaskan dan menghilangkan bayangan dalam mimpinya itu.     

Xuanyuan Pofan terlihat tak berdaya, jadi dia hanya memegang kepala kecil Liuli Guoguo dan menyandarkannya ke dadanya. Lalu, dia berkata dengan suara rendah dan hangatnya, "Tidurlah, begitu sampai di sana, aku akan membangunkanmu."     

Liuli Guoguo terus mengusap kelopak matanya, menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tegas, "Tidak! Aku tidak boleh tidur!"      

Xuanyuan Pofan cukup khawatir dengan istri kecilnya. Tapi dia tahu, ketika istri kecilnya ini sudah mulai keras kepala, dia tidak akan bisa menghentikannya dan hanya bisa menuruti kemauannya. Hanya saja, dia tidak mengerti, entah kenapa istri kecilnya ini bisa seyakin ini kalau ada hal buruk yang terjadi dengan Pao Baobao.     

Tapi tetap saja, tidak peduli dengan semua yang dilakukan dan dipikirkan Liuli Guoguo ini apabila ternyata itu tidak benar, hal tersebut tidak akan jadi masalah. Dengan sifat dan temperamen Liuli Guoguo, jika menyuruhnya jangan panik dan gegabah, takutnya itu malah tidak akan berhasil membuatnya tenang.     

Xuanyuan Pofan sudah terbiasa selama bertahun-tahun ini dengan hal-hal yang seperti ini. Entah itu hanya lelucon, atau hal aneh, atau keributan yang tidak masuk akal dan tidak bisa dijelaskan, dia tetap akan selalu menemani istri kecilnya.     

***     

Karena Liuli Guoguo belum punya kemampuan bela diri yang terlalu besar, jadi dia hanya bisa naik kereta kuda. Karena jika naik kereta merak terbang, dia pasti akan mudah kehilangan keseimbangan tubuhnya dan juga tenaga.     

Namun, Xuanyuan Pofan khawatir kalau Liuli Guoguo akan mual dan pusing karena jalan yang bergelombang dan tidak rata. Jadi dia memerintahkan pengawal keempat untuk mengendarai kereta kuda ini dengan cepat.     

Lampu bintang malam yang tergantung di depan gerbong tampak seperti hantu karena kereta kuda melaju dengan sangat cepat di jalan dalam kegelapan malam. Begitu cepat bagai debu yang tak terlihat. Oleh karena itu, kereta kuda pun sudah berhasil melaju sampai ke danau Jing sebelum fajar menyingsing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.