Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po! Aku Akan Memukulmu Sampai Terbang!



Kakak Po! Aku Akan Memukulmu Sampai Terbang!

0Tiba-tiba binatang buas aneh datang, ribuan mata terbuka. Liuli Guoguo benar-benar tidak punya cara lagi. Binatang buas aneh yang besar itu menciumi dan menggelitikinya tanpa henti. Benar-benar sangat menjengkelkan dan menyebalkan sekali.     
0

Liuli Guoguo sampai tidak tahu sudah berapa banyak tinju yang dilayangkan, dan berapa banyak tendangan kaki tanpa bayangan yang juga diterbangkannya. Tapi, apapun yang dilakukannya, masih saja tidak berhasil mengusir binatang buas aneh itu. Bahkan, binatang buas ini semakin lama malah semakin menggila saja.      

Binatang buas ini benar-benar membuatku kesal saja! Kenapa dia tak membiarkan aku tidur nyenyak, sih?! batin Liuli Guoguo.     

Alis Liuli Guoguo terlihat naik, dan dia juga mengerutkan keningnya. Kemudian dia mengulurkan telapak tangan putihnya untuk menampar binatang buas aneh yang galak itu dengan keras tepat di wajahnya. Tiba-tiba dia membuka mata besarnya yang seperti anggur itu, dan ternyata yang pertama kalau masuk ke dalam penglihatan matanya adalah wajah tampan kakak Po yang penuh dengan amarah.     

Liuli Guoguo langsung mengulurkan tangannya dan menggosok pipinya sendiri, karena di sana ada air liur yang telah di tinggalkan oleh Kakak Po ketika tadi mencium wajahnya. Dia pun sangat terkejut, Ternyata binatang buas aneh itu adalah Kakak Po yang sedari tadi menggodaku, batinnya.     

"Hei, babi pemalas. Matahari sudah naik dan menyinari bumi, kamu masih saja tidak bangun? Em?" tanya Xuanyaun Pofan. Dia lalu melengkungkan bibirnya dan tersenyum kepada Liuli Guoguo yang masih membelalakkan mata besar bagai anggur itu.      

Istri kecilku benar-benar tukang tidur! Dia bahkan bisa tidur sambil duduk di ranjang selama habisnya satu dupa. Benar-benar gadis kecilku ini ya, hebat deh pokoknya! batin Xuanyuan Pofan.     

Liuli Guoguo sangat tenang, dia masih saja membelalakkan matanya yang begitu mengantuk sambil menatap 'binatang buas besar' yang ada di samping ranjangnya. Bulu matanya yang panjang dan lebat terlihat berkibar tampak mengikuti matanya yang besar.      

Satu detik, dua detik, tiga detik, lalu dengan sangat cepat Liuli Guoguo menekan sikunya di ranjang yang hangat. Setelah itu dia melompat begitu saja ke arah pria di depannya, kemudian masuk ke dalam dekapan pria itu.     

"Hah! Kakak Po, kamu sudah menggangguku yang sedang membicarakan hal penting mengenai urusan negara! Aku akan memukulmu sampai terbang!" teriak Liuli Guoguo sambil melompat ke dekapan Xuanyuan Pofan.      

Xuanyuan Pofan bahkan tidak mencoba menghindar dan membiarkan Liuli Guoguo datang kepada dirinya.      

Liuli Guoguo pun berhasil menggantungkan dirinya ke Xuanyuan Pofan.      

Xuanyuan Pofan kemudian bangkit dari samping tempat tidur, menggendong kangguru yang bergelantung di lehernya, lalu berputar-putar. Liuli Guoguo sangat bangga dan senang dengan keberhasilannya, jadi dia mengangkat kepalan tangan gelembungnya, dan menerbangkannya ke arah kakak Po-nya.     

Sayangnya, untuk sudut mana yang harus dipukul, Liuli Guoguo masih bingung. Dia merasa kalau dirinya tidak boleh memukul wajah Kakak Po, karena dia tidak ingin membuat wajah Kakak Po-nya jadi jelek. Akhirnya, dia pun melemparkan kepalan tangannya itu ke ketiak pria berjubah tersebut.     

"Hahahahahahahaha…"      

Kepalan tangan Liuli Guoguo ini berhasil membuat Xuanyuan Pofan tertawa terbahak-bahak karena kegelian. Selanjutnya, dua tangan putih kecil dari kangguru di tubuhnya itu tiba-tiba meluncur menuju lubang hidung dan mulutnya.     

Liuli Guoguo lalu mengangkat wajah kakak Po-nya dan mulai menekan hidung kakak Po menjadi hidung babi dan memainkan bibirnya menjadi seperti sosis. Dia tampak tertawa cekikikan dan terlihat sangat bersenang-senang.     

Bagi Xuanyuan Pofan, gadis kecil berat yang menggantung di tubuhnya itu seperti gundukan daging segar. Dia juga membiarkan Liuli Guoguo memainkan apapun yang diinginkannya. Hal tersebut membuatnya tersenyum ringan ketika mendengar suara tawa yang manis dan begitu imut dari Liuli Guoguo.     

Pengawal kedua belas menaikkan alisnya ketika mendengar suara tawa Liuli Guoguo yang begitu melengking seperti lonceng perak. Kelihatannya, Tuan berhasil membuat Nyonya kecil tersenyum kembali. Ini benar-benar bagus sekali. Kemarin malam, kami sangat sedih ketika melihat Nyonya kecil terus-terusan meneteskan air mata. Untungnya, hari ini Nyonya kecil kami yang suka tertawa sudah kembali lagi, batinnya.     

***     

Xuanyuan Pofan menggendong kangguru kecil di tubuhnya, lalu dia membiarkan Liuli Guoguo memain-mainkan wajah tampannya sebagai simbol 'permintaan maaf' karena telah mengganggu tidurnya. Kemudian dia menepuk pantat kecil istri kecilnya, menggigit telinga kecil yang lembut dan putih itu, lalu berkata, "Sudah, sudah, sudah. Temanmu Xiao Bao saja sudah bangun. Kamu malah masih saja tidur seperti babi pemalas, apa kamu tidak merasa malu dengan itu? Em?"     

Xiao Bao! batin Liuli Guoguo. Begitu mendengar pembicaraan mengenai Pao Baobao, mata besar bagai anggurnya pun langsung bersinar. Dalam sekejap kemudian dia melompat turun dari tubuh pria berjubah itu, dan buru-buru bertanya, "Kakak Po, di mana Xiao Bao?"     

Liuli Guoguo hampir lupa kalau kemarin malam dia tidur bersama Pao Baobao. Karena 'pembalasan dendam' yang baru saja dia lakukan, dia sampai tidak memperhatikan kalau Pao Baobao sudah tidak ada di sampingnya.      

Xuanyuan Pofan melengkungkan bibir tipisnya begitu melihat Liuli Guoguo yang mulai cemas. Dia pun kemudian mengelus wajah lembut Liuli Guoguo dan berkata, "Dasar gadis bodoh, kamu tidak usah cemas dan khawatir. Dia hanya baru bangun saja."     

"Oh oh! Kalau begitu, aku pergi menemuinya dulu!" kata Liuli Guoguo sambil mengangguk. Dia pun melepaskan tangan Xuanyuan Pofan, lalu dengan cepat membuka pintu dan berlari keluar dari ruangan itu.     

Sentuhan lembut tiba-tiba menghilang dari tangannya, seketika alis tebal pria itu pun naik. Keningnya juga berkerut, seolah sedang memperlihatkan kalau dia sedikit tidak senang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.