Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, ini Salahmu



Kakak Po, ini Salahmu

2Setelah mendengar ucapan pengawal kesatu ini, jantung Pao Baobao seketika langsung berdegup kencang. Dia merasa ada sehelai bulu putih yang tengah menggelitik hati kecilnya, sungguh sangat menyenangkan. "Em! Tuanku, aku bersedia," katanya mengiyakan setelah diam sejenak. Walaupun telapak tangan kecilnya mulai berkeringat, tapi mulai ada perasaan aneh yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya.      1

Nona kelima sebenarnya tidak akan bisa hidup lebih dari tujuh hari tanpa darah hijauku. Bagi Nona kelima, mati adalah hal yang cepat lambat akan datang padanya. Sedangkan Tuan Pao dan Nyonya Pao… batin Pao Baobao.     

Ketika memikirkan hal ini, Pao Baobao dengan cepat langsung menggelengkan kepalanya dan mengusir semua pikiran dan rasa kasihan itu dalam pikiran dan hatinya. Sebab, Nona kelima tidak pantas mendapatkan simpatinya, serta Tuan Pao dan Nyonya Pao juga sama tidak pantasnya.      

"Pergilah makan, jangan khawatir tentang hal-hal yang lain. Aku akan membantumu mengurusnya. Nona lebih baik harus melihat ke masa depan," kata pengawal kesatu dengan wajah tegas dan senyum seindah musim semi. Kedepannya, aku akan melindungimu seperti adikku sendiri, batinnya.     

"Em!" jawab Pao Baobao yang mengiyakan sambil menganggukkan kepalanya.     

***     

Di dapur besar kediaman Pao,      

Seorang gadis kecil yang imut telah melepaskan dirinya dari dekapan seorang pria. Dia pun kembali ceria begitu melihat langit biru dan awan putih. Dengan segera dia mengulurkan tangan seputih saljunya dan menarik tangan besar Kakak Po ke samping meja. "Kakak Po, nenek Ye memasakkan bakpao Xiaolong Babao yang sangat enak sekali, cepat coba makanlah, benar-benar lezat!" katanya.     

Setelah Liuli Guoguo menarik Xuanyuan Pofan duduk di samping meja. Kemudian dia mengambil satu bakpao Xiaolong Babao, lalu menaruhnya ke samping mulut kakak Po.     

"Em," kata Xuanyuan Pofan sambil mencubit ujung hidung Liuli Guoguo. Dia lalu mengambil bakpao dari tangan seputih salju Liuli Guoguo.     

Begitu melihat dua orang itu duduk, nenek Ye tidak lagi diam. Dia langsung maju dan menyajikan bakpao Xiaolong Babao yang ada di piring, ke atas meja kayu yang ada di depan Raja Huayou. "Tuan, Nyonya kecil, bakpao Xiaolong-nya masih ada banyak. Silakan Tuan dan Nyonya kecil nikmati sepuasnya. Hamba akan mengantarkan beberapa bakpao Xiaolong ini untuk para pengawal Tuan." katanya dengan suara yang sedikit gemetar. Entah karena terlalu semangat atau karena masih tidak percaya dengan semua ini.     

Karena bagaimanapun, pria tampan yang duduk di depan meja itu adalah pangeran keenam dari kerajaan Chao, Raja Huayou yang mulia. Keberadaanya seperti Dewa di seluruh penjuru negeri ini. Nenek Ye sampai sekarang masih tidak berani percaya, karena di sisa hidupnya ini, dia masih bisa bertemu dengan pangeran kerajaan yang mulia ini.     

"Em em! Baiklah nenek Ye. Nenek Ye silakan pergi dan antarkan bakpao ini kepada pengawal kesatu dan pengawal kedua belas!" kata Liuli Guoguo sambil mengunyah bakpao hangat dengan isian kacang merah di dalamnya. Dan saat ini, isian kacang merah itu telah memenuhi bibir kecilnya.     

"Baiklah, hamba akan pergi sekarang. Tuan, Nyonya kecil, silakan nikmati hidangannya," kata nenek Ye dengan hati yang merasa sangat hangat, tampak senyuman puas dan bahagia di wajah yang penuh keriput itu. Kemudian dia pergi dan membawakan bakpao untuk para pengawal Raja Huayou.     

"Eh? Di mana Xiao Bao?" tanya Liuli Guoguo sambil mengunyah bakpao Xiaolong Babao di dalam mulutnya. Pipinya juga terlihat menggembung di kedua sisi.      

Xuanyuan Pofan menggigit bakpao di tangannya. Lalu dia mengeluarkan sapu tangan hitam dari dalam saku dadanya, menyeka mulut kecil Liuli Guoguo dan berkata, "Dia sepertinya pingsan lagi."     

"Hah?" gumam Liuli Guoguo yang langsung tersedak bakpao yang ada di mulut kecilnya. "Uhuk uhuk uhuk..."     

Xuanyuan Pofan seketika mengerutkan kening dan dengan cepat membantu gadis kecil itu untuk menepuk-nepuk punggung Liuli Guoguo. "Jangan khawatir. Pengawal kesatu sudah membawanya ke tabib. Lihat dirimu ini, sudah kubilang beberapa kali, jangan makan terlalu cepat," katanya.     

"Kakak Po, ini salahmu!" kata Liuli Guoguo kepada Xuanyuan Pofan sambil menepuk dada kecilnya.     

Em? tanya Xuanyuan Pofan dalam hati. Gerakannya menepuk punggung Liuli Guoguo seketika langsung terhenti, karena dia tidak tahu, apa maksud dari ucapan Liuli Guoguo yang tiba-tiba ini.     

"Xiao Bao pasti pingsan karena melihatmu. Dia sangat mudah terlalu bersemangat!" kata Liuli Guoguo sambil memasukkan bakpao lagi ke dalam mulutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.