Istri Kecilku Sudah Dewasa

Hukuman Paling Kejam



Hukuman Paling Kejam

0"Iya?" tanya Pao Baobao sambil menoleh. Wajah kecilnya kini juga sudah terlihat sangat merah. "Tuan, apa ada urusan yang lain?" tanyanya lagi.     
0

Pengawal kesatu kemudian tampak berpikir sejenak. Dia lalu melangkahkan kakinya untuk berjalan keluar, setelah itu berkata kepada gadis kecil tersebut, "Nyonya kecil masih bersama Raja Huayou. Jadi Nona Xiao Bao tidak perlu khawatir."     

"Oh," jawab Pao Baobao sambil memutar mata bulat aprikotnya. Lalu? batinnya.     

"Nona bisa memikirkan bagaimana cara menghukum Tuan Pao, Nyonya Pao, dan juga Pao Meiqing saja," lanjut pengawal kesatu. Awalnya, dia tidak ingin membuat gadis kecil di depannya memikirkan semua ini. Hanya saja, Nyonya kecil sudah memerintahkannya untuk tidak menghabisi atau mengapa-apakan tiga orang itu.     

Nyonya kecil bahkan menyuruh untuk membiarkan Pao Baobao yang menghukumnya sendiri. Kalau tidak begitu, sudah pasti tiga orang itu pasti sudah mati di tangan pengawal kesatu dalam hitungan tiga detik.     

"Hah?" gumam Pao Baobao sambil tercengang.     

"Mereka telah menyiksa Nona selama sepuluh tahun, sudah seharusnya mendapat hukuman yang setimpal. Bagaimana cara menghukumnya, silakan Nona Xiao Bao saja yang memutuskan semuanya," kata pengawal kesatu kepada Pao Baobao yang masih bingung.      

Namun sebenarnya, ada perasaan sesak di dalam hati pengawal kesatu, begitu dia berpikir mengenai gadis kecil di depannya yang begitu polos dan baik hati ini. Karena gadis kecil tersebut telah melewati kekejaman dalam kegelapan di kediaman Pao ini selama sepuluh tahun lamanya.     

Begitu mendengar ucapan kakak berbaju putih itu, pemandangan-pemandangan mengerikan dan kejam seketika langsung bermunculan di dalam otak Pao Baobao. Hal itu membuat Pao Baobao tiba-tiba melamun.      

Karena kehidupan Pao Baobao yang dulu benar-benar ada di tangan ketiga orang itu. Sedangkan sekarang, kehidupan dan takdir mereka bertiga malah ada di tangannya. Perasaan semacam ini membuatnya begitu aneh dan tak bisa dijelaskan.     

Pengawal kesatu yang melihat Pao Baobao diam dan tak bicara. Dia mengira jika Pao Baobao akan memaafkan mereka bertiga begitu saja dengan bodohnya, jadi dia pun setelah itu berkata, "Nona Xiao Bao, kejahatan terbesar adalah memaafkan orang jahat begitu saja. Nona tidak boleh tidak tega dan membiarkannya saja."     

Mata bulat aprikot Pao Baobao seketika berkedip, setelah itu dia pun menegakkan dadanya dan berkata, "Tidak! Aku tidak akan memaafkan mereka!"     

"Meskipun dulu Tuan Pao yang memang menyelamatkanku dari mulut anjing. Tapi, dia tidak melakukannya dengan itikad dan niat baik. Dia melakukannya hanya karena dia membutuhkan darah hijauku. Selain itu, aku telah menggunakan darah hijauku untuk memperpanjang hidup Nona muda kelima selama sepuluh tahun."      

"Ini merupakan balasanku atas jasa Tuan Pao, dan menurutku ini sudah cukup! Jika selama sepuluh tahun ini mereka memperlakukanku dengan baik, aku tidak akan masalah dengan itu semua. Bagaimanapun karena alasan ini, aku masih bisa hidup sampai sekarang."      

"Hingga aku punya kesempatan untuk bisa bersekolah di sekolah Lushan untuk menemani Nona kelima. Dan akhirnya, karena inilah aku bisa bertemu dengan Xiao Guo. Tapi, selama sepuluh tahun ini, mereka bahkan memperlakukanku tidak lebih baik dari seekor anjing. Jadi, aku tidak akan pernah memaafkan mereka seumur hidupku!" jelas Pao Baobao.     

Setelah mengatakan semua ini kepada pengawal kesatu, Pao Baobao seolah merasa sudah mencurahkan semua isi hatinya. Dia juga merasa sangat puas dan lega karena telah memberi tahu orang yang memercayainya tentang ketidakbahagiaan besar yang menghalangi di dalam hatinya selama ini.     

Tetapi, ketika Pao Baobao mengangkat kepalanya, dia baru menyadari kalau kakak berbaju putih sedang menatap tajam padanya. Wajahnya pun memerah lagi, dan dia mulai ragu pada dirinya. Entah apakah dia baru saja bersikap salah karena mengutarakan semua ini. Jadi, dia merasa bingung karena bisa-bisanya dirinya mengatakan semua hal tersebut.     

"Em, aku jadi tenang kalau kamu memang berpikir seperti itu," kata pengawal kesatu dengan tetap memandangi Pao Baobao.      

Suasana pun kembali hening, dan Pao Baobao tidak tahu sebaiknya harus berkata apa. "Tuan, itu..." gumamnya.     

"Lebih baik serahkan tugas ini padaku saja," kata pengawal kesatu secara tiba-tiba ketika Pao Baobao mau bicara untuk menghancurkan keheningan yang canggung ini.     

Pao Baobao tercengang saat mendengar ini. Dia tidak mengerti apa yang sedang dimaksud oleh pengawal kesatu berbaju putih. Dia pun kemudian berdiri diam dengan bodohnya di posisi yang tidak jauh dari pengawal kesatu, dengan tangan kecil ditaruh di belakang punggung, serta meremas-remas jarinya sendiri.     

"Maksudku, aku bisa membantumu menghukum ketiga orang itu. Jika kamu mau dan mengizinkan," kata pengawal kesatu menjelaskan.      

Aku akan menggunakan cara dan hukuman yang paling kejam. Karena mereka telah menyakitimu selama sepuluh tahun. Apa arti dari sepuluh tahun ini? Sepuluh tahun adalah waktu terbaik untuk kuncup bunga kecil agar bisa mekar. Tapi gadis kecil ini malah hidup dalam kegelapan yang kejam di setiap saat dan setiap hari selama sepuluh tahun, batin pengawal kesatu.     

Setelah memikirkan hal ini, pengawal kesatu cukup terkejut melihat Pao Baobao yang tersenyum senang dengan bodohnya seperti ini. Awalnya, dia benar-benar sangat terkejut dengan semua ini. Konon, kata orang kalau seorang anak kekurangan kasih sayang, maka akan tertular kegelapan yang jahat dalam hatinya. Karena dia telah banyak mengalami hal buruk seperti ini.     

Namun, gadis bermata bulat aprikot di depan pengawal kesatu ini malah terlihat sebening air. Begitu murni, sehingga sekilas bisa langsung melihat dasar kebaikan di dalam hatinya. Hal ini benar-benar membuat pengawal kesatu sangat mengaguminya, tapi juga sangat sedih atasnya. Karena gadis sebersih dan sepolos itu, seharusnya lebih awal mendapatkan kebahagiaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.