Istri Kecilku Sudah Dewasa

Bagian Baju Warna Merah Muda



Bagian Baju Warna Merah Muda

0Di tengah kebingungan Pao Baobao, Xuanyuan Pofan kini telah membuka tirai bebatuan di pintu kamar, lalu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan. Hah?! Bagaimana ini, Raja, Raja Huayou sudah datang! Huwaaahhhh! batinnya.      1

Pao Baobao dengan cepat memegang dadanya sendiri, lalu menaruh bungkusan wangi-wangian di hidungnya. Sebab, dia takut kalau dirinya pingsan lagi karena terlalu bersemangat. "Hormat hamba bertemu Raja Huayou, Raja Huayou selamat pagi! Raja Huayou selamat pagi!" katanya.      

Pao Boabo terlihat berlutut dan bersujud saat memberi hormat kepada Raja Huayou. Satu tangan kecilnya menempel di lantai dan satu tangannya yang lain memegang bungkusan wangi-wangian dan menaruhnya di ujung hidungnya. Pemandangan itu tampak cukup lucu.     

"Kamu adalah sahabat Liuli Guoguo. Kedepannya tidak perlu memanggil dirimu sendiri dengan sebutan hamba. Juga tidak perlu memberi hormat padaku, bangunlah!" kata Xuanyuan Pofan kepada gadis kecil yang berlutut di lantai.      

Tapi, mata Xuanyuan Pofan terlihat mengarah ke bawah ranjang merah muda. Namun, mata elangnya tidak begitu saja menangkap istri kecilnya. Dia lalu melengkungkan bibir tipisnya dan menunjukkan perasaan yang berarti. Trik macam apa yang akan dimainkan oleh istri kecilku ini, ya? Kelihatannya, dari hari ke hari, semua itu tampak tidak bagus, batinnya.     

"Laksanakan, laksanakan!" jawab Pao Baobao sambil dengan cepat menghirup wewangian di bungkusan wangi-wangian itu dengan hidung kecilnya. Lalu, dia berdiri sambil memegang dadanya.     

Walaupun Pao Baobao tidak berani mengangkat kepala dan memandang langsung ke Raja Huayou yang memakai jubah gelap dengan aura yang luar biasa itu, tapi dia bisa merasakan kalau tatapan mata Raja Huayou sedang mencari Liuli Guoguo. Kemudian dengan menggigil dia berkata, "Raja, Raja Huayou, Liuli Guoguo bilang meminta anda mencarinya. Jika tidak menemukannya, hari ini jangan memintanya untuk pergi ke sekolah Lushan!"     

Huh, akhirnya selesai juga mengatakan apa yang diminta oleh Liuli Guoguo, batin Pao Baobao. Dia menarik napas sedalam-dalamnya, lalu memberikan dua jempol kepada keberanian dirinya sendiri.     

"Oh?" gumam Xuanyuan Pofan sambil menaikkan alisnya yang tebal. Matanya pun menyapu ruangan, lalu dia menangkap sprei brokat oranye yang di bawahnya terlihat ada bagian baju merah muda. Kemudian, sudut bibirnya pun melengkung dengan tak berdaya.      

Liuli Guoguo, bukannya lantai di bawah ranjang itu kotor, kenapa kamu malah bersembunyi di situ? Apalagi, kalau mau bersembunyi itu tolong bersembunyilah dengan baik. Aku harus melukai IQ ku setiap kali harus bermain-main denganmu, benar-benar deh, batin Xuanyuan Pofan.     

Setelah itu, langkah kaki di bawah jubah Xuanyuan Pofan pun mulai melangkah maju, dan bersiap untuk 'mencari istri kecilnya'.      

Pada saat ini, Liuli Guoguo tengah menyembunyikan dirinya yang mungil di bawah ranjang sambil menatap dua chinchilla kecil di kandang bambu di bawah kepala ranjang. Dia pun berkedip sambil membelalakkan matanya yang besar dan bulat bagai anggur. Mata hitam kedua chinchilla kecil itu juga terlihat berkedip-kedip saat menatapnya.     

"Ssst..." gumam Liuli Guoguo sambil meletakkan jarinya ke depan mulut kecilnya, dan memberi isyarat kepada kedua chinchilla kecil itu untuk diam.      

Dua chinchilla itu pun mengangguk bersama dan menjawab, "Em em!" Lalu, mereka menutup mulutnya sendiri dengan cakar kecil mereka. Tidak rugi jika jadi hewan peliharaan kesayangan Liuli Guoguo, karena mereka juga sama pintarnya dengan Liuli Guoguo.     

Terdengar suara pintu dibuka, Xuanyuan Pofan sekarang tengah pergi ke depan lemari baju yang bergambarkan awan dan bunga persik. Dia membuka pintu lemari itu sambil berkata, "Eh? Tidak ada? Liuli Guoguo, sebenarnya di mana kamu bersembunyi?"     

Xuanyuan Pofan mengatakan ini untuk bekerja sama dengan baik saat mengikuti permainan gadis kecilnya agar membuat gadis kecilnya senang. Karena Liuli Guoguo suka bermain, maka dia pun membiarkan dirinya menemani Liuli Guoguo bermain lebih lama.      

Xuanyuan Pofan ingat, pertama kali Liuli Guoguo bermain petak umpet, saat itu Liuli Guoguo berumur lima tahun. Sekarang, dia bahkan juga bersikeras agar Xuanyuan Pofan mau ikut bermain ini lagi dengannya.     

Dulu, ketika bermain petak umpet ini, Liuli Guoguo berlari ke dapur dan melompat ke dalam tong berisi beras. Tapi, tiba-tiba ada hembusan angin yang lewat dan mengeluarkannya dari tong beras. Dia pun menangis, lalu beras-beras yang menempel di tubuh kecilnya pun berjatuhan seiring dengan tubuhnya yang bergetar karena menangis.      

Liuli Guoguo mengira kalau Xuanyuan Pofan tidak akan menemukannya secepat itu. Padahal, dia sudah memaksa otaknya berpikir keras untuk waktu yang lama agar bisa terpikirkan tempat persembunyian yang bagus ini. Tapi, entah bagaimana bisa Kakak Po-nya menemukannya secepat itu.     

Lalu, hari itu istri kecilnya mendengkur dan langsung tidur malamnya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Xuanyuan Pofan. Saat makan malam, istri kecilnya juga sangat marah dan kesal. Pipi kecilnya menggembung seolah menjadi gelembung yang siap untuk terbang.      

Lalu, setelah lebih dari setengah tahun, Liuli Guoguo tidak ingin bermain petak umpet lagi dengan Xuanyuan Pofan. Dia hanya mau bermain petak umpet dengan para pelayannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.