Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tidak Boleh Putus Asa Dulu



Tidak Boleh Putus Asa Dulu

1"Em! Aku beri satu lagi, makanlah!" kata Lin cantik sambil meletakkan biskuit buah musim dingin itu ke tangan kecil Liuli Guoguo. Li Jinyang yang ada di sampingnya, melihatnya sangat bahagia ketika menerima biskuit itu. Hal ini membuat Li Jinyang merasa kalau biskuit buah musim semi ini cukup menarik.      1

Dulu, Li Jinyang tidak mengerti mengapa gadis-gadis suka sekali makan makanan manis. Tapi sekarang, ketika dia melihat Liuli Guoguo, dia pun jadi mengerti. Gadis suka makan manis, pasti karena gadis itu juga manis.     

Sepanjang perjalanan menuju ke lantai dua menara ujian, secara ajaib Liuli Guoguo dan Lin cantik mengobrol dengan riangnya. Sebenarnya, Lin cantik sudah tidak begitu membenci Liuli Guoguo ketika dia tahu kalau Liuli Guoguo tidak akan menjadi saingannya dalam merebut cinta Li Jinyang.     

Karena eksistensi Raja Huayou itu bagaikan seorang Dewa yang hebat sekali. Jadi, seberapa hebat dan luar biasanya kakak Li Jinyang-nya itu, tetap tidak akan bisa jadi lawan sebanding untuk Raja Huayou. Terlebih lagi, wajah jelek yang ada di balik cadar Liuli Guoguo.      

Lin cantik merasa, Raja Huayou pasti punya rasa cinta yang amat dalam kepada Liuli Guoguo. Sedangkan, kakak Li Jinyang-nya itu jelas tidak mempunyai perasaan sedalam itu kepada Liuli Guoguo. Sebab, perasaan yang dirasakan itu hanyalah perasaan melihat hal baru saja.      

Dengan berpikir seperti ini, Lin cantik pun jadi lebih tenang. Meskipun dia masih ada rasa cemburu dan iri karena Liuli Guoguo merebut perhatian dan fokus Kakak Li Jinyang-nya, tapi Liuli Guoguo adalah gadis yang sudah punya pemilik. Ditambah lagi, mulut Liuli Guoguo yang selalu bicara manis, membuat rasa kewaspadaan dan tidak suka di hati Lin cantik menghilang begitu saja.      

Liuli Guoguo mengambil kesempatan ketika mereka berdua mengobrol dengan asyik, dengan menanyakan kepada Lin cantik bagaimana membuat biskuit buah musim semi yang lezat itu. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba dia ingin juga membuat biskuit buah musim semi untuk Kakak Po-nya. Kakak Po pasti nanti senang sekali kalau mendapatkan biskuit buah musim semi yang aku buat sendiri! batinnya.     

Lin cantik yang awalnya berniat untuk memikat Li Jinyang, malah jadi memikat Liuli Guoguo. Mereka berdua mengobrol dengan riangnya sepanjang jalan. Lalu, tanpa sadar tiba-tiba dia mengatakan kalau dirinya menyukai Li Jinyang. Kata-kata ini membuat wajah tampan Li Jinyang langsung memerah malu.     

***     

Di lantai dua menara ujian,      

Guru Gou sudah tidak kuat lagi mendengar murid-muridnya berisik. Dia pun berteriak dan menyuruh mereka diam. Akhirnya, kelas Jianjia yang sangat berisik langsung jadi diam.      

Setelah itu, begitu masuk ke lantai ujian simbol mantra. Mereka melewati satu persatu gerbang Xuanleng, hingga akhirnya sampai ke tujuan yaitu tempat ujian. Begitu masuk ruang ujian, ekspresi yang tampak di wajah murid-murid di kelas Jianjia adalah ekspresi sangat penasaran.      

Mereka semua memandangi bentuk bangunan, dekorasi dan perabotan ruang ujian yang cukup aneh. Di tengah ruang ujian itu, ada dinding mesin bercorak hitam dan biru. Kandang api besi tingkat tiga ditempatkan di depan dinding mesin itu. Di kandang api besi itu terlihat ada satu roh jiwa berbadan manusia dan berkepala aneh.     

Roh jiwa itu menatap anak-anak kecil yang memasuki ruangan, dia pun langsung meraung dengan keras sehingga membuat seluruh murid di kelas Jianjia jadi berteriak ketakutan.      

Lin cantik juga sama, dia berteriak ketakutan dan langsung merangkul tangan Li Jinyang. Li Jinyang berusaha melepaskan tangan itu, tapi tetap saja tidak berhasil. Dia pun terpaksa membiarkan Lin cantik melakukan keinginannya dengan menempel di dirinya.     

Li Jinyang sedikit tidak mengerti, memang benar penampilang dari roh jiwa itu sangat aneh dan mengerikan, tapi apa perlu sampai setakut itu? Apalagi, kedepannya, cepat atau lambat mereka pasti akan langsung berhadapan dengan roh jiwa yang mengerikan seperti ini.     

Liuli Guoguo juga sama saja dengan Li Jinyang, dia cukup tenang walaupun tidak dipungkiri ada rasa sedikit takut dalam hatinya. Tapi, dia tidak hanya sekali melihat roh jiwa, karena dia sudah berkali-kali melihat berbagai macam roh jiwa.      

Dari dulu, Liuli Guoguo sudah pernah melihat banyak sekali roh jiwa. Pertama kali melihat roh jiwa, dia juga sangat ketakutan sampai gemetaran dan hanya bisa bersembunyi di balik dekapan Xuanyuan Pofan. Kemudian, karena Xuanyuan Pofan telah mengajaknya beberapa kali ketika berburu roh jiwa, maka Liuli Guoguo pun lama-lama jadi lumayan berani.     

Itu sama saja dengan orang yang belum pernah melihat hantu. Kalau tidak pernah melihat hantu sebelumnya, lalu melihat hantu tiba-tiba, pasti akan pingsan. Tapi, jika sering melihatnya, maka bisa-bisa kita merasa kalau keberadaan hantu itu adalah hal yang wajar.      

Apalagi, manusia sendiri juga bisa bergantung dengan kekuatannya sendiri untuk menghancurkan ataupun mengusir mereka. Jadi, perlahan-lahan tidak akan takut lagi menghadapi mereka. Tapi, jika seseorang tidak cukup kuat, maka dia bisa terbunuh oleh roh jiwa itu. Intinya tidak boleh putus asa, dan harus berani menghadapinya.      

Guru Gou yang biasanya begitu lembut, saat ini terlihat sangat serius dengan berkata, "Jangan takut, biasakan diri saja dengan ini. Di bagian perbatasan timur dan barat, di jalur pelabuhan manapun hingga pegunungan dan laut terpencil pasti akan menemukan roh jiwa seperti ini, mereka ada di mana-mana."     

"Untung saja kalian dilahirkan di wilayah yang sangat aman dan damai ini. Jika tidak, makhluk kotor seperti roh jiwa ini adalah salah satu rutinitas harian yang akan selalu kalian temui. Mereka ini adalah musuh. Kita harus terus maju jika menghadapi musuh dan tidak boleh sedikitpun takut apalagi mundur! Apa kalian semua mengerti?" tanya guru Gou.     

Semua murid-murid pun mengangguk, beberapa murid yang berani langsung menegakkan dadanya dan menjawab dengan lantang, "Em em! Mengerti!"      

Guru Gou pun berkata lagi, "Bagus lah kalau begitu, mari sekarang kita mulai ujiannya!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.