Istri Kecilku Sudah Dewasa

Si Gadis Kecil Menangis



Si Gadis Kecil Menangis

2Liuli Guoguo menatap ekspresi wajah Kakak Po-nya yang semakin lama semakin tidak senang di wajah tampan tersebut. Semakin dia bicara, semakin wajah kakak Po-nya juga terlihat tidak senang dan kesal.      2

Xuanyuan Pofan diam sejenak, lalu meremas dagu Liuli Guoguo. Dia pun mendekati wajah bulat yang begitu lembut dan putih itu, kemudian menatapnya dengan ekspresi sangat serius dan berkata, "Tidak boleh. Wajahmu ini hanya boleh dilihat seenaknya olehku. Orang lain tidak boleh melihatnya!"     

Begitu banyak sekali orang di sekolah. Jika gadis kecilnya ini tidak menutupi wajah kecil yang imut dan begitu menggemaskan itu dengan cadar, nanti malah akan menarik perhatian banyak sekali murid laki-laki. Xuanyuan Pofan sudah dengan susah payahnya membesarkan gadis kecilnya sampai sebesar ini, entah bagaimana mungkin dia mau membiarkan orang lain juga seenaknya memandangi gadis kecilnya.     

Liuli Guoguo kemudian melirik ke wajah tampan yang mendekat ke depan mata besarnya, wajah yang tampannya gila-gilaan. Tapi, begitu melihat ekspresi serius di wajah tampan tersebut, entah mengapa dia merasa tersudutkan dan ingin menangis rasanya. "Oh," gumamnya setelah itu.      

Liuli Guoguo merapatkan bibirnya lalu mendorong tangan besar pria di depannya itu dari dagunya. Kemudian dia memalingkan kepalanya ke samping, menaikkan tirai jendela kereta kuda, setelah itu memandangi pemandangan di luar jendela kereta kuda untuk menenangkan emosi dan kesalnya.      

Saat ini, Liuli Guoguo benar-benar tidak ingin memedulikan Kakak Po-nya. Kakak Po egois sekali, hanya memikirkan dirinya sendiri saja, kenapa tidak bisa mempertimbangkan dan memikirkan apa yang aku rasakan, sih? Jika harus terus menggunakan cadar setiap hari, itu benar-benar sangat merepotkan! batinnya.     

Aku juga jadi tidak bisa makan cemilan dengan nyaman. Terlebih lagi, tidak bisa memperlihatkan wajah cantik ku ini ke teman-temanku. Padahal aku jelas-jelas sangat cantik, tapi tidak bisa dilihatkan ke yang lain, sungguh sayang sekali, lanjut Liuli Guoguo dalam hati.     

Xuanyuan Pofan lalu mengerutkan keningnya karena khawatir ketika melihat gadis kecilnya ini tiba-tiba berubah jadi diam. Apakah dia marah? tanyanya dalam hati.     

Liuli Guoguo tampak membelalakkan matanya ketika memandangi pemandangan di luar jendela. Dia melihat ke kanan, melihat ke kiri, lalu tiba-tiba dia melihat sebuah kereta kuda yang tidak jauh darinya. Di depan kereta kuda itu ada dua sosok yang sangat tidak asing untuknya. Satu adalah teman yang sangat menyebalkan untuknya, yaitu Pao Meiqing, dan satunya adalah teman baiknya, Xiao Bao.     

Liuli Guoguo melihat Pao Baobao membungkuk, lalu mengatakan sesuatu kepada Pao Meiqing. Setelah itu dia berjongkok dan menjadikan dirinya sebagai tangga dengan membiarkan Pao Meiqing menaiki kakinya untuk naik ke kereta kuda. Liuli Guoguo pun seketika langsung membelalakkan matanya ketika melihat adegan ini.     

Setelah kereta kuda tidak jauh darinya itu mulai melaju ke arah yang bertolak belakang dengan jalan yang akan dilalui Liuli Guoguo, dan perlahan menghilang. Barulah dia menurunkan tirai jendelanya, merapatkan bibirnya, kemudian berpikir sejenak.     

Tiba-tiba Liuli Guoguo ingat mengenai masalah darah hijau milik Pao Baobao. Ketika membayangkan Pao Meiqing yang selalu mengambil darah hijau Pao Baobao untuk diminum, tiba-tiba hidungnya terasa berair, matanya memerah, lalu air matanya perlahan menetes dengan tidak terkendali dari mata besarnya yang jernih itu.     

Xuanyuan Pofan seketika terkejut, Kenapa gadis kecilku menangis? batinnya. Liuli Guoguo yang tiba-tiba menangis ini membuat Xuanyuan Pofan yang ada di sampingnya tertegun, dia sampai bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.     

Alis tebal Xuanyuan Pofan naik, keningnya berkerut. Dia pun menyeka air mata gadis kecil yang ada di depannya dengan tangannya. Lalu berkata dengan suara rendah dan berat yang terdengar cemas, "Liu… Liuli Guoguo. Kedepannya jika kamu tidak ingin memakai cadar, tidak apa, tidak usah pakai. Em, aku aku yang salah. Aku yang terlalu egois, aku..."      

Aku takut kehilanganmu karena itu aku jadi begitu berhati-hati, batin Xuanyuan Pofan. Dia merasa kalau ini semua adalah salahnya. Jika bukan karena sifat Liuli Guoguo yang sangat ramah dan baik itu, mungkin dia sudah mengikatnya dari pagi sampai siang di sampingnya. Lalu, menjadikannya burung kenari putih dan lembut yang akan selalu hidup di bawah sayapnya.     

"Benarkah?" tanya Liuli Guoguo dengan penuh semangat sambil menarik ingus di hidungnya. Air matanya masih menggantung di mata besar yang jernih bagai anggur itu. Seolah akan meluncur dalam sekejap di wajah kecil dan imut itu. Benar-benar terlihat sangat lugu.      

Tatapan mata itu masuk di dalam pandangan Xuanyuan Pofan, hal itu yang akhirnya membuatnya melembut karena tidak tega.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.