Istri Kecilku Sudah Dewasa

Jangan Bergerak (Bagian 1)



Jangan Bergerak (Bagian 1)

0"Hihihihi, kakiku tidak bau, ya! Tapi sangat harum. Kalau tidak percaya, Kakak Po coba cium deh," kata Liuli Guoguo dan bersiap untuk mengangkat kakinya ke hidung Xuanyuan Pofan.      
0

Cui Le sangat terkejut melihat adegan itu, dia lalu segera maju dan berkata, "Raja Huayou, Nyonya kecil belum membersihkan wajahnya, hamba saja yang akan melayani." Dia pun kemudian membatin, Nyonya kecil, walaupun Raja Huayou sangat menyayangi dan memanjakanmu, tapi tidak bisa bermain-main dengan kurang ajar seperti itu.     

Ketika berada di dunia yang hanya dua orang itu, tiba-tiba terdengar suara pelayan yang membuyarkan semua kemanisan ini, Xuanyuan Pofan pun mengerutkan keningnya. Padahal istri kecilnya itu akan mengangkat kaki ke ujung hidungnya. Tapi karena pelayan itu yang tiba-tiba datang dan bicara, dia pun langsung terbangun dari lamunannya.      

Perhatian Xuanyuan Pofan kemudian teralihkan, sehingga membuatnya sedikit kesal. Padahal, dia berniat jika kaki putih lembut itu sudah mencapai ujung hidungnya, dia akan langsung menggigitnya dan mencicipinya Sudahlah tidak apa. Masih ada banyak kesempatan, batinnya.      

Xuanyuan Pofan dengan santai membantu mengenakan kaus kaki putih Liu Guoguo, lalu menggendongnya sampai di atas ranjang. "Liuli Guoguo, kamu tidur di sini malam ini, tidak perlu kembali ke bangunan Liuli Guoguo," perintahnya.     

"Yah, bagus sekali! Malam ini bisa tidur dengan Kakak Po! Senang sekali!" kata Liuli Guoguo sambil menari-nari dengan gembira.      

Cui le dan Ding Xiang kemudian segera datang untuk melayani Liuli Guoguo membersihkan wajah kecilnya.     

"Tidak, aku akan tidur di kamar yang lain," kata Xuanyuan Pofan sambil merapatkan bibirnya dan duduk di seberang Liuli Guoguo. Dia bersiap untuk melihat istri kecilnya yang imut dibersihkan wajahnya. Mendengar ini, Liuli Guoguo tampak cemberut dan memanyunkan bibir kecilnya.     

***     

Setelah semua hal yang perlu dilakukan sebelum tidur sudah dilakukan, Liuli Guoguo yang terlihat sangat megah tadi, berubah jadi Liuli Guoguo yang begitu polos. Rambut tebal panjang seperti percikan tinta terurai begitu saja tanpa jepit atau hiasan batu giok apapun. Rambut hitam yang berkilau sempurna di wajah kecilnya, mempunyai pesona lain yang menyenangkan.      

Setidaknya di mata Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo yang sekarang ini adalah penampilan favoritnya. Ketika dia bertemu dengan Liuli Guoguo pertama kali, Liuli Guoguo juga tampak sangat sederhana dengan rambut panjang hitam terurai begitu terlihat murni dan bersih.     

Melihat itu, Xuanyuan Pofan pun menunduk, lalu mencium rambut istri kecilnya, membuat hasrat panas dalam dirinya terbangun. Jika bukan karena istrinya itu masih kecil, mungkin dia sekarang sudah berubah menjadi serigala.     

"Kakak Po, besok aku pasti akan belajar dan mendengarkan pelajaran dengan giat. Dan aku pastikan kalau aku tidak akan dihukum lagi. Jangan marah lagi, ya?" kata Liuli Guoguo.      

Begitu mendengar suara manis itu, Xuanyuan Pofan kemudian mundur dan mengangkat dagu Liuli Guoguo ke arahnya sambil bertanya, "Kamu pikir aku marah karena masalah semacam itu?"     

Untung saja istri kecilnya tidak mengatakannya, karena begitu mengatakan kenyataan itu, maka akan membuat hati Xuanyuan Pofan akan jadi semakin dingin. Dia yang sudah berusaha setengah hari untuk berpura-pura cuek dan dingin, namun Liuli Guoguo malah salah mengira alasannya.     

"Memangnya bukan? Kalau begitu, kenapa sejak kembali ke kediaman, dan Kakak Po mengabaikanku?! Aku dari tadi bicara denganmu, tapi kamu terus diam dan tidak memedulikanku. Barusan tadi, aku datang mencarimu atas inisiatif ku sendiri, lalu mengajakmu berendam air panas... Um..." jelas Liuli Guoguo.      

Tiba-tiba, tanpa menunggu mulut kecil Liuli Guoguo menyelesaikan ucapannya, Xuanyuan Pofan telah menutup mulut itu dengan bibirnya.     

Liuli Guoguo dikurung cukup lama dalam dekapan Xuanyuan Pofan. Lalu, tidak lama kemudian barulah membiarkannya menghirup udara segar lagi yang ada di sekitarnya. Wajah bulatnya terperangkap dengan tangan besar Xuanyuan Pofan.      

"Apakah pemuda dengan bagau putih tadi itu, yang datang ke kediaman ini hari ini sangat tampan?" tanya Xuanyuan Pofan setelah itu.     

***     

Feng Yin bersin terus menerus ketika sedang bermain catur di malam hari bersama dengan Tuan pembawa acara perlombaan Fengyun Sirius yang bernama Bai Wuye. "Oh, siapa yang membicarakan Feng Yin yang agung ini, ya?" goda Bai Wuye kepadanya.     

"Entahlah, bagaimana mungkin aku tahu. Mungkin salah satunya!" kata Feng yin dengan ekspresi wajah yang sangat senang dan angkuhnya.     

"Lihat dirimu ini, bisa tidak kepedean mu itu dibuang saja?" tanya Bai Wuye sambil menjalankan bidak caturnya.     

"Kepedean dan tebar pesona adalah sifat dasar romantisku. Jika menarik sifat dasar, maka akan menghancurkan rasa kemanusiaan," kata Feng Yin dengan bibir yang terus merapat. Kemudian, tiba-tiba sudut bibirnya terangkat, lalu baru menjalankan bidak caturnya.     

Bai Wuye tidak bisa mengatakan apa-apa melihat Feng Yin, dia pun hanya bisa memaki 'Sifat dasar' Feng Yin. Kemudian dia menjalankan bidak caturnya, lalu berkata lagi, "Orang yang suka tebar pesona itu cepat matinya."     

"Lebih dulu mati, maka akan lebih dulu bereinkarnasi," jawab Feng Yin dengan santai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.