Istri Kecilku Sudah Dewasa

Raja Menangis (Bagian 2)



Raja Menangis (Bagian 2)

0"Sudah, sudah Raja. Mana mungkin begitu? Masalah ini bukan salah Raja ataupun Raja Huayou. Yang harus disalahkan dalam masalah ini adalah Selir Lu, karena dia terlalu berani dan kurang ajar. Dia bisa-bisanya berniat mencelakai Selir Meng sampai berakhir begitu menyedihkan. Tapi, Selir Meng juga sama saja, dia juga punya tanggung jawab atas semua masalah ini. Intinya, semua ini adalah masalah yang diakibatkan olehnya sendiri. Seharusnya Raja bisa rela dan mengikhlaskan semua ini. Coba pikirkanlah Rajaku, Istri kecil dari Raja Huayou baru menginap semalam di kerajaan ini, lalu tiba-tiba mengalami musibah seperti itu. Jika Raja Huayou tidak marah, itu justru aneh sekali dan perlu dipertanyakan. Apalagi, karakter Raja Huayou yang sangat dingin itu, Raja seharusnya paham dan tahu akan hal itu. Jadi, Raja tidak perlu marah kepada Raja Huayou hanya karena dua selir tersebut," kata Selir An.      
0

Satu tangan Selir An tampak sedang mengelus rambut putih Raja yang sekarang ada di dekapannya, dan satu tangannya yang lain menepuk pelan punggung Raja dan mencoba menenangkannya. Adegan ini bagaikan seorang ibu yang sedang membujuk dan menghibur anaknya yang masih kecil.     

Raja pun diam cukup lama, "Xuanyuan Pofan, anak keenamku itu benar-benar tidak menghormatiku sama sekali! Jika dia mau menghukum selirku silakan saja! Tapi, setidaknya bilang dulu kepadaku. Dia tanpa bilang apa-apa malah seenaknya langsung saja menghukum seperti itu. Cih!" Walaupun Raja mulai tenang dengan bujukan Selir An, tapi masih saja dia merasa marah atas semua ini.     

"Sudahlah Rajaku! Raja Huayou pasti sangat panik begitu melihat istri kecilnya tidak sadarkan diri, sehingga..." belum selesai Selir An berkata tiba-tiba terdengar suara yang sangat tidak asing dan begitu jernih, "Salam kepada Raja dan Ibu dari anakmu."     

"Em? Xuanyuan Poyu, kenapa hari ini kembali begitu awal? Apa sudah pulang sekolah?" tanya Selir An yang cukup terkejut begitu melihat anaknya. Kemudian, Raja yang ada di dekapannya pun segera menegakkan tubuh dan mengangkat kepalanya, lalu mengusap air matanya. Suasananya pun jadi terasa sangat canggung.     

Eh? Kenapa Raja menangis? Ada apa sebenarnya ini? tanya Xuanyuan Poyu dalam hati. Begitu bangun, dia langsung diantarkan pergi ke sekolah oleh pelayan kerajaan. Dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di kerajaan, dia hanya mendengarkan desas-desus dari orang-orang di kerajaan. Ketika mendengar kalau Istri kecil Raja Huayou keracunan, dia juga cukup terkejut.     

Ketika Xuanyuan Poyu diam-diam pergi ke Tong Zhou untuk menyaksikan kakak keempatnya menikah, dia tiba-tiba bertabrakan dengan seorang gadis kecil bermata sangat besar memakai cadar. Adegan itu terus muncul di pikirannya. Ketika itu, dia mendengar seorang pelayan memanggil gadis kecil itu dengan sebutan 'Nyonya kecil'.      

Sepertinya gadis kecil itu adalah istri kecil Raya Huayou yang sangat misterius itu. Sekarang baru satu hari di kerajaan ini, istri kecil Raja Huayou malah keracunan, kasihan sekali! Tapi, kenapa Raja menangis? Menangisi selirnya yang meninggal kah? batin Xuanyuan Poyu. Sebab, ketika baru tiba di kerajaan, dia sangat terkejut mendengar kabar kalau kakak keenamnya membunuh dua selir kesayangan Raja karena marah.      

Raja memandangi anak kedua belasnya yang sangat berbakti, sekarang tatapan mata anaknya itu penuh dengan kebingungan dan sulit percaya. Dia pun hanya bisa mengepalkan erat tinjunya ke mulut, lalu batuk sejenak menahan kecanggungannya dan berkata, "Xuanyuan Poyu, apa karena akan diselenggarakan pertandingan Fengyun Sirius sehingga sekolah memulangkan lebih cepat?"      

Enam tahun sekali akan diselenggarakan pertandingan Fengyun Sirius. Ini adalah acara besar dan megah yang diadakan oleh negara. Jadi, tentu saja Raja akan mengingat pertandingan ini dengan baik.     

Xuanyuan Poyu mengangguk dan menjawab, "Iya ayah, guru bilang kalau aku tahun ini sepertinya akan mendapat undangan mengikuti pertandingan Fengyun Sirius ini. Jika iya, maka beberapa hari ini undangannya akan sampai ke sini. Karena itulah, aku pulang lebih awal ke kerajaan untuk menunggu undangan. Beberapa hari ini, guru juga bilang tidak wajib untuk pergi ke sekolah."     

Undangan pertandingan Fengyun Sirius ini harus diberikan langsung oleh guru kepada peserta pertandingannya. Ini adalah bentuk penghormatan dan kepercayaan kepada pertandingan tersebut. Orang lain bahkan tidak boleh menggantikan peserta, maupun yang memberikan undangan.     

"Em, bagus sekali. Kamu mau mendaftar cabang pertandingan apa?" tanya Raja penuh perhatian. Xuanyuan Poyu juga merupakan anak yang berbakat. Jika dilatih dengan baik, tidak lama kedepannya akan menjadi penyihir dan penangkap jiwa yang sangat hebat dan luar biasa.     

"Simbol mantra," jawab Xuanyuan Poyu.     

"Em, di pertandingan pertama nanti kamu harus berjuang dengan baik. Jangan sampai mempermalukanku dan keluarga kerajaan!" kata Raja kepada anak kedua belasnya.     

"Baik Raja. Aku pasti akan berusaha melakukan semaksimal ku." kata Xuanyuan Poyu dengan sangat serius sambil membungkuk. Lalu, pemandangan kamar yang berantakan penuh pecahan vas pun masuk di penglihatan Xuanyuan Poyu, "Raja, Semua ini… Eh… Kamu yang memecahkannya?" tanyanya kemudian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.