Istri Kecilku Sudah Dewasa

Memberi Kejutan Ke Kakak Po (Bagian 7)



Memberi Kejutan Ke Kakak Po (Bagian 7)

0Liuli Guoguo menggelengkan kepalanya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Kakak Xuanyuan Mingxin, kamu tidak mengerti. Berdasarkan dengan temperamennya itu, Kakak Po pasti sekarang sedang menungguku kembali untuk makan bersamanya. Jika aku tidak kembali, dia tidak akan mulai makan."       0

Aku kan tidak mau membuat Kakak Po kelaparan. Kalau Kakak Po sakit karena kelaparan, bagaimana dong? Apalagi, aku saat ini sudah tidak sabar segera kembali dan memperlihatkan diriku yang begitu cantik ini ke Kakak Po! batin Liuli Guoguo kemudian.     

Liuli Guoguo sudah berkata sampai seperti ini, jadi Xuanyuan Mingxin juga tidak bisa menghentikannya lagi. Akhirnya dia mengiyakan Liuli Guoguo untuk membiarkannya kembali ke Kakak Po-nya. Bagaimanapun Liuli Guoguo dan adiknya sudah menjadi pasangan yang cukup lama. Jadi, dia merasa kalau dirinya juga tidak boleh seenaknya mengganggu kesenangan mereka.     

***     

Xuanyuan Poyu dan Liuli Tian terlihat keluar bersama dari paviliun Shang Feng. Kemudian ketika melewati kamar Xuanyuan Mingxin, Liuli Tian pun berkata, "Pangeran kedua belas, ayo masuk dan ikut makan bersama."     

"Tidak, em... Baiklah," jawab Xuanyuan Poyu yang awalnya mau menolak. Tapi, begitu teringat dengan sosok gadis kecil tadi, dia pun mengiyakan ajakan Liuli Tian.      

Liuli Tian sangat senang sekali ketika mendengar Xuanyuan Poyu mengiyakan ajakannya ini.     

***     

Xuanyuan Mingxin sedang makan bubur labu, lalu dia melihat Liuli Tian masuk. Di belakang Liuli Tian, dia melihat adik kandungnya juga ikut masuk. Dia cukup terkejut sampai sendoknya tidak jadi masuk ke mulutnya. Setelah beberapa saat tersadar dari keterkejutannya, dia berkata, "Waduh Liuli Tian sayangku, siapa pemuda di belakangmu itu? Apa dia tidak salah masuk?" Setelah bicara begitu, dia melanjutkan makan bubur labunya dan mengabaikan Xuanyuan Poyu.      

Xuanyuan Poyu hanya melihat kakak keempatnya saja yang ada di dalam kamar. Dia kemudian menoleh ke kanan, lalu menoleh ke kiri dan tidak menemukan sosok gadis kecil itu di dalam. Matanya pun menggelap.     

Liuli Tian melotot ke Xuanyuan Mingxin dan mengisyaratkan untuk jangan mulai pertengkaran. Dia lalu mempersilakan Xuanyuan Poyu duduk. Kemudian, dia melihat ke sekelilingnya, tapi dia tidak menemukan sosok adiknya. Karena merasa aneh dia pun bertanya kepada Xuanyuan Mingxin, "Eh? Adikku ada di mana?"     

"Oh iya lupa bilang. Liuli Guoguo sudah kembali. Dia mau makan bersama adik keenamku. Aku sudah menghentikannya dan menyuruhnya makan dulu, tapi tetap saja aku tidak berhasil," kata Xuanyuan Mingxin yang terlihat sedikit kecewa. Siapa juga yang tahu kalau seorang pemuda yang ada di samping Liuli Tian lebih kecewa dibandingkan dia.     

"Kakak, kenapa tidak ada bola ayam goreng kesukaanku?" tanya Xuanyuan Poyu dengan begitu manjanya setelah melihat semua hidangan di atas meja.      

Xuanyuan Mingxin kemudian menjawab dengan kesal, "Kamu ini ya!" Dia pun langsung meletakkan mangkok buburnya dengan jengkel. Setelah itu menarik napas sedalam-dalamnya dan berkata kepada pelayan, "Cai Xia, cepat bawakan bola ayam goreng untuk Xuanyuan Poyu, bocah tengik ini! Ingat ya, goreng sekarang juga! Kalau bisa, selesai digoreng langsung bawa, biar panasnya bola ayam itu menyunyutkan lidahnya! Ingat, bawa yang banyak juga biar dia mati kekenyangan!"     

Cai Xia pun mengiyakan, "Laksanakan putri," jawabnya. Putri keempat ini kelihatannya saja bilang begitu, tapi sebenarnya ini adalah bentuk perhatian putri ke adiknya, batinnya.     

***     

Kamar di Bangunan He Huan,      

Cahaya matahari yang sangat terang menyinari salju yang putih. Membuat salju putih itu perlahan mencair. Kemudian tampak seorang gadis imut berjalan dengan gembiranya dan masuk ke dalam kamar. Liuli Guoguo pun dengan riangnya masuk ke dalam kamar dan menaikkan alisnya begitu melihat Kakak Po yang duduk di depan meja penuh makanan sambil membaca buku.     

Xuanyuan Pofan mengerutkan kening ketika menyadari kalau dia tidak paham sama sekali dengan buku Jue Bi Luo yang dari tadi dibaca olehnya. Dia pun menaruh buku itu dan membatin, Liuli Guoguo kenapa tidak kembali juga, ya? Jika tidak segera kembali, aku akan pergi ke bangunan Jing Ren untuk menjemputnya.      

Ketika sedang berpikir, tiba-tiba Xuanyuan Pofan mendengar suara langkah kaki seseorang dan juga aroma yang sangat tidak asing untuknya. Dia pun tersenyum dan menaikkan alis tebal dan indahnya.     

Tidak lama kemudian, mata Xuanyuan Pofan tiba-tiba ditutup oleh tangan putih kecil yang lembut, lalu terdengarlah suara jernih masuk ke gendang telinganya. "Ayo tebak siapa aku?" kata Liuli Guoguo dengan riangnya sambil menaikkan alis dan menutup mata indah Xuanyuan Pofan dengan tangan kecilnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.